7

601 19 0
                                    

Hai readers, baru update lagi nih. Dari kemarin pulang sekolah gue edit nih cerita berulang kali biar siap di publish😹 dan akhirnya gue publish juga. Happy reading guys💖💖

-----

Malam ini aku hanya memikirkan bagaimana nantii? Bunda meragukannya. Aku berharap bunda akan berubah fikiran, sekarang aku harus memberitahu kepada Ray.

Setelah memberitau Ray, akhirnya aku terlelap dalam tidurku, sampai langit menampakan paginya. Aku kembali beraktifitas seperti biasanya dihari sabtu ini.

"Daraaaaaa..... " teriak Shafa yang baru saja datang dan menghampiriku. "Duhhh Shaf, baru dateng juga" sahutku, Shafa menyengir.

"Raa.. Jadii yaaa" ucap Shafa "Gatau deh, ayah sih udah izinin, tapi bunda, lu tau sendiri kan gimana bunda, sedangkan gue juga udah kasih tau Ray, kalo kita bakal jalan" jawabku lengkap

"Nanti gue ikut yakinin bunda lu deh Ra, terus Ray mau?"

"Yaudah nanti izin lagi. Ray bilang mau, tapi ga janji Shaf"

"Yaudah yang penting udah kasih tau Ray, jadi atau ngganya itu kan terserah dia"

"Iyah sih, hmm yaudah bentar lagi masuk malah masih ngobrol"

"Hehe iyahh yaa" jawabnya sambil beranjak pindah ke tempat duduknya.

Pelajaran dimulai dengan lancar. Ya Allah kenapa kelas ini dari kelas 10 selalu berisik. Andai saja freeclass dan tidak ada tugas ini, aku akan berjalan keluar kelas, dan duduk di teras depan kelas.

Pukul 16.00 sudah tiba, bel pulang berbunyi. Semua siswa/i bergegas pulang.

Sesampainya aku dirumah, aku tidak mencoba untuk izin lagi ke bunda, karena aku tahu, kalo sekarang aku izin, pasti jawabannya sama seperti sebelumnya, atau mungkin aku tidak di izinkan.

-----

Sekarang H-1 menuju tanggal 22 nov. Malam ini aku harus izin lagi ke bunda. Harus -batinku

Sebelum meminta izin ke bunda, aku izin lagi dengan ayah. Jawaban ayah masih sama, ayah mengizinkannya, dan ayah menyuruhku untuk izin ke bunda. Kemudian aku bicara dengan bunda, ya rabb mimpi apa aku. Sebelumnya di ragukan, dan sekaraang? TIDAK DI IZINKAN.

Hpku berdering, 1 pesan dari Ray
'Ra besok kamu jadi sama Shafa? Aku besok kayanya ikut'

Balasku 'Aku ga di izinin sama bunda Ray'

Ray 'Kamu gimana sihh, kan udah disepakatin, kamu kenapa ga bilang sama aku Ra'

Balas 'Maaf Ray, barusan aku izin lagi sama bunda tapi ga di bolehin'

Sepertinya Ray marah besar karena besok BATAL.

Aku tidak hanya bilang kepada Ray, tapi bilang kepada Shaf juga 'Shaf gue ga di izinin sama bunda buat ikut, tapi nanti gue langsung hubungin lu lagi kalo besok bunda berubah fikiran'

Baik aku pasrah dengan keputusan bunda malam ini. Tinggal ada waktu beberapa jam lagi untuk kembali meyakinkan dan izin ke bunda. Besok pagi, iyah besok aku harus bicara lagi dengan bunda.

Pagi tiba, matahari sudah memancarkan sinarnya. Hari ini sudah tanggal 22 tapi aku belum mendapatkan izin dari bunda. Saat aku terbangun dari tidurku, aku bergegas mandi dan merapihkan diri.

Lalu aku berjalan menuju ruang makan untuk sarapan, setelah sarapan aku coba menemui bunda, tidak aku tidak langsung menemui dan bicara dengan bunda. Aku berjalan keluar rumah menuju taman, ayah ada disana "Dara, kamu jadi jalan sama Shafa?" tanya ayah

Cinta Terlarang (Maka Aku Mencintaimu Dalam Diam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang