Baekhyun terdiam khusyuk. Kedua tangannya mengepal di bawah dagu dengan kedua mata terpejam. Dalam hatinya berucap kata-kata indah untuk kebahagiaannya—yang telah pergi. Bukan itu saja, Baekhyun juga mencurahkan perasaan bersalah yang masih menyelimutinya hingga saat ini. Meski sudah terjadi sebelas tahun silam, bagi Baekhyun peristiwa itu baru terjadi kemarin lusa. Perasaan bersalah itu tetap bersarang dan melekat erat menghantui kehidupan Baekhyun, hingga merubah tujuan hidupnya.
"Amiinn," ucap Baekhyun pelan sembari membuka mata.
Perhatian Baekhyun langsung tertuju pada foto gadis kecil yang tengah tersenyum di balik pintu kaca di hadapannya. Baekhyun tersenyum lebar seolah membalas senyuman itu. Diletakannya seikat lily putih dan membungkukan tubuhnya—berpamit untuk kembali pada rutinitasnya.
Diliriknya jam tangan yang ternyata telah menunjukan pukul lima sore. Baekhyun bergegas karena tak mau datang terlambat pada pesta penyamutannya. Buru-buru Baekhyun berlari kecil menuruni tangga dan memasuki mobil. Ponselnya yang telah menyala membuatnya semakin gugup. Nama Chanyeol yang tertera di layar ponsel membuat Baekhyun segera menarik set belt dan memarkir mobilnya. Tak mau semakin gusar, Baekhyun mengabaikan panggilan itu. Secepat kilat Baekhyun memacu mobilnya memasuki keramaian jalanan kota Seoul. Tak mau konsentrasinya terganggu, ia membalikan ponselnya yang terus menyala. Menurut Baekhyun mengangkat telefon saat tergesa-gesa hanya akan membuang waktu. Lebih baik ia fokus bergegas dan bisa tiba dengan cepat.
Setibanya di Rumah Sakit Holdam, Baekhyun menghela nafas lega. Ia melirik jam di tangannya—masih satu jam sebelum pesta berlangsung—dan melepaskan set belt. Jemari lentiknya bergegas meraih ponsel. Namun tubuhnya mematung menatap jas putih yang ia sandarkan di punggung kursi yang ia duduki. Tak terasa sudah satu tahun jas itu selalu bersamanya. Tapi perasaan bersalah itu tak juga hilang. Justru sebaliknya, semakin Baekhyun memahami peristiwa itu perasaan bersalah di dalam hatinya semakin bertambah. Terkadang Baekhyun merasa lelah dan tak tahu harus berbuat apa. Tapi Baekhyun percaya, suatu saat nanti pasti ia bisa menghilangkan rasa bersalah itu. Ia sudah melangkah jauh. Jika ia menyerah begitu saja, itu berarti Baekhyun menyia-nyiakan sebelas tahun terakhirnya.
Dering ponsel membuyarkan lamunanya. Baekhyun mengedipkan kedua matanya dan menerima panggilan dari Chanyeol. Belum sempat menyapa, Chanyeol sudah berteriak kesal karena Baekhyun mengabaikan panggilannya. Tak mau kalah, Baekhyun membalas teriakan itu dengan high note mautnya. Chanyeol terdiam, kalah.
"Aku sudah di parkiran. Kau dimana?" tanya Baekhyun lebih lembut.
"Ah, Baiklah. Maaf," sesal Chanyeol, "aku sudah menunggumu di rooftop, kemarilah," lanjut Chanyeol dengan nada yang lebih rendah.
"Baiklah. Sampai jumpa," sahut Baekhyun dan memutuskan panggilan begitu saja.
Baekhyun berjalan santai memasuki lift. Menekan lantai paling atas dan membalikan tubuhnya menghadap cermin besar yang berada di sisi belakang lift. Baekhyun sibuk merapikan pakaian, rambut dan mengenakahn lip balm. Baekhyun termenung menatap tubuhnya. Ia tak tahu harus senang atau sedih. Hari ini terasa berat untuk Baekhyun. Sejujurnya ia sangat sedih karena di tahun kesebelas kepergiannya, Baekhyun belum juga bisa memperbaiki kesalahannya. Tapi di sisi lain ia juga merasa senang karena hari ini para senior mengadakan pesta penyambutan untuknya.
"Ting!" Bunyi pintu lift terbuka membuat Baekhyun berbalik dan tersenyum. Ia berlari cepat menaik anak tangga dan membuka pintu rooftop. Hembusan angin kencang menyambutnya hangat. Ia menutup pintu dan mengedarkan tatapanya mencari keberadaan Chanyeol. Bibir tipisnya kembali tersenyum saat mendapati seorang lelaki bertubuh tinggi yang sedang berdiri di tepi pagar. Tanpa banyak bicara Baekhyun berjalan menghampiri lelaki itu dan menyadarkan tubuhnya di pagar pembatas, tepat di samping Chanyeol berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[#6] Papakerma
FanfictionPrompt : Sephia - SO7 Genre : Boys Love, Romance, Hurt Rated: M Summary : Tak ada pertemuan tanpa makna. Baekhyun dan Chanyeol di pertemukan untuk menjalani kehidupan baru. Kehidupan yang tabu namun mampu membuat mereka bahagia. Mampukan kebahagiaan...