HALLO ini story perdana gua guys, setidaknya kalian kasih vote, karna vote sangat berarti bagi sang penulis😂
----
Pagi yang indah untuk memulai aktivitas. Daralis Arendelle itu namaku, panggil saja Daralis aku dikenal sebagai gadis pendiam, tapi kalau sudah kenal dekat, sisi pendiamku bisa dibilang hilang.
Aku anak pertama dari 2 bersaudara. Adikku bernama Skyla Arendelle, atau dipanggil Skyla yang baru masuk SMP Islam. Aku pun baru masuk SMA Islam Favorite dikota yang besar ini.
Hari pertama masuk sekolah, yang tidak disangka aku masuk kelas IPA. Baiklah mau tidak mau aku masuk kelas ini. Kelas IPA penuh dengan orang-orang yang mahir di bidang menghitung, sedang aku? Aku duduk terdiam di kelas ini.
Tidak lama ayah memanggilku, dan aku pindah ke kelas Agama (Religion Class). Saat mengurus pindah ruang kelas, aku bertemu dengan siswi lain, entah siapa namanya. Ternyata aku satu kelas dengannya dan duduk bersebelahan juga. Namanya Shafashan.
Siapa dia? Berteriak dari luar kelas memanggil namaku "Daraaa..." Emma? Emma siswi yang aku kenal saat test masuk ke sekolah ini. Sedikit cerewet, tapi baik.
Tidak satupun guru yang masuk ke kelasku, ya karena baru masuk sekolah. Bell berbunyi tanda waktu istirahat.
"Dara ayo ke kantin bareng gue" ucap Erika. Erika siswi yang sudah lama aku kenal sebelum masuk sekolah ini.
Erika dan aku berjalan menuju kantin sekolah.
---
Tidak terasa sudah hampir 2 bulan aku sekolah disini. Ramadhan akan berakhir, liburpun akan berakhir. Hari ini hari terakhir puasa, malam ini aku mendapat vn dari seseorang yang sudah lama aku kenal.
Itu vn dari Raynard. Seorang cowo yang katanya kece, yang gemar bermain futsal, basket dan skate, yang sudah lama aku kenal dari sekolah lain.
Aku terkejut mendengr vn yang dikirimnya, itu yang ke-3 dengan kata yang sama (tapi aku tolak). Seiring berjalnnya waktu aku dan Raynard sudah jarang berkomunikasi lagi.
Satu hari, saat sudah masuk sekolah seperti biasa, tiba-tiba Raynard mengirim pesan dan menanyakan kabar. Kami mulai berkomunikasi lagi. Aku bercerita ke Erika tentang Ray.
"Udah deh Ra, lu terima aja si Ray" seru Erika dengan keseriusan. "Lu sih enak ngomong, gue takutnya dia masih kaya dulu (playboy)" jawabku dengan tegas.
"Yah apa salahnya lu terima? Kalian sama-sama suka" ucap Erika. Aku terdiam dan bicara dalam hati 'memang sih apa salahnya?' Bell masuk berbunyi "Udah ah.. ayo masuk" ajak ku
Kami berdua masuk kelas, ternyata freeclass. Aku, Emma dan Shafa sedang mengobrol. Terdengar suara orang yang sedang bernyanyi. Emma melihat orang itu.
"Eh liat deh, tuh cowo pede banget ya nyanyi" ujar Emma sambil menunjuk ke arah cowo itu.
Shafa dan aku melihatnya, lalu kami ber-3 tertawa. Ternyata dia itu Thora.
Thora, cowo baik, tapi suka caper, dan so-cool. Aku dekat dengan Thora hanya sebatas teman. Banyak yang mengira kalau kita bukan hanya teman, tapi lebih dari teman.
Teeeettttt teettttt teetttttt....
Bell pulang berbunyi, kami semua keluar kelas, "Daraa.." 'Seperti ada yang memanggilku' Gumamku dalam hati sambil tengak-tengok 'Entah lah.' Aku tidak memperdulikan siapa yang memanggilku, dan terus berjalan.
Ketika baru keluar dari lorong yang menuju kelasku, Dennis memanggilku "Daraa... Tunggu, dari tadi gue panggil juga. Lu jalan kaya pake kilat" ucap Dennis
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terlarang (Maka Aku Mencintaimu Dalam Diam)
Teen FictionMencintai seseorang itu hal yang paling membahagiakan, tapi sangat menyakitkan. And if you know, it will make me so fall down in the darkness. -Daralis-