Part 2 - Meet Again

3.2K 280 10
                                    

Drrtt Drrtt Drrtt

Aku mengalihkan tatapanku dari komputer pada ponselku yang terletak di atas meja tepat di samping keyboard yang terlihat bergetar. Aku menaikkan satu alisku saat melihat sebuah nama yang cukup ku kenal tertera di layar ponselku. Choi Yieun.

Ada apa dia menghubungiku? Tumben sekali padahal ini masih jam kerja, sebenarnya sudah hampir jam makan siang. Dengan cepat aku langsung meraih ponselku untuk mengangkat panggilan dari Yieun.

"Yeobosseo! Ada apa, Yieun~ah?" tanyaku to the point.

"Apa aku mengganggu waktu kerjamu? Maafkan aku jika itu benar. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu karena tadi pagi aku melupakannya karena sedang buru-buru."

"Aniya. Kau sama sekali tidak mengganggu, lagi pula ini sudah jam makan siang," sahutku sembari melirik ke arah jam tangan kecil yang melingkar di pergelangan tangan kiriku.

"Tadi kau bilang ingin mengatakan sesuatu? Ada apa?" tanyaku penasaran.

"Nanti malam aku ada janji untuk datang ke pesta ulang tahun temanku dan aku ingin kau ikut bersamaku!" aku mendengus pelan mendengar perkataan Yieun.

Pesta? Oh, ayolah! Aku sama sekali tidak menyukai suasana pesta karena itu pasti akan banyak sekali orang dan aku benci tempat yang ramai.

"Ayolah, Hee~ya. Temani aku pergi. Aku memohon padamu!" suara Yieun terdengar sangat memelas.

Dan aku yakin jika saja kami sedang bertatap muka, gadis itu pasti sedang menunjukkan aegyo terbaiknya untuk merayuku dan aku benci mengakui jika aku sama sekali tidak bisa menolak permintaannya.

Aku menghela nafas pasrah dan aku sangat yakin ia pasti bisa mendengarnya sebagai bukti bahwa aku kalah. "Baiklah." ucapku menyetujui dan aku bisa mendengar teriakannya dari seberang sana dan aku hanya bisa tersenyum geli membayangkan ekspresi senangnya.

"Gomawo, Hee~ya. Kau memang yang terbaik. Kau bekerja sampai jam lima sore kan? Pestanya dimulai jam 7.30. Jangan pulang terlambat. Aku mencintaimu." ucapnya sebelum sambungan teleponnya terputus bahkan sebelum aku mengatakan apapun.

Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku pelan lalu meletakkan kembali ponselku di atas meja.

"Myunghee~ya, kajja kita ke Cafétaria bersama!" aku menolehkan kepalaku ke samping saat aku mendengar suara seorang wanita. Dia adalah Jung Aerin, teman baruku di kantor.

"Oke. Kajja!" aku meraih ponselku lalu bangkit berdiri lalu kami berjalan bersama menuju lift.

Cafétaria di perusahaan ini berada di lantai 10 dan lantai 15 dan kami memutuskan untuk pergi ke lantai 15. Sebenarnya itu keinginan dari Aerin sementara aku hanya mengikutinya saja.

Lagi pula tidak masalah di lantai berapa yang terpenting aku bisa makan siang untuk mengisi perut agar aku bisa kembali bekerja sampai jam lima sore nanti.

Aku dan Aerin duduk di salah satu meja yang masih kosong sambil membawa nampan berisi makanan dan minuman yang kami pesan. Jika aku boleh menilai seperti apa Jung Aerin. Dia adalah gadis yang cantik.

Aerin memiliki tubuh yang tinggi semampai layaknya seorang model dan ia memiliki kulit yang putih bersih dari bulu. Rambutnya pirang sebahu dengan sedikit ikal di bagian ujungnya. Dan warna matanya adalah abu-abu.

Aerin bilang dia adalah keturunan Korea-Amerika. Ayahnya adalah orang Korea sementara ibunya adalah orang Amerika. Tidak heran jika Aerin terlihat sedikit berbeda dari gadis Korea lainnya.

Aerin bahkan terkejut saat aku mengatakan kalau aku sebelumnya juga tinggal di Amerika, mungkin kami tinggal di satu negara tapi berbeda kota karena itulah kami tidak pernah bertemu sebelumnya.

[IWY #1] I Want You To Be Mine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang