That's My Boy

#3 Zian pdkt??

"terserah dah.." akhiri Zian

Kami langsung mengerjakan tugas kami.
Karena otakku sudah tak kuat,aku menyerahkan sebagian besar ke Zian.

Hpku berbunyi,ternyata pelatih bulutangkis ku menelfon menyuruhku latihan hari ini mengingat setiap hari senin dan selasa aku latihan karena aku hampir termasuk senior..ngehehehee..

"Siapa sih??" Tanya Zian

"Itu lhoo pelatih gue yang gantengg bangeettt" ucapku berlebihan.

"Dih,gantengan juga guaa,ngapain lu muji-muji pelatih lu segala.."

"Emang kenapa?? Lagian dia juga baru 17 tahun,dan asal lu tau yaa dia itu udah kuliah (lebih tepatnya,dia baru mencoba magang dan melompati masa SMA) karena loncat kelas 2 kali.."

"Y-yaa tetep aja gantengan guaa"

"Gantengan Azel lah"

"Tau ah bodo"

Yaap,nama pelatihku adalah Azel. Dia pelatih terbaikku sepanjang masa dan termasuk predikat pelatih muda nan ganteng sepanjang masa.. #alay

***skip*** (dimobil menuju GOR sekalian nganter pulang Zian)

Dari tadi Zian sibuk dengan hpnya. Kebetulan aku itu kepoan anaknyaa ,jadii..

"Woii! Ngapain si lu?" Tanyaku nge gas

"Kaget gua,lagi mutusin cewek gua"

"Kok diputusin?"

"Gua cape sama dia"

"Jahat banget lo"

"Lagian juga gua lagi suka sama cewek"

"Siapa?"

"Ada lahh gausah kepo"

"YANG NANYAAA!! JHAAAA!!"

"Ehh dasar lu teman biadab"

"Lagian lu pelit banget"

"Privasi neng.."

Aku hanya diam dengan muka bete khas ku.

"Eh kalo mau nembak cewek gimana si?"

"Kasih apa yang dia suka"

"Lah mana gua tau cewek suka apaan"

"Gausah nembak lah lolot"

"Ah perasaan gua nembak cewek gausah ngasih apa apa diterima.."

"Bodo ah"

"Yaudah,"

Terlihat mobilku sudah memasuki komplek perumahan Zian. Dan kami sampai.
Zian turun dan pamit kepadaku.

***Skip***

Aku berjalan cukup cepat atau lebih tepatnya sekarang aku sudah berlari sambil membawa semua peralatan bulutangkis ku karena aku TELATT!!