"Ada apa Armin?!" tanya Jean khawatir melihat kekasihnya yang panik itu.
"Gawat"
"Gawat kenapa?!" tanya mereka serempak.
"Mikasa pulang" jawabnya semakin panik.
"Apaaaaaa?!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Armin, apa kau yakin Mikasa akan pulang?!" tanya Connie memastikan lagi.
"Tentu saja Connie, Mikasa sendiri yang memberitahuku"
"Kita harus bagaimana, tidak mungkin kita memberitahukan hubungan Eren dengan orang itu bukan" tanya Reiner sambil memijit keningnya.
"Tentu saja, jika dia tahu bisa-bisa kita akan dihabisi ditempat olehnya" jawab Jean cepat.
"Lalu kita harus bagaimana Jean?!"
Mereka semua kembali terdiam dengan pikiran masing-masing. Mereka semua sungguh khawatir dengan keadaan ini, dimana mereka sudah ditugaskan untuk menjaga Eren oleh Mikasa sendiri. Namun dilain pihak mereka tidak ingin menyakiti perasaan pemuda itu dengan menyuruhnya menjauhi pria ebony tersebut.
"Teman-teman, aku baru ingat. Apakah Eren tahu kalau Mikasa ada hubungannya dengan Levi itu?!" tanya Berth tiba-tiba memecahkan lamunan mereka masing-masing.
"Sepertinya Eren tidak sadar Berth, kau tahu kan anak itu bodoh" jawab Jean.
"Mungkin Eren hanya lupa Jean" bantah Armin melotot ke arah Jean.
"Apa?!" tanya Jean polos karena pelototan Armin padanya.
Armin hanya memutar kedua bola matanya melihat kekasihnya yang pura-pura polos itu.
"Aku harap tidak akan terjadi apa-apa, dan harapkan saja supaya Mikasa tidak mengamuk nanti" ucap Connie pasrah, dan diangguki oleh yang lainnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sementara itu dilain tempat seorang gadis berperawakan asia kental dengan surai hitam sebahunya tengan berlatih fisik dengan samsak hitam kesayangannya.
"Nona Mikasa, sudah waktunya kita berangkat" ucap sang lelaki dengan pakaian serba hitam kepada gadis tersebut.
"Ya" jawab singkat gadis itu.
Sepeninggalan lelaki berpakaian hitam tersebut, sang gadis bernama Mikasa itu menoleh ke arah kursi yang di duduki oleh seorang gadis berkuncir kuda yang tengah sibuk memakan keripik kentangnya.
"Sasha, apakah kau sudah mempersiapkan segala keperluan kita?!"
"Tentu saja, sudah lama kita tidak pulang. Bagaimana mungkin aku melupakan segala keperluan kita Mikasa" jawab gadis bernama lengkap Sasha Braus tersebut.
"Baguslah. Aku ingin memberi kejutan kepada adik tersayangku" gumamnya pelan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Eren yang sedang tidur dengan nyenyaknya dikejutkan oleh suara dering telepon miliknya, dengan enggan dia mengangkat telpon tersebut tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang meneleponnya.
"Eren, dimana kau sekarang?! Kenapa belum juga tiba di kampus?!" tanya suara di seberang telepon.
Masih dengan keadaan setengah sadar Eren melihat kembali siapa nama orang yang tertera di layar handphonenya tersebut.
"Urghh.. Armin.. Kenapa kau menelponku sepagi ini sih" tanyanya masih setengah sadar.
"Apaaa?? Pagi?? Eren, ini sudah pukul 10.00, dan harus ku ingatkan bahwa hari ini kita ada kelas dengan Sir Shadis"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET NEKO - EREN ✔
Fiksi Penggemar[ complete /warning 18+] Shingeki No Kyoujin miliknya Isyama Hajime saya cuman minjam tokohnya aja :) Rate : M Warning: Modern AU, boyxboy,EYD berantakan, Typo berserakan, Alur kecepatan, lemon gagal, dll Levi Ackerman seorang pengusaha muda dan te...