"Bangun Bel, Din, Nin. Udah Pagi," Ucap Adera.
Adera sesekali menggoncang-goncangkan tubuh ketiga sahabatnya membuat mereka terbangun.
"Sekarang jam berapa, Dera?" tanya Bella.
"Jam lima. Ayo bangun, kalian gak sholat Subuh?" Adera balik bertanya.
"Aduh Adera, ini kepagian. Tiga puluh menit lagi ya," Ucap Nadin bermalas-malasan dengan menjatuhkan badannya kembali ke kasur.
"Nadin..., bangun sholat subuh dulu. mau sholat atau mau di sholatin?" Ucap Adera asal.
Ucapan Adera membuat Nadin bergegas bangun. Adera benar-benar membuat perasaan Nadin sedikit kesal. Nadin mengerucutkan bibirnya, kemudian mencubit lengan Adera.
"Adera, ngasal banget kalau ngomong. Doanya jelek!" Sahut Nadin.
"Aduhhh, Nadin mah tangannya enteng banget. Sakit, tau!" Pekik Adera kesakitan.
Tindakan Nadin membuat Adera ikut kesal. Bagaimana tidak, Nadin selalu menggunakan tangannya dalam hal kekerasan. Sedikit-sedikit nyubit, nonyor dahi, mukul bahu atau paha ke semua orang yang berada disampingnya.
Nadin tidak menjawab dan bejalan menuju kamar mandi Canina. Kamar mandi Canina berada di dalam kamarnya. Rumah Canina besar, memiliki dua lantai, dengan empat kamar utama, dua kamar tamu dan satu kamar pembantu. Rumah Canina juga terdapat kolam renang dan taman bunga di belakang rumah. Kamar utama untuk dirinya, kedua kakak Canina, dan satu kamar besar untuk mama dan papa Canina. Berhubung kedua orang tua Canina keluar kota, Nadin, Bella, dan Adera memutuskan untuk bermalam di tempat Canina sepulang sekolah kemarin.
Mereka bertiga beralasan kepada orang tua masing-masing bila ada kerja kelompok di rumah Canina dan selesainya pasti malam.
Setelah mandi, keempat gadis itu membenahi alat tulis mereka yang berserakan di lantai kamar Canina. Seharusnya pekerjaan ini selesai di malam hari, tetapi nyatanya mereka sibuk bergosip bukan menyelesaikan PR membuat kliping
"Nin, udah jam setengah tujuh nih, jadi gak lari paginya?" Ucap Bella.
"Sebentar lagi. Ini masih berantakan banget." jawab Canina.
"Keburu mataharinya muncul. Nanti gosong kulit aku, Nin." Sahut Nadin.
"Elah, kalau dasarnya putih ya putih. Kalau item mah item aja. Pakek alasan nanti gosong." celetuk Canina.
"Gak ada cara cepet apa bersihin kamarnya?" tanya Bella.
"Gak ada! Kalau mau cepet ya jangan ngoceh terus, di bersihin sama-sama." Canina memungut kertas-kertas folio berwarna yang berceceran di bawah lantai. Sepertinya Canina kesal karena hanya dia dan Adera yang membersihkan kamarnya, sedangkan Bella sedang asik menyisir rambutnya yang basah sehabis keramas. Dan Nadin, malah asik mencet-mencet smarphone-nya.
Nadin yang melihat ekspresi kesal Canina langsung memotret kegiatan Canina di pagi ini dengan smartphone-nya.
Nadin tertawa bahagia setelah melihat hasil jepretannya. "Asli, ini lucu banget. Emak rombeng lagi kesel!"
Bella dan Nadin yang melihat Nadin tertawa terpingkal-pingkal ikut tertarik melihat hasil jepretan Nadin.
"Hahahha..., iseng banget sih Din." Ucap Bella.
Canina tidak mempedulikan ketiga sahabatnya yang menertawakan foto dirinya yang diambil oleh Nadin. Canina hanya fokus merapikan kamarnya yang berantakan karena Canina tidak suka dengan hal yang kotor.
"Nin, kamu harus lihat foto kamu. Kalau gak lihat, nanti aku share di instagram." Ucap Nadin.
Foto itu memperlihatkan wajah Canina yang cantik dengan bibir menyerucut ke depan. Posisi Canina saat itu sedikit sujud, tangannya merogoh ke bawah meja membuat sedikit baju bagian belakangnya terbuka. Alhasil dengan baju belakang yang sedikit terbuka itu pantat Canina juga sedikit ter ekspose.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 SEKAWAN
Dla nastolatkówPersahabatan itu indah, karena sahabat berbagi tawa dan duka. Persahabatan tidak berjalan mulus layaknya kulit bayi. Di dalam persahabatan timbul konflik-konflik kecil akibat dari perbedaan berpendapat. Apakah kalian pernah mengalaminya bersama sah...