Happy reading ^_^
***
Nazmul hanya menatap Denira yang berdiri di depan papan tulis dengan bu Riri yang memperkenalkan cewek itu sebagai murid baru di kelas XII IPS 3 , kenapa harus sekelas dengan nya? Mungkin Nazmul memang salah karena begitu membenci Denira tanpa alasan.
Yang jelas ia amat tidak menyukai gadis berkacamata tersebut yang dengan tiba tiba memasuki kehidupan nya.
" baik lah Denira sekarang kamu boleh duduk di bangku yang kosong " ujar bu Riri, Denira mengangguk dan melangkah menuju bangku kosong di barisan belakang,, gadis itu sempat melirik Nazmul yang duduk di bangku pojok ketiga laki laki itu masih menatap nya dengan tatapan tak suka.
" hy.. Denira kenalin nama gue Reva" Denira tersenyum menerima uluran tangan gadis cantik yang bernama Reva itu yang duduk di sebelah nya yang saat ini merupakan teman sebangku nya.
Ah untung sekali gadis yang duduk sebangku dengan nya ini memiliki sikap ramah yang cukup bersahabat.
" hy Reva, gue Denira" ujar Denira tersenyum memperlihat kan deretan gigi putih nya yang berderet rapi.
" salam kenal ya Denira, mulai sekarang kita temanan ya, dan gak usah malu malu kalo butuh bantuan gue" tutur Reva, Denira ersenyum, merasa bersyukur hari pertama nya di sekolah baru nya tidak terlalu buruk seperti pemikiran nya,
Jika di sekolah lama nya gadis itu memang tidak memiliki siapa siapa, sahabat? Ah bahkan untuk teman saja ia tak punya apa lagi seorang sahabat yang sekedar untuk berbagi cerita, lagian mana mungkin juga ada orang yang mau berteman dengan nya yang hanya seorang gadis cupu yang tidak memiliki apa apa tau sendiri kan kebanyakan model model pertemanan zaman sekarang.
Tapi Reva gadis itu cukup baik dan ramah menurut nya.
" kok malah ngelamun sih" ujar Reva membuat Denira tersadar dari lamunan singkat nya tentang sekolah lama nya.
" ngg.. Gak apa apa kok Rev, cuma gue seneng aja lo mau temenan sama gue" ujar Denira, Reva tersenyum dan menepuk bahu Denira pelan.
" emang nya kenapa? Ada yang aneh? Kita kan sekelas, mulai sekrang gue kan teman sebangku lo, jadi mulai sekarang kita temenan ya,, sahabatan juga boleh kok" ujar Reva membuat Denira tersenyum dengan binar keceriaan nya.
Reva ini orang nya memang menyenangkan dan sangat ramah, padahal mereka belum cukup saling mengenal.
" makasih ya Rev, tapi memang nya lo gak malu temenan sama gue? " tanya Denira membuat Reva mengerenyit bingung, malu? Kenapa ia harus malu memang nya apa yang salah pada Denira?
" kenapa gue harus malu? " tanya Reva heran tak cukup mengerti apa maksud dari ucapan Denira tadi.
" ya lo lihat sendiri kan penampilan gue, sangat menjijikan, gadis culun dan cupu" ucap Denira.
Dan sekarang Reva tau apa yang membuat gadis berkacamata yang duduk di sebelah nya ini tidak cukup percaya diri untuk berteman dengan nya, hanya gara gara penampilan nya, bagi Reva tidak ada yang salah dengan penampilan Denira, gadis itu berseragam cukup rapi dan menurut Reva TIDAK ADA YANG SALAH sama sekali.
" gue bukan type orang yang melihat seseorang dari penampilan nya doang Denira, berteman dengan siapa aja selagi orang itu tidak cukup buruk kelakuan nya, memang nya apa yang salah, toh setiap manusia itu tidak ada yang sempurna begitu pun dengan gue" tutur Reva.
Denira lagi lagi tersenyum, bersyukur karena bisa mengenal Reva yang cukup baik dan ramah menurut nya.
" senang bisa kenal sama lo Rev."
****
" NAZMUL TUNGGUUU!!! "
teriak Denira berlari di sekitar lapangan basket mengejar Nazmul yang sudah melangkah jauh dari nya, Tidak! Jangan sampai laki laki itu meninggal kan nya karena ia sama sekali tidak tau arah pulang dari sekolah menuju rumah.
Nazmul hanya mengedikan bahu cuek, tak mempedulikan teriakan Denira yang memanggil manggil nama nya, ia rasa gadis itu sudah cukup tau jalan pulang dan tidak harus selalu bergantung pada nya.
" Na.. Z.. Nazmul " Denira menumpu kan kedua tangan nya di lutut karena merasa rasa lelah yang kian sudah menyegrap nya, gadis itu juga tidak tau mengapa akhir akhir ini ia sangat mudah sekali lelah, biasa nya juga walau pun ia berlari sejauh mungkin efek nya tidak akan berlebihan seperti ini.
Karena merasa sudah sangat lelah, Denira memutus kan untuk istirahat sejenak, gadis itu duduk di teras dan menyandarkan kepala nya di dinding tiang, memikirkan bagaimana cara nya untuk pulang.
Nazmul, ah kenapa laki laki itu terlalu angkuh pada nya, apa yang salah dengan diri nya? Sehingga laki laki itu amat tidak menyukai nya.
" Denira" Denira mendongkak, gadis itu tersenyum saat di dapati nya Daffa yang berdiri di dekat nya, laki laki yang tadi pagi menolong nya itu juga ikut tersenyum dan duduk di sebelah nya.
" kenapa belum pulang? " tanya Daffa dengan alis yang bertaut.
" lo sendiri kenapa belum pulang " bukan nya menjawab Denira malah balik bertanya.
" gue mana mungkin pulang jam segini, tugas ketua osis itu memang merepotkan " tutur Daffa, Denira menoleh dan menatap Daffa dengan mata yang menyipit.
" lo ketua osis?"
Daffa menangguk membenarkan ucapan Denira, Denira menganguk paham pantas saja penampilan Daffa sangat rapi dan bersih, tidak salah juga Sma Merah putih ini memiliki ketua osis yang cukup disiplin dan rapi seperti Daffa.
" ohya lo belum jawab pertanyaan gue, kenapa lo belum pulang?"
Baru saja Denira akan membuka suara..
" WOYYY DAFFA, RAPAT NYA MAU DI MULAIIIII"
Daffa mendengus sebal saat teriakan salah satu anggota osis meneriaki nama nya ,,laki laki itu bangkit dari duduk nya dan memberikan Denira senyum tipis nya.
" soryy ya gue ada rapat,mungkin kapan kapan kita bisa ngobrol lagi " ujar Daffa,, laki laki itu melangkah pergi sebelum suara milik Denira kembali menginterupsi.
" Daffa " Daffa refleks menghenti kan langkah nya dan berbalik menatap Denira.
" seneng bisa kenal sama lo"
Daffa mengangguk dan tersenyum lalu melambaikan tangan dan berbalik melangkah pergi meninggal kan Denira yang masih duduk di teras dekat lapangan.
Gadis itu tersenyum merasa senang dan bersyukur hari pertama nya masuk sekolah di sekolah baru cukup menyenangkan bertemu dengan dua teman baru yang sangat menyenangkan, Reva dan Daffa..
" HEH" Denira terjengkit kaget saat tiba tiba merasakan sebuah tangan kokoh menepuk kasar bahu nya,, gadis itu mengerenyit bingung saat di dapati nya Nazmul laki laki itu sudah berdiri di belakang nya, bukan kah tadi laki laki itu sudah pulang.
" ayo pulang, gak usah gr gue cuma gak mau kak Nazwa nanti marah marahin gue karena ninggalin lo di sekolah " tutur Nazmul dengan wajah datar nya.
Tak bisa kah laki laki ini berhenti bersikap dingin dan angkuh pada nya.
" Hey ayo cepat! " bentak Nazmul karena gadis berkacamata itu tak kunjung bergerak dan malah sibuk dengan lamunan nya.
" ehh iya iya."
****
Bersambung...
Iya saya tau ini masih pendek, maklumin aja ya saya masih sibuk hehehe
Semoga suka dan jangan lupa votmen nya .
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia gadis berkacamata(Revisi)
Romance( MURNI IMAJINASI SAYA SENDIRI) ( SEQUELL - CINTA MASA SMA) Sebuah perasaan benci yang bermuara menjadi perasaan tulus bernama CINTA. bermula dari ide gila menjadikan Denira sebagai pacar pura pura nya, di saat itu juga lah Nazmul menyadari betapa...