Aku memang terlalu melankolis
Setengah sadar berubah jadi dramatis
Menghentak pagar berteralis
Menendang dengan bengisManusia hina diguncang, sedikit bergetar
Membelai halus, menampar kasar.
Aku memang di hidup di tempat yang besar
Meraup udara, berusaha tegarTapi diriku bagai tisu
Terbawa angin dan terlekuk layu
Tak berdaya meskipun dijatuhkan waktu
Hidup dicela matipun tak seorangpun tahu.Duh, Rasanya kuingin berontak
Namun mereka menyuarakan tidak
Aku akan bebas kelak
Dengan kemenangan telak.Amarahku terlalu larut
Dengan wajah sedikit keriput
Aku jatuh bertekuk lutut
Oh kemanakah aku selama ini?Sajadah dan sepasang mukena
Yang kusimpan setelah kau pergi kesurga-Nya
Kini kudekap dengan manis
Kulafalkan doa yang mulai kulupa.Sedikit namun bermakna
Kealpaan yang panjang
Kini terisi kembali
Dengan doa kepada-Nya.