Setelah perang berakhir, suasana Easteria kembali damai. Perjanjian yang telah dibentuk kembali dengan bantuan dua negara lainnya membuat Northeilm terpaksa menarik mundur pasukannya dan mengehntikan segala kegiatan militernya untuk sementara. Keadaan di Ibukota tampak begitu meriah, seluruh warga yang dulunya tampak cemas setelah mendengar rumor akan adanya perang kini telah hilang. Lampu-lampu hias dan musik serta tarian menghiasi malam di Ibukota Easteria. Perang berhasil dimenangkan oleh Easteria setelah bertahan dan menggagalkan serangan musuh di wilayah utara. Dari jauh musik itu terus berbunyi mengiringi tarian warga. Suara sorak-sorak terus diteriakkan.
Namun, apakah semua yang sedang terjadi ini adalah kenyataan? Apakah pemandangan yang ku lihat ini benar-benar terjadi?
Dari jauh balik jendela kamarku ini aku melihat pemandangan kota. Aku melihat para warga desa yang sedang menari-nari dan bersorak-sorak. Tapi kenapa aku merasa bahwa suasana ini terasa menyakitkan bagiku? Kenyataannya musik itu terdengar di telingaku tapi kenapa hatiku semakin terasa sakit? Semakin aku berusaha untuk mendengarkannya semakin aku merasa sakit, rasanya hatiku tidak ingin mendengar musik itu, hatiku berusaha untuk menolak kegembiraan ini.
''Perang mungkin telah usai, tapi aku sama sekali tidak merasa senang. Kenapa?''
Aku yang tertidur begitu lama setelah terkena panah itu sama sekali tidak tahu apa-apa. Ketika aku terbangun aku melihat wajah Ratu Valierre yang tampak begitu khawatir. Kenapa apa yang terjadi?
Setelah aku terbangun dari tempat tidurku. Dari jendela istana aku melihat suasana istana uang begitu meriah. Ratu Valierre tampak begitu senang setelah aku terbangun, mungkin selama ini beliau mengkhawatirkanku. Aku meminta penjelasan mengenai keadaan ini dan dia berkata bahwa perang telah usai, kita menang. Seketika aku terkejut dengan jawaban yang ia berikan. Aku ingin pergi keluar, aku ingin melihat apa yang sebenarnya terjadi tapi ketika aku hendak melakukan itu dia menghentikanku dan menyuruhku untuk beristirahat lagi.
''Aku bisa,saja beristirahat tapi kenapa aku tetap saja merasa lelah?''
Di malam hari ini aku merasa semakin gelisah. Musik ini sudah cukup untuk ku dengarkan. Setelah tertidur begitu lama aku yang tidak tahu apa-apa ini ingin menemukan sesuatu, jawaban dari rasa ini.
''Maafkan aku Ratu tidak mendengarkan perkataanmu."
Tanpa sepengetahuan keluar dari kamarku melalui jendela. Aku melihat para prajurit istana begitu bahagia, aku melihat para pelayan juga merasakan hal yang sama tapi ketika semakin ku tatap dalam senyum mereka semua, rasanya semakin sakit. Kemudian aku teringat oleh sesuatu.
"Eren! Dimana dia? Ada sesuatu yang ingin ku tanyakan darinya.''
Kemudian aku berlari, berlari dan terus berlari mengelilingin istana tapi aku sama sekali tak melihat Eren. Aku sudah membuak tiap pintu dan memasuki tiap ruang di istana ini
''Eren. Kau ada dimana?''
Aku berpikir untuk mencarinya di kota, aku menanyai tiap orang umyang cukup mengenalnya tapi mereka tidak mengetahuinya, bahkan yanh ku temukan hanya keramaian yang penuh dengan kegembiraan.
''Tidak! Aku tidak ingin mendengarnya! Hentikan! Ku mohon, hentikan!''
Dadaku semakin sakit, air mataku pun mengalir tanpa ku sadari. Aku berlari dan terus berlari menjauh dari keramaian itu tanpa melihat arah. Beberapa orang yang ku tabrak melihat ku dengan senyuman. Mereka berterima kasih padaku, merke merasa senang atas kemenanganku, mereka bahkan ingin membagikan makanan mereka padaku. Tapi air mataku hanya mengalir semakin deras membasahi pipiku.
''Tidak! Aku harus menemuinya segera. Dimana kau? Ku mohon, dimana kau?''
Aku yang berlari tanpa arah kemudian sampai pada suatu tempat. Ku lihat seseorang sedang berdiri di samping pohon besar. Apa yang dia lakukan? Dia terus melihat ke bawah.
Aku berpikir untuk bertanya padanya lalu ku,coba untuk mendekatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ore no Story
FantasyIni hanyalah kisah kecilku. Berawal dari sebuah desa yang kecil dan terpencil aku mengukir semuanya. Hanya setelah seorang gadis datang, semuanya tiba-tiba berubah. Aku yang hidup sebagai seorang pandai besi tiba-tiba dibawa ke Ibukota untuk dilatih...