Cover by : Nissrn
Kau tau rasanya sakit? Bukan di bagian fisik tapi di dalam hatiku.
Perkenalkan aku Mahesa Cantika biasa dipanggil Eca seorang anak kelas XI IPA 2 biasa dengan tingkat kelabilan tinggi, bernafas dan suka makan coklat. Cerita ini adalah sebuah coretan hidupku dimana aku pemeran utamanya hehe. Sebelumnya aku berteman dengan seorang laki-laki yang aku anggap lebih dari teman tapi entahlah dia menganggap ku apa. Namanya, Julio Eka Saputra. Kelas XI IPS 6. Semua orang memanggilnya dengan nama lio. Hanya aku yang memanggilnya "katra". Aku memanggilnya seperti itu bukan karena bahasa sansekerta atau yang lain. Tapi karena aku ingin terlihat spesial dimatanya.
Cerita ku dan katra akan ku jelaskan disini.Aku mengenal katra sejak dia mengajakku tanding bermain basket. Saat itu di depan teman temanku aku berbohong pada mereka bahwa aku bisa bermain basket.
"Kalian tau? Aku lebih hebat bermain basket daripada si lio lio itu"
Saat itu rasanya seperti katra ada di belakangku dan ternyata dia memang ada di belakangku semenjak aku menyebutkan namanya
"Besok jam istirahat lapangan"
Empat kata itu langsung masuk ke dalam telingaku menuju otak dan aku tersadar karena itu artinya dia mengajakku bertanding.
Esoknya aku melihat katra sudah membawa bola basket seperti sedang menunggu seseorang.
Aku menghampiri katra dengan rasa takut. Karena, sejujurnya aku tidak bisa bermain basket sama sekali."Lu udah dateng, ayo main katanya lebih hebat daripada lio"
"Hehe maaf ya lio waktu itu cuman becanda kok"
"Makanya becanda jangan bawa bawa nama orang"Saat itu jantungku berdetak kencang karena tangannya mengacak rambutku sambil pergi membawa bola basketnya.
Semenjak saat itu aku dan lio semakin dekat dan aku memanggilnya katra. Percayalah kejadian itu saat aku kelas X dimana awal aku dekat dengannya.Hari ini bagiku hari yang sangat sial karena pertama, aku harus menunggu katra selesai mengerjakan pr nya di sekolah. Ya. Katra orang yang lebih mementingkan ulangan daripada pr. Menurutnya ulangan lebih penting daripada pr. Kedua, coklat yang aku bawa dari rumah sudah habis. Ketiga , hujan turun sangat deras.
"Ca , dah selesai nih pulang yuk"
"Pulang apanya , hujan deres gini tra-_-"
"Gua bawa payung kok"
"Kan lo bawanya motor masa iya gua megangin payung sambil duduk diatas motor"
"Kalau bawa mobil gimana ca?"
"Serius?"
"Iya Mahesa Cantika"
"Daritadi kek bilang begitu"
Jangan heran. Sekolahku membolehkan siswanya untuk membawa kendaraan apa saja. Asalkan jangan truk,pesawat,atau kereta api. Karena, tidak ada tempat parkir untuk kendaraan seperti itu.
"Keren ga ca mobil gue?"
"Gak"
"Yaudah gua turunin di situ ya ca mumpung lagi hujan deres nih"
"Eh iya iya becanda kok katra hehe"
"Hadiah ultah nih dari papa"
"Udah tau"
"Tau darimana? Suka ngestalk gue ya"
"Jijik gue dengernya. Gue tau dari Nanda tadi pagi katanya seorang Julio Eka Saputra bawa mobil ke sekolah"
"Yah , ga surprise lagi dong"
"Enggak"Setelah katra mengantar ku pulang rasa itu ada lagi. Rasa bahwa aku sangat mencintai Katra. Bukan karena dia membawa mobil atau ayahnya pengusaha kaya. Tapi benar benar perasaan ku yang paling dalam.
Tok..tok..
"Masuk aja bi pintu nya ga dikunci"Orang yang mengetok pintu kamarku adalah Bi Ayu. Kadang aku memanggilnya bi ay. Dia asisten rumah tangga sejak aku masih kecil. Bi ay bisa dibilang setiap hari menjagaku dan merawatku. Kalau kalian bertanya kenapa aku bilang seperti itu karena, saat aku kelas 3 SD kedua orang tuaku bercerai dan aku di besarkan oleh seorang bi ay dan bunda.
"Nyonya pulang malem lagi non"
"Yaudah gapapa bi, masak aja buat aku"
"Iya non. Saya permisi"
"Iya bi"Setiap hari bunda selalu pulang larut malam. Bundaku pulang malam bukan karena mabuk layaknya seorang ayah di dalam drama korea yang bergelut dengan kerjaannya setiap hari. Melainkan, bundaku terlalu rajin untuk mengerjakan tugasnya di kantor.
Terlepas dari aku yang mendeskripsikan bunda. Aku baru sadar daritadi Katra sudah menelpon ku.
"Halo"
"Eca, besok hari sabtu kan?"
"Enggak, besok hari selasa"
"Ga lucu ca"
"Yang bilang lucu siapa oncom"
"Ca, besok kan pulang jam 10 mau main ga ca? Bosen nih"
"Gak mau. Eca nya sibuk sorry ya"
"Pasti sibuk mencintai Julio Eka Saputra. Iya kan ca?"
Kalau kalian melihat wajahku setelah Katra berbicara seperti tadi pasti kalian akan berkomentar bahwa wajahku mirip seperti kepiting saus padang yang baru diangkat. Ya. Sangat merah.
"Halo? Ca? Lu gak mati kan?"
"Sehat wal afiat"
"Yaudah,gimana?"
"Nanti deh kalau bunda udah pulang tanya bunda dulu"
"Oke ca, jangan lupa nafas ya ca"
"Bodo amat"Itulah Katra seorang teman spesial bagiku yang kadang menjengkelkan dan membuatku rindu.
———–—————————————————–
Komen+Vote ya bagi yg baca hehe :))Baru pertama kali buat nih jadi masih junior kuadrat
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Kau
Teen FictionSeorang makhkuk hidup ciptaan tuhan yang jantuh cinta pada sesamanya tetapi berbeda kelamin. Mahesa Cantika dan Julio Eka Saputra