-07-

255 24 1
                                    


Doyeon memang tak main main, Ia benar benar menjaga jarak dari June.
Bertingkah seakan tak mengenal satu sama lain jika tidak sengaja bertemu.

Tak ada lagi Doyeon yang selalu duduk di kursi penonton dengan hebohnya menyemati selama latihan basket berlangsung.
Tak ada lagi Doyeon yang ngebom chat ditengah malam hanya karena chat nya diabaikan.

June merasa akan hal itu, Doyeon menjauh darinya. Bahkan bukan hanya June saja, gadis itu juga melakukan hal yang sama terhadap Mingyu.

Ini sudah yang kesekian kalinya June mengcheck handphone nya, menunggu seseorang menghubungi nya terlebih dahulu seperti yang biasa dilakukan nya.

June menghela nafas jengah, kemudian membuka chat yang sudah hampir 1 minggu tak Ia balas dan mengetikkan sesuatu,

"Gue kerumah lo, ya?"

"gue mau tidur"

Setelah membaca balasan, June mengurungkan niatnya dan kembali terhanyut dalam fikirannya.

💮💮💮

Chanwoo adalah salah satu spesies yang paling Doyeon hindari. Namun, selalu berakhir gagal.

Lelaki yang satu ini selalu berhasil membuat Doyeon kesal, dan akhirnya Doyeon lebih memilih diam daripada berkelahi dengan spesies seperti Chanwoo.

"Doy, lo tau gak? Kemarin gue ngeliat ada yang meninggal di jalanan" Ucap Chanwoo, tapi matanya masih mengarah kejalanan. Doyeon berangkat bareng Chanwoo hari ini, gak usah ditanya kenapa karena jawabannya selalu sama males ngeladenin spesies seperti Chanwoo.

"Terus?" Jawab Doyeon acuh

Chanwoo melirik Doyeon dari kaca motor, "Ih orang jawabnya tuh harusnya 'oh ya? kasian bgt Chan, gimana orangnya?' ulang Doy ulang"

Chanwoo kembali mengulang kata katanya tadi,

"Jangan mimpi gue ngejawab gitu ya, fokus sama jalanan. Gue gak mau masuk koran."

Chanwoo berdecak sebal, kembali terfokus pada jalan ibukota.

💮💮💮

Kantin terasa ramai seperti biasanya, dipenuhi oleh anak anak yang lapar.

Doyeon mengedarkan pandangan menelusuri isi kantin, tak sengaja melihat June dan teman teman nya sedang bercanda diujung kantin, Doyeon buru buru mengalihkan pandangannya. Takut takut khilaf, hehe.

Chanwoo tiba tiba datang dengan 2 mangkuk Baso, "buat lo Doy, gue pesenin khusus hehe"

Rejeki gak boleh ditolak prinsip Doyeon, Ia pun langsung menyantap dengan bahagianya.

Chaeng menatap malas, "gue mah obat nyamuk kali ya"

Chanwoo tertawa keras, "makanya cari pacar sono lo"

Chaeng memukul lengan Chanwoo dengan keras,

"AWW SAKIT ANJIR"

Semua siswa siswi dikantin menatap kearah mereka dengan tatapan bingung.

Chanwoo tertawa kecil, "gak ada apa apa kok, lanjut makan aja hehe"

Doyeon menunduk malu, sambil tersenyum kikuk. 'bikin malu banget gila, kak June pake ngeliat juga lagi ih'

💮💮💮

Hari ini jadwal latihan basket jam 3 sore, June masih punya waktu setengah jam sebelum latihan dimulai. Ia segera menaiki motornya menembus jalanan ibukota yang ramai dan berdebu.

June masih fokus pada jalanan, namun tanpa sengaja pandangannya beralih kepada gadis yang sedang duduk dipinggir halte. June segera menepikan motornya tepat didepan gadis itu.

Gadis itu terkejut mendapati June berdiri didepannya, "ngapain disini?"

June langsung mengambil posisi duduk disebelahnya, "gak, lo gak nonton gue latihan hari ini?"

Doyeon menggeleng dan mengalihkan pandangannya kearah lain.

June berdehem, "gak balik?"

"Belum dijemput."

"Yaudah gue anter, ntar kesorean lagi."

Doyeon menatap lawan bicaranya, kemudian menggeleng lagi. "Gak usah, paling bentar lagi dijemput."

"Bareng gu-"

Handphone Doyeon tiba tiba berbunyi,

"Halo mi?"

"...."

"Yaudah Doyeon kesitu sekarang."

"....."

"Iya, mi"

Ekspresi Doyeon berubah gelisah, June pun menyadari akan hal itu. Ada hal yang gak beres fikir June.

"Gue anter ya? Lo kek panik gitu."

Tanpa babibu June segera menarik tangan Doyeon kearah motornya, dan melajukan motornya.

Jaket June basah, bukan hujan atau apa. Tapi gadis dibelakangnya sedang menangis, tanpa suara. June semakin mempercepat laju motornya. Hal yang kurang baik sedang menimpa Doyeon, itulah yang dari tadi June fikirkan.

Satu sama lain masih diam, tanpa suara.
June masih tenggelam dalam fikiran, begitu pula dengan Doyeon yang masih tetap menangis tanpa suara.

Tbc.

Vote & comment nya jgn lupa ya, hehe biar semangat ngelanjutinn:))

CappuchinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang