2 - Pernyataan

24.3K 748 7
                                    

Abigail POV

"Ma, aku berangkat dulu ya. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hatihati bil" Arinda pun membereskan piring sehabis sarapan

Seperti biasa,aku berangkat sekolah bersama Bima, menaiki sepeda motor milik Bima, setiap hari dia selalu menjemputku, sebenarnya aku gak mau, karena merepotkan. Tetapi ia selalu bilang katanya kalau berangkat sekolah bersamaku itu jadi bikin dia semangat. I Love U Bima Raditya

Aku gabisa bayangin kalo nanti aku harus bilang jujur ke Bima, aku harus cerita hari ini ke Bima kalau aku mau dijodohin sama mas Danial, aku menangis di dalam hati tanganku memegang pinggang Bima, sepanjang jalan kita bercerita, Ya Allah aku mau kaya gini terus sama Bima, aku maunya menikah sama Bima Ya Allah bukan sama mas Danial

"Dah sampai tuan putri, ayo turun. Betah banget sih sayang" ucap Bima sambil memegang tanganku yang ternyata melingkar di pinggangnya

"Aku ga nyadar, abis nyaman banget sih dekat kamu" aku turun dari motor Bima sambil tertawa

"Huft, si tuan putri pinter gombal ya" Bima melepas helm dan jaketnya, lalu ia menarik tanganku untuk menuju kelas,kebetulan aku sekelas dengan Bima. Dan kelasku sedang membuat acara untuk perpisahan nanti, makanya aku harus masuk sekolah, tetapi kelas 12 sudah bebas

***

Author POV

"Jadi kita mau ngapain nih kalo nanti pensi?" ucap ketua kelas XII IPA 2 yaitu kelas Abil

"Gimana kalo nyanyi sama nari aja" ucap Rania, ia adalah teman sebangku Abil

"Lu mau ga bil? Nanti lu nyanyi trus Bima yang main gitar, akustikan lah" ucap ketua kelas

"Eeummmm boleh deh, Bima kamu mau ga?" ucap Abil

"Iyaudah aku mau"

"Trus Rania, Tara, Yessie, Salsa sama Bella nari ya" ucap ketua kelas

"Oke" Rania, Tara, Yessie, Salsa dan Bella pun setuju dan mengangguk


****

Bima POV

"Bim, kita ke taman belakang sebentar yuk, aku mau ngomong sesuatu" Abil mengajaku ke taman belakang sekolah

"Ko gadisini aja bil? Kamu mau ngomong apa?"

"Di taman belakang aja bim, ayoah" Abil menarik tanganku sambik bernada manja

Sesampai di taman belakang sekolah

"Bim, aku harus ngomong tentang ini" Abik tertunduk

"Kamu mau ngomong apa sayang?" aku memegang dagu Abil mengisyaratkan untuk menatap ku

"Satu bulan lagi aku mau tunangan sama mas Danial, trus aku dipaksa menikah sama mamaku" Abil menutup wajahnya dengan kedua tanganya

"Apa? Gamungkin bil" aku beranjak dari tempat duduk taman itu, aku mengacak rambutku frustasi

"Aku udah nolak bim, tapi mamaku maksa terus, dua hari yang lalu keluarga mas Danial datang kerumah aku" Abil meneteskan air matanya

"Mas Danial anak sekomplek sama kamu kan?"

"(Abil hanya mengangguk) aku gamau nikah sama mas Danial bim, aku sayang sama kamu bim, aku gamau kehilangan kamu" Abil pun terisak dalam tangisannya

Aku terdiam tak bisa mengatakan apa apa

"Aku udah bilang ke mas Danial kalo aku udah punya kamu, aku udah bilang ke mas Danial kalo aku gasuka sama dia, tapi mamanya mas Danial sakit jantung bim, dan mas Danial anak satu satunya, trus mas danial gamau ngecewain mamanya" air mata Abil pun turun semakin deras

"Jangan nangis sayang" aku memegang bahu Abil "liat mata aku, liat bil, aku sayang sama kamu bil, aku cinta sama kamu bil, aku bakal berusaha bikin kamu bahagia bil, tapi kamu harus nurut sama mama kamu ya sayang, kamu jangan jadi anak durhaka, bikin mama kamu seneng, nanti kamu juga bakal bahagia sama mas Danial. Hidup kamu bakal terjamin ga kaya sama aku, aku bukan orang kaya seperti kamu bil" aku langsung memeluk erat tubuh Abil, Ya Allah aku sangat mencintai Abil. Jik dia memang bukan jodohku, bahagiakanlah ia dengan lelaki lain

"Tapi aku sayang sama kamu bim, aku gamau pisah sama kamu bim, biarin aku masih sama kamu sampe aku mau menikah nanti bim" Abil berbicara dengan terbata bata disertai isak tangis

"Aku juga sayang sama kamu bil, aku bakal ngejaga hati aku buat kamu bil, aku bermimpi bisa hidup denganmu di masa depan nanti, membayangkan mempunyai pekerjaan mapan dan rumah kita ramai dengan anak anak kita" aku tak tahan dengan air mata ku yang sudah menggenang di pangkal mataku, aku memeluk erat Abil dan menangis




Wedding to Love❤ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang