Badanku gemetar di balik pelukan Auli. aku takut, sangat takut. aku takut kalau aku menjadi pembunuh. tidak. aku tidak membunuhnya. ia yang datang padaku dan membuatku membunuhnya.
aku melihat ibuku berlari di ikuti 2 bodyguard dan sekretarisnya menghampiri ku, dia langsung menamparku yang langsung di tangkap oleh Auli.
" apa kau bodoh? kau tahu siapa lagi yang akan menikahimu kalau bukan dia?"
" Siapa yang akan mau menyetubuhi mu kalau mereka tahu kau sudah tidak perawan, bahkan kau tidak bicara dan tak mau di sentuh, siapa!!?"
aku terdiam menatap wajah merah padam ibuku. aku tak percaya bagaimana bisa seorang ibu melakukan ini pada anaknya. air mataku jatuh begitu saja, dan aku menggigit bibirku menahan kesal.
" Nyonya tenanglah" Pinta Auli yang masih membawaku ke dalam pelukannya.
Ibuku berteriak, dan memandangiku kembali.
" bila masalah ini tak bisa kau selesaikan, aku akan membuangmu ke spanyol"
ibuku langsung masuk ke dalam ruangan VIP di mana pria brengsek itu di rawat. aku terjatuh begitu saja. " membuang " kata itu benar-benar membuat hatiku sakit. tak apa bila dia membunuhku, dari pada harus membuangku ke spanyol. ia akan membuatku menjadi biarawati seumur hidupku.
***
" Nona?"
aku menengok ke arah Auli dan terdiam. pria brengsek itu sudah keluar dari rumah sakit setelah 3 hari di rawat. tak ada luka serius, dan hasil CT scan pun mengatakan tak ada perdarahan di kepalanya.
setelah auli pergi, pria itu tertawa dan mendekatiku.
" Apa kau fikir aku akan mati?"
Aku terdiam melihat gerak geriknya tetap waspada.
" Ahh.. biar ku luruskan di sini, siapa yang membutuhkan siapa"
aku segera berdiri saat dia menjatuhkan tubuhnya di kasur milikku.
" kau.. bukan.. ibumu dan keluarga mu yang membutuhkanku. kau harus paham itu, kau harusnya baik baik dengan ku"
aku tersenyum miring, bagaimana aku harus baik dengan pria brengsek macam dia.
" harusnya aku sudah menikah, atau bahkan sudah memiliki 2 anak dengan usia ku sekarang. tapi karena kau, karena ibumu yang selalu menekan ku selama 10 tahun ini, aku tak bisa melakukan itu. ia selalu memaksaku untuk menikahi mu, walaupun dalam hasil otopsi, kau masih perawan. apakah kau tak berfikir ibumu itu sedikit gila"
aku mengangkat satu alisku, mengiyakan. ya ibuku adalah orang tergila yang menginginkan anaknya menikah dengan orang yang sudah melecehkan nya.
" Tapi aku memiliki satu solusi di sini. aku akan menikahimu"
jantungku berdebar mendengarnya, kaki ku pun lemas, dan memandanginya dengan tajam.
" Hei.. hei.. jangan menatapku seperti itu. aku hanya ingin berdamai"
pria itu menggeliat, dan mendekati. aku mundur beberapa langkah sampai punggungku menabrak jendela. mata nya yang tajam, memandangi wajahku, mencoba membaca ekspresiku yang sudah takut dan kesal.
" kau pasti mencoba untuk membunuhku sekarang. tapi sejujurnya.."
tidak, jangan mendekat. wajahnya sangat dekat. bahkan tubuhnya menghimpit diriku.
" Aku tak mencintaimu"
mata ku membulat sempurna.
" aku akan menikahimu, tapi aku tak mencintaimu. kita lihat siapa yang akan membutuhkan siapa"
Dia berbalik dan melambaikan tangan keluar dari kamarku. mata ku terasa panas, hatiku sangat kesal dan sesak. bagaimana bisa dia mengatakan seperti itu, ia mengasihaniku dengan menikahiku. apakah aku sungguh menyedihkan.
ini semua karena ibuku. aku harus menolaknya, aku tidak mau harga diriku, harga diri keluargaku hancur karenanya.
***
" Aku tidak ingin menikah dengannya"
Ibu ku memandangiku takjub. ia membuka mulutnya tanpa suara. begitupun orang orang di sekitarnya. setelah kehadiran pria brengsek itu, aku meminta Auli membawa ku ke perusahaan dimana ibuku berada.
" Rei "
" Aku sudah sembuh, dan aku akan menikah. jadi... aku tak ingin menikah dengannya"
aku pun segera pergi, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. membuat semua orang di sana bertanya tanya.
" Nona, apakah tak apa apa?" Auli memandangiku cemas.
" Ku rasa harus membuat rencana yang baru untuk akhir yang kita tak ketahui"
***
" Jadi apa yang akan kau lakukan sekarang?" Auli meminum minumannya, dan menatapku
" Tidak tahu. sepertinya ibuku akan menjadikanku biarawati"
" Tidak mungkin"
Aku terkejut Auli mengelaknya
" Nona, nona ini satu satunya ahli waris perusahaan, mana mungkin Nona akan di bawa ke spanyol. nona ini adalah aset penting milik nyonya, maka sebab itu nyonya ingin nama nona bersih dengan menikahi tuan alsen"
Aku tersenyum miring mendengar nama pria brengsek itu. dan menatap kesal ke arah auli.
" Aku tak membutuhkan Elsan untuk membersihkan namaku, aku tak perduli apa kata orang, yang aku perdulikan adalah aku masih perawan sampai saat ini. kau tak percaya?"
Auli terdiam memandangiku. ia lalu meminta maaf atas ucapannya. tapi ia masih menekankan, apapun yang akan ku lakukan, aku pasti akan menikah dengan elsan .
" Diamlah atau kau akan ku pecat" ucapku menekan ucapanku dengan menatapnya, tapi matanya tidak menatapku dia menatap seseorang di belakangku terkejut.
dan benar saja, elsan di sana dengan tangan di lipat menatapku ingin tahu. di dalam hati aku merutuki ibuku yang sudah memberitahunya mengenai kondisiku.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
silent love
Romancemelihat... menganalisa... hanya itu yang bisa ku lakukan selama ini 8 tahun hidupku, aku hanya bisa menganalisa semua orang yang ada di sekitar ku. Bi pinem, salah seorang asisten rumah tangga yang selalu bersama ku sudah lelah mengajak ku berbicar...