Prolog

168 6 1
                                    

Dia~ selalu berucap yang tak bisa berujung untuk dilupa, begitu mencamkan kesungguhan harapan hati ketika rasa mencintai itu ada. Dulu, setitik air hujan pernah menemani jalannya kisahku ini dengan senyumnya yang lepas luas, kini rintikan air hujan menyamai rintikan air mataku dengan senyum tipisnya yang sekedar sapaan untuk diriku. ~

First met ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang