This is our third story begin, with WHAT THE...
" Jiyeon? YAK CHOI JIYEON! IREONAAA...!!!" teriak seseorang disamping telinga seorang wanita yang tengah asyik tertidur dengan lelapnya di meja.
" Hm?"
" IREONA-WA!!!" teriaknya lagi seraya memukul meja dengan keras.
BRAK!!! (anggap saja bunyinya)
Dan... GOTCHA! Ia berhasil membuat wanita itu terbangun dari tidurnya dengan langsung menegapkan badannya.
" NEO?! AISH... YAK, TAK BISAKAH KAU MEMBANGUNKANKU DENGAN CARA YANG BAIK, KIM HYE RI?! KAU MEMBUATKU HAMPIR MATI MENDADAK, ARRA?!" teriak si wanita yang tadi 'tertidur' itu, Choi Jiyeon-lah wanita itu dan yang membangunkannya tak lain dan tak bukan teman terbaiknya, Kim Hyeri.
" Ani. Kau sudah kubangunkan dari 5 menit yang lalu tetapi kau tidak bangun juga. Kupikir kau butuh tempat tidur di rumah sakit. Ck! Padahal tadinya kalau kau tak bangun juga aku ingin menelepon tempat penjualan peti mati. Ah, apa kau mau?" gerutu Hyeri.
" Kau mendoakanku cepat mati begitu maksudmu? YAAAAKKK!!!" maki Jiyeon.
" Siapa tahu aku bertemu namja tampan yang menjual benda itu, keutchi? Seharusnya kau mendukungku, babo!"
" Sebelum otakku konslet terkena tiang listrik di depan rumah kita kalau aku mendukungmu, aku lempar dulu kau!" ucap Jiyeon.
" Sebelum kau lempar, aku akan membawamu dulu ke tempat kematianmu. Sungai Han!" balas Hyeri.
" YAK KALIAN! INI PERPUSTAKAAN, ARRA? KALAU INGIN BERKELAHI, SANA KE ARENA TINJU DEKAT RUANG OLAHRAGA!" ucap penjaga perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, Your Fate (ON HOLD)
FanfictionON GOING ... (Just Wait from Readers ) Notes : Just fanfiction. Please don't copy-paste without author permission. Hargai sesama, ne? Susah lho buat nih FF. pikiranku terbatas, hampir kehilangan ide bagaimana buat FF bagus dimata readers. Jebbal...