"Gabisa gitu dong ma, aku kan baru aja UN udah disuruh tunangan aja, perpisahan sekolah aja belum"
"Kamu nurutin kata mama dong bil, kamu mau emang jadi anak durhaka?"
"Mama tuh maksa, gimana Abil mau nurut kalo kaya gini" ucap Abigail yang sering disapa Abil
"Kamu tuh ga nurut banget sih, lagian Danial itu udah mapan, hidup kamu bakal kejamin nantinya"
"Tapi kan aku udah punya pacar ma"
"Tinggalkan si Bima! Danial lebih baik untuk kamu" ucap Arinda sang mama Abil
"Mama emang gapernah ngertiin perasaan aku" Abil pun bergegas menuju kamar
"Yasudahlah ma, kasihan Abil kalo lama lama dipaksa terus" ucap Bastian sang papa Abil
"Tapi kan pa, aku sama si Sara kan udah setuju buat jadi besan, lagian si Danial udah mapan pa, hidup Abil juga bakal terjamin" ucap Arinda
"Yah, kita liat aja nanti ma gimana" ucap Bastian lalu pergi meninggalkan Arinda
***
"Kamu harus tampil cantik malam ini sayang, keluarga Danial akan makan malam bersama dirumah kita" ucap Arinda
"Hah? Mama ngapain sih ngajakin mas Danial kesini?" Abil menutup handphone yang sedang dimainkannya
"Loh, ko kamu gitu sih, kan biar lebih akrab"
"Duh mama, kalo tante Sara sama om Naufal mah gapapa, tapi gausah ada mas Danial"
"Heh kamu gaboleh gitu, itukan calon, udah ah kamu mandi gih, trus siap siap, jam 7 mereka datang" Arinda mencium kening Abil dan bergesas keluar kamar Abil
"Apaan sih mama, main jodoh jodohin gua sama mas Danial" ucap Abil didalam hati.
Sebentar lagi tepat pukul 7 malam, Abil dipaksa untuk berdandan oleh Arinda, ia tampil cantik menggunakan dress selutut berwarna pink muda dengan lengan pendek disertai pita yang mengikat pinggang rampingnya
Rambutnya dikepang seperti layaknya tokoh elsa di film fronzen (hihihi), tak lupa flatshoes berwarna hitam membuat Abil semakin menawan
Abil membuka pintu saat mamanya mengetuk benda persegi panjang itu
"Abil ayo cepat kebawah, keluarga Danial sudah datang"
"Iya ma, sabar sebentar, mama duluan aja sebentar lagi Abil kebawah"
"Jangan lama lama" Arinda pun meninggalkan kamar Abil
Abigail POV
Aku menatap cermin yang ada di depanku saat ini, aku tak kuat menahan air mata yang ingin turun bebas di pipiku, betapa sakit aku menyayangi Bima dan bermimpi untuk hidup dengannya, sementara mamaku menjodohkan aku dengan mas Danial anak dari sahabat mamaku,
Mamaku tidak menyukai Bima, karena alasan kasta, Bima memang hidup dari keluarga sederhana, tetapi aku tak memikirkan itu, yang aku pikirkan hanyalah saat kenyamanan bersama Bima, ia laki laki yang baik, mandiri, sederhan, pintar, dan humoris, Bima juga tidak bisa dibilang jelek. Tetapi apa? Impianku untuk hidup bersama Bima tidaklah tercapai, aku sangat menyayanginya. Sangat menyayanginya
Aku mengambil tisu dan mengelap air mata yang ada di pipiku, aku langsung bergegas kebawah sebelum mama memarahiku
"Eh Abil, cantik sekali kau nak, dulu masih kecil suka digendongin sama Danial, sekarang udah gede cantik lagi" ucap Sara sang mama Danial menyapa Abil dengan ramah dan memeluk abil
"Hehehe iya tante bisa aja, tante juga makin cantik" aku pun mencium pangkal tangan tante Sara lalu menyapa om Naufal sang ayah Danial
"Danial, ini Abil lho, yang waktu kecil suka kamu gendongin, trus kamu goncengin naik sepeda" ucap Sara
"Iya ma, aku inget ko" ucap Danial
Author POV
Selesai makan malam, Abil pun menuju rooftop rumahnya, ia menangis dalam hati karena keluarganya dan keluarga Danial membicarakan pertunangan mereka yang akan dilaksanakan satu bulan lagi
"Kenapa semua kaya gini yaallah, aku sayang sama Bima, aku gamau tunangan sama mas Danial, apa lagi menikah sama mas Danial" ucap Abil sambil berdiri membiarkan angin menerpa tubuh indahnya, air mata yang menetes semakin deras dan berubah menjadi isak tangis yang tak didengar oleh siapapun kecuali Allah
"Aku tau kamu ga pengen sama perjodohan ini kan" ucap seorang laki laki yang berada di belakang Abil, entah sejak kapan lelaki ini berada dibelakangnya, atau ia sengaja mengikuti Abil
"Mas Danial? Mas ngapain disini?" ucap Abil
Abil menatap dua bola mata indah milik Danial, Danial terlihat tampan, menggunakan kemeja berwana merah maroon dan jeans berwarna hitam. Serta sneakers yg membuatnya cool
"Mas tau apa yang ada dipikiran kamu, sebenernya mas juga gamau maksa kamu buat tunangan sama mas, tapi mas gabisa"
"Kenapa mas ga nolak? Kenapa? Aku ga suka sama mas Danial, aku udah punya pacar mas, Bima mas, Bima, anak kampung sebelah komplek, mas inget kan?" Abil tak tahan menahan isak tangisnya. Ia berbicara setengah teriak
"Iya mas inget, mas terpaksa bil, mas gabisa nolak permintaan mama, karena mama punya penyakit jantung, dan kamu tau kan mas anak satu satunya, jadi mas gamungkin nolak permintaan mama" Danial memperjelas
Abil tak bisa menahan tangisnya. Danial pun memegang bahu Abil dan menarik kedalam pelukannya,menenangkan Abil, Danial tau bagaimana perasaan Abil.
Hai hai hai readers .... Maaf ya kalo ada typo, salah salah kata dsb. Soalnya masih amatir nih,sama sambil belajar buat dapetin feelnya kalo bikin cerita. Semoga kalian suka😘💕
Makasih ya kalo buat yang udh ngevote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding to Love❤ (COMPLETED)
RomanceBagaimana mungkin ia menikah dengan seseorang yang tidak dicintai, bahkan ia sudah memiliki kekasih DILARANG COPAS CERITA GUE!!!!! Cerita sudah lengkap Wedding to LOVE ❤ Danial Arsalana & Abigail Chavali