Bab 1
~ kisah kehidupanku ~
" Aku wanita yang terlahir tepat 30tahun yang lalu. Dengan membawa bekal impian yang dapat kuraih suatu saat nanti "
Ini sebuah cerita tentang keluh kesah seorang istri juga ibu dari anak-anak. Seorang istri yang tegar walau sesungguhnya sangat rapuh. Juga seorang ibu yang sangat bersabar, walau hatinya menangis dan bathinnya amat tersiksa. Ikhlasku... Belumlah cukup,..
Alkisah berawal ketika aku memutuskan tuk menikah. Yah.. Itulah harapan semua manusia
Memiliki keluarga yang harmonis penuh kedamaian. Bertahun-tahun kurajuk kehidupan
Dimana segala kisah turut menyatu dalam perjalanan. Awal yang manis
Tak semudah dan seindah yang terbayang
Namun inilah hidup. Ada suka maupun duka yang terjamu
" Tahun pertama"
Segalanya dapat teratasi, penuh keikhlasan dihati. Perlahan namun pasti tuk mengarungi dunia yang baru kuarungi. Waktu terus berputar, Hingga aku dikaruniai hadiah terindah, yah anak lelaki. Bahagia bercampur haru menyelimuti duniaku. Hingga...
" Tahun kedua "
Masih serasa manis walau tak luput kepahitan kujilati sekali-sekali. Dan...
" Tahun ketiga dan keempat "
Rintangan semakin liar menyerbu pondok sederhanaku. Beban yang teramat ringan kian berat kulalui. Perseteruan dan perselisihan kerap terjadi. Yah sebab akibat perekonomian yang tak stabil. Namun aku masih sanggup mengatasi segalanya. Walau terhiasi keegoan dan emosi didiri. Lalu..
" Tahun kelima "
Semakin berat dan teramat menyakitkan. Ketika seorang penipu ulung memasuki kehidupan kami. Tanpa berdaya terkuraslah apa yang kita miliki. Dan aku tetap bertahan dan terus bertahan. Lalu aku memulai segalanya mulai dari NOL. Demi anak aku mencoba kembali bekerja, al hasil . " Oh my god " aku kembali mengandung anak kedua. Dan akhirnya kuurungkan tuk mencari kerja, sebab akibat aku terlalu lemah ketika mengandung. Yah mabok yang menyebalkan kerap terjadi dikala kehamilan awal hingga bulan ke4
Lelaki..
Imamku..
Entah malas
Entah berputusasa
Entah sesuatu hal yang tak kuketahui
Dan aku pun tak habis pikir akan sikapnya yang hanya berdiam tanpa melakukan hal yang bertanggung jawab dengan keluarganya.
Syukur aku masih memiliki seorang kakak yang membantu perekonomian kami. Malu.. Yah itulah perasaanku. Hingga waktu kelahiran pun, tak sepersen pun kami mengantongi uang tuk biaya persalinan. " Sedih.. "" Kesal.. " Berkecamuk didiri. Dan mama ku harus merelakan kalungnya untuk biaya persalinanku, walau sebenarnya itu kalung aku sendiri. " Aah.. Malu sekali rasanya hati ini" Namun kutak mampu berbuat apa-apa. Hanya tangis yang menghiasi malam-malamku
Tanpa berpikir panjang , Ketika anak lelakiku berusia 5blnan. Aku mencari kerja, alhasil
Alhamdulliah aku mendapatkan pekerjaan di perusahaan swasta dengan penghasilan yang tak terbilang besar. Bulan ke bulan terlalui
Entah apa yang terjadi, " aah alhasil " Aku kembali mengandung anak ke 3, maklum aku tak pernah memakai kontrasepsi. Aaarrrghh.. Ingin menjerit hati ini. Namun inilah rahasia hidup kami
Dan ini rejeki dari Allah, Dan kenyataan yang tak mungkin kuhindari. Huufttss.. Bingung dan campur aduk rasanya. Bersyukur waktu itu suami sudah bekerja. Namun ujian belumlah berakhir, Hanya beberapa bulan ia bekerja, ada masalah yang melilit dirinya. Perusahaan tersebut ( secret )