prolog.

10 1 0
                                    

"Kamu duduk sama Adrian ya Nak, itu yg di belakang" Kata Bu Rini, wali kelas Luna.

Luna pun segera menghampiri mejanya dan duduk di samping Adrian.

"Ganteng" pikir Luna saat melihat Adrian.

"Tapi bau banget astagaa" dan itu lanjutannya.

Adrian memang tampan, alisnya tebal, idung mancung, bibir yg tipis , juga mata yg sedikit tajam tapi sayang bau badannya sangat minus.

Luna menutup hidungny sedikit dan sesekali melirik Adrian.

Bukan apa, dia takut Adrian tersinggung, tapi kliatannya Adrian tidak menanggapinya.

"Ujian apa lagi ini? Sekalinya dpt temen sebangku ganteng baunya nauzubilah" oceh Luna dalam hati.

"Bau ya?" celetuk Adrian tiba2.

"Hah? Eng..engga" jawab Luna sambil melepas tangan dari hidungnya.

Adrian tidak menggubris Luna , malahan dia keluar dari kelasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mandi Demi Luna.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang