* gue harap lo bakal ngertiin gue dimasa depan, disaat lo tau yang sebenarnya terjadi. Gue bener-bener berharap semoga ini cuman mimpi tapi kenyataannya beda *
***
Bel, suara yang ditunggu-tunggu akhirnya berbunyi. Siswa-siswi SMA Nuansa Pelita berbondong-bondong keluar kelas menuju rumah masing-masing."Alexanderrrrrrrrrrr. Lo napa sih? Bang? Yaallah sakit? Alexanderku kenapa?" cerocos abel
"Apaan sih , pake alexanderku segala geli tau ga" jawab alex sambil kucek matanya
"Kampret lo, gue uda panik ternyata lo bangun tidur. Mau pulang kagak?"
"Ehh uda pulang? Kapan belnya gak denger tuh"
"Uda pake nanya segala yuk pulang ihh"
****
"Assalamualaikum, mami and papi and bibi and embok and semuanya lia yang cantik ini menginjakkan kaki dirumah atau disebut juga pulang"cerocos lia"cantik? Belom aja ngaca pas bangun tidur."jawab alex santai
"Waalaikum salam, aduh baru aja nyampe rumah uda ricuh gini kalian yah. Jodoh tau rasa lo"jawab papi kevin
"Jodoh? Aminnin aja dah" jawab mami monica
Akhirnya tawapun pecah diruang tamu yang mengakibatkan kejar-kejaran antara lia dan alex***
Jam menunjukkan pukul 19.30 saat itu Alex sedang di balkon kamarnya yang berada dilantai dua kediaman keluaraga Baliarno"Abanggggggggggggg, ku sayang, sayangilah aku, ibuku sayang, sayangilah aku, papiku sayang, sayangilah aku woooooo lalalalalala wowowowowlalala" lia bernyanyi dengan lirik karangannya sendiri
Kamar mereka bersebelahan jadi otomatis alex mendengarnya
"Woyyy, klo kata orang sunda mah NGAJEDOG klo kata orang Jawa mah MENENG klo kata gue mah gila lo" jawab alex asal
"Mulut lo yah bang kagak pernah makan bangku rumahan yah?"
"Kok bangku rumahan sih, bukannya bangku sekolahan?" tanya alex
"Karena kalo bangku sekolah terlalu mainstream" jawab lia
"Serah lo dah"jawab alex singkat
Setelah perdebatan tadi, mereka hening sesaat.
"Bang lo ada gitar gak?" tanya abel
"Ada, napa?"
"Lo mainin bang, gue kangen lo main gitar"
Alex termenung sesaat, mengingat kejadian dimasa lalu yang disembunyikan sampai saat ini.
"Yeh malah merenung lo, buruan yehh" pinta lia
"Bawelll lo mah"
Alex memasuki kamar dan mengambil gitarnya kemudian kembali menuju balkon. Alex mulai memainkan gitarnya,
Ku tak peduli
Bila ku benar-benar cinta mati
Ku tak peduliKu memang begini
Bila ku benar-benar cinta mati
Ku tak peduli
Apa saja yang ku inginkan kamu relaAlia terpukau dengan lantunan lagu yang diiringi petikan gitar oleh alex, entah mengapa tiba-tiba jantungnya deg-degan tak karuan. Rasanya sama saat dia jatuh Cinta denga kakak kelasnya disekolah lamanya dulu. Mungkinkan aku Cinta abangku sendiri? Pertanyaan itu mengelilingi pikiran rela
Bukannya aku takut akan kehilangan dirimu
Tapi aku takut kehilangan cintamu
Mungkin saja saat itu kau mempermainkan aku
Seakan kau bisa membalas cintakuKau takkan mengerti
Yang selama ini aku rasakan, pasti
Kau tak peduli
Bila saja yang ku inginkan kamu relaBang? Kalo gue Cinta sama lo gimana? Dosakah? Kalimat itulah yang sedari tadi dipikirkan oleh abel. Tanpa disadari abel alex berhenti memainkan gitarnya
"Lu tidur? Klo belum ngomong. Jangan-jangan lo terjun kebawah lagi" pernyataan ngawur alex
"Paan sih bang gak jelas banget, uda ahh gua yang cantik ini mau bobo cantik dulu. Good night my brother my love my everything my star my lovely my ugly ehh"
"Good night too gembrot" jawab alex
"Gembrot apaan dih, sebel ahh" jawab lia tetapi tidak ada jawaban lagi dari alex
*gue harap sikap lo kegue bakal kayak gini my lovely, gue gak yakin lo bakal sayang sama gue nanti tapi gue harap sikap lo gak berubah*****
Maaf kalo masi gak jelas cerita ini, masi pemula soalnya(;
Typo dimana-mana mohon maklumi(;Jangan lupa vote dan kasi masukkan yah(;*;
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Teen FictionSakit hati untuk ketiga kalinya, itu mungkin yang dialami Abellia dan Alviano