PROLOG + BAB 1

65.5K 1.8K 30
                                    

KRIIIIIING!!!

Suara keras jam beker memekakan kamar mungil itu. Sebuah tangan mungil keluar dari selimut menggapai-gapai ke sebuah meja kecil disamping tempat tidur. Mencoba meraih benda yang mengeluarkan suara melengking itu. Dengan susah payah akhirnya tangannya meraih jam beker yang berbentuk mickey mouse dan mematikan jam beker tersebut.

Perkenalkan aku Serena Platten, dengan mata masih sayu mencoba menatap angka yang ditunjukkan kearah jarum jam dan aku menjerit lalu dengan kalang kabut aku melempar selimutku, aku segera bangun dari tempat tidur, kemudian aku melangkahkan kakiku kekamar mandi dengan tergopoh-gopoh. Setelah selesai, mandi aku membuka lemariku, mengambil bajuku dengan asal karena hari ini aku akan mengadakan meeting bersama dengan kepala bagian divisiku.

Aku hanyalah seorang staff administrasi disebuah perusahaan ternama di New York. Aku sangat bersyukur bisa masuk ke perusahaan ini karena aku harus melanjutkan hidupku dan untuk gaji lumayan untuk biaya hidupku dan membayar flatku setiap bulan. Aku di New York tinggal sendirian. Sementara, kedua orang tua beserta adikku berada di Saugerties, kota ini merupakan Kota yang berada sekitar 2.248 km sebelah timur laut pusat Kota Amerika Serikat, ini menjadi salah satu yang paling mampu menarik wisatawan untuk datang berlibur. Ketika aku pulang kerumah orang tuaku pasti aku akan bersepeda disana.

Sudah cukup, aku harus berangkat kerja sekarang karena aku sudah rapi dengan make up tipis di wajahku agar tidak terlihat pucat, segera aku mengunci pintu flatku. Kemudian, dengan sekuat tenaga aku berlari agar segera mendapatkan bus. Beruntung karena aku tidak menunggu bus terlalu lama, tapi sialnya aku malah terjebak macet. Aku tidak ingin membuang waktu lama, segera saja aku turun dari bus itu dan berlari sekuat tenagaku karena jarak kantor dengan tempatku turun tidaklah jauh.

Aku menarik napasku sejenak, membenarkan penampilanku yang sedikit berantakan. Setelah cukup rapi, aku masuk kedalam dan meminta tanda pengenalku kepada resepsionis yang menurutku jutek. Aku menghiraukan resepsionis itu, aku sumpahin dia nanti perawan tua. Eh, tapi aku tidak boleh memberikan sumpah yang terlalu buruk. Bodo amat lah, aku segera meninggalkan resepsionis jutek itu.

aku langsung menaikki lift ketika tanda pengenal sudah berada ditanganku. Ketika lift sudah membawaku ke tempatku bekerja, dengan kekuatan kilat, aku langsung menuju keruangan dimana rapat diadakan dengan membawa berkas yang baru saja kuambil dari mejaku.

Aku menghembuskan napas dengan sedikit kasar, menetralkan jantungku yang berdetak dengan cepat akibat terburu-buru. Mengetuk pintu ruangan meeting.

"Masuk," suara bariton itu memperbolehkanku masuk, itu suara kepala bag. divisiku.

Aku membuka pintu dengan ragu, menelan salivaku dengan sangat sulit karena semua mata tertuju padaku. Aku bagaikan maling sepatu busuk yang tertangkap. Ah, mereka semua berlebihan.

"Well, si nona tukang terlambat sudah datang bisakah kita memulai rapatnya sekarang?" Meighan menatapku dengan sangat jutek, dengan nada yang ketus.

Meighan, gadis itu sangat tidak menyukaiku, dari awal aku masuk ke kantor ini. Gadis itu, selalu saja bersikap ketus padaku. Tapi, aku tidak peduli, aku hanya peduli dengan diriku sendiri, kehidupanku.

Aku menghiraukan ejekkan yang diberikan Meighan kepadaku, aku duduk disebelah kepala bag. divisku "maaf Sir saya terlambat,"

Aku melihat Edward -kepala bag. divisiku- menatapku dengan intens. Kemudian, pria itu tersenyum dengan sangat hangat "lain kali jangan terlambat lagi, jika CEO tahu kau sering terlambat maka kau akan dipecat,"

"Aku janji Sir tidak akan terlambat," ucapku penuh keyakinan.

Rapat dimulai dengan Edward menjelaskan mengapa diadakan rapat yang sangat jarang di lakukan oleh divisiku, karena rupanya CEO meminta laporan bagian divisiku.

Agreement Heart (OPEN PO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang