10.15 am
.
Pagi yang begitu cerah di Boston, cuaca yang sangat tepat untuk dihabiskan dengan berjalan-jalan atau kegiatan lainnya di luar ruangan. Hal langka yang tak boleh disia-siakan
Maka begitulah rencana yang sudah disusun oleh Changmin dan Hyukjae. Mereka akan berkeliling daerah Boston yang sering dikunjungi turis lainnya, tetapi tidak sampai melampaui kata jauh dari hotel mereka. Karena mengingat ini adalah pengalaman pertama mereka menapaki Boston, jadi ada baiknya untuk tidak tersesat di sana
Changmin sudah siap dengan kemeja kotak-kotak berwarna merah-hitam miliknya yang pria itu padukan dengan jeans hitam, sempurna. Di lain sisi, Hyukjae yang lebih menyukai warna lembut memilih perpaduan kuning dan coklat. Kaos polo coklat yang dibalut kemeja kuning berlengan pendek, ditambah jeans coklat tua miliknya. Manis, terkesan berbeda sekali dengan Changmin yang terlihat tampan. Ia sendiri malah lebih tampak seperti perempuan tomboy
"Kau siap?"
"Tentu!"
Hyukjae menjawab dengan penuh semangat. Changmin mengangguk, dan memulai langkahnya untuk menyusuri tempat mengagumkan bernama Boston. Walau hanya berjalan kaki, mereka akan tetap menikmati penjelajahan kali ini
Hyukjae dan Changmin yang berjalan beriringan mendapat banyak curi pandang dari setiap penduduk yang ada di sana. Tentu saja, dari tinggi badan mereka yang berbeda, juga tampilan wajah dan pakaian mereka. Banyak yang menyangka kalau keduanya adalah sepasang kekasih. Boston termasuk negara barat, sehingga hal seperti pasangan sesama jenis sudah tak aneh lagi
Dari hotel Troopers, mereka memilih jalur ke arah timur. Karena setahu mereka di sana terdapat taman kota yang unik, serta tak jauh setelahnya ada pusat perbelanjaan yang menawarkan harga yang beragam. Bagaimana mereka bisa tahu? Akses internet menjawab semuanya
"Eh? Apa ini?"
Hyukjae heran, mereka sudah berjalan ke arah yang sama seperti yang di tunjukan penunjuk jalan pada ponselnya, dan seharusnya mereka sudah tepat berada di taman kota yang mereka maksudkan. Tapi apa yang mereka dapat?, halaman yang kira-kira memiliki luas 15×15 meter itu kini tertutupi oleh seng tak tembus mata yang disangga dengan pagar besi, sehingga tidak satu orang pun yang bisa melihat
"Bagimana ini Changmin-ah?" Hyukjae menatap Changmin dengan pandangan kekecewaan
Changmin yang melihat hal itu sedikit tidak tega, namun ia sendiri juga tidak bisa melakukan apa-apa. Ia bisa merasakan sedikit semangat Hyukjae terkikis karena keinginan mereka untuk menikmati hari di taman yang indah tidak bisa terlaksana, lantas Changmin tersenyum kecil. Pria tinggi itu mengangkat kedua bahunya, tanda ia sendiri tidak tahu apapun
Changmin tidak menjawab Hyukjae, melainkan memindahkan atensinya pada papan yang tertempel di salah satu lapisan seng ringan itu. Susunan kalimat berbahasa inggris tersebut dapat ia pahami dengan mudah, sudah jelas bahwa itu pemberitahuan tentang pelaksanaan renovasi yang tengah dilakukan. Tapi hal yang membuat Changmin melongo tak percaya yaitu tulisan kecil dengan hangul yang tertera di ujung kanan papan itu, nama perusahaan yang memegang kendali atas proyek pembangunan tersebut; Troopers
Tidak lama setelah Changmin terlingkupi dengan kekagumannya, ia kembali dibuat tersentak ketika dua pagar besi yang membentuk pintu itu terbuka sedikit, yang disusul kemunculan pimpinannya yang sudah tidak asing lagi. Donghae muncul dengan kemeja panjang dan celana bahannya, yang ditambah kacamata hitam pada pangkal hidungnya
Changmin kembali melihat Hyukjae, ia memberikan senyum yang penuh akan keyakinan pada pria manis itu. Dalam sekali gerakan, Changmin menarik lengan Hyukjae yang membuat si empunya pun terkejut sesaat. Hyukjae hanya bingung dengan tindakan aneh Changmin yang mendadak itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love
FanfictionHyukjae gugup karena saking senangnya ditarik dan dikontrak oleh salah satu perusahaan penerbangan pribadi yang dimiliki perusahaan raksasa bernama Troopers Hal yang selalu membuatnya takut untuk melakukan kesalahan ialah karena sikap dan tatapan di...