Officially Missing You PART 6

307 30 5
                                    


"You were always by my side beautifully. Is that the reason i couldn't recognize farewell was coming?" Ribbon- B2ST


-

Katanya ada pertemuan , ada perpisahan. Woohyun sangat mengerti hal itu. Segala yang ada di dunia ini diciptakan dengan adil dan berimbang. Tapi dosakah ia, jika ia masih belum bisa menerima akhir kisah mereka yang harus berpisah seperti itu? perpisahaan itu terlalu menyakitkan baginya.


Sebelumnya Woohyun merasa bahwa hidupnya sangat kosong. Ia hanya menghabiskan waktunya di sekolah bertemu dengan teman-teman yang sama dan juga pulang ke rumah pun juga sama. Terkadang ia hanya bertemu dengan orang tuanya seminggu dua kali saja- orang tuanya terlalu sibuk untuk mengurusi perusahaannya. Terpaksa Woohyun harus tinggal dengan beberapa pengurus rumah dan juga ada satu guru privat yang disediakan orang tuanya. Dan sekalinya bertemu, orang tuanya selalu mendikte Woohyun ini dan itu. Ia harus bisa mengatasi hal ini itu. Ia harus mampu berdiri memimpin perusahaan keluarga ini suatu saat nanti. Tentu masih banyak lagi doktrin keras yang ditekankan oleh kedua orang tuanya.


Namun segalanya nampak mulai berubah sejak mengenal gadis itu- gadis bernama Chorong. Gadis itu seusia dengannya, hanya berbeda kelas saja- gadis itu berada di kelas 11 Sosial. Ya, Woohyun masih terus melakukan rutinitas yang sama, namun satu, Woohyun merasa lebih bersemangat untuk bersekolah karena ia bisa bertemu dengan Chorong. Gadis itu memberikan warna lain di hidupnya. Tidak ada lagi warna kelabu dalam hidup Woohyun. Ia bisa tersenyum dengan tulus dan dadanya terasa hangat setiap kali berada di sisi gadis itu. Mereka suka menghabiskan waktu berada di atap gedung sekolah sambil menatap bunga sakura di halaman belakang.


Woohyun selalu merasa senang ketika melihat Chorong tertawa karena candaan bodohnya. Ia bahkan baru menyadari ternyata ia memiliki selera humor yang bisa dikatakan boleh juga. Baru kali ini ada seseorang yang benar-benar tertawa karena canadaan konyolnya. Segalanya terasa seperti pengalaman pertamanya, menunggu Chorong di gerbang sekolah, mengantar Chorong pulang sekolah, menyanyikan lagu untuk Chorong dan bahkan menyaksikan bunga sakura yang sedang bersemi. Segalanya terasa indah. Hingga akhirnya, Woohyun memberanikan dirinya untuk mengungkapkan perasaannya pada pertengahan musim semi.


Saat itu ia dibantu oleh teman-temannya dan segalanya berjalan dengan baik. Woohyun masih mengingat bagaimana ekspresi gadis itu. Ia masih mengingat ada rona merah yang nampak di pipi gadis itu saat menjawab pernyataan cintanya, "a-aku juga memiliki perasaan yang sama, i-iya aku mau menjadi kekasihmu." Seketika Chorong menutup kedua wajahnya dengan kedua tangannya karena malu dan hal itu tentu membuat Woohyun gemas. Ia tak tahan untuk tidak memeluk gadis itu. Perlahan Woohyun pun menarik Chorong dalam pelukannya. Suara sorakan teman-teman membuat segalanya terasa lengkap dan ah bunga sakura yang bersemi di belakang sekolah menjadi saksi bisu awal kisah mereka.


"Saranghae, my Chocho." Bisik Woohyun lembut. "Terimakasih." Saat itu keduanya percaya bahwa kisah cinta mereka akan terus abadi seperti halnya mitos yang mengatakan jika ada yang menyatakan cinta saat bunga sakura bersemi cinta mereka akan abadi.


Karena segalanya terasa indah dan manis hingga hal itu membuat Woohyun terlena. Ia tidak sadar bahwa badai sedang memburu hubungannya. Iya, baiklah dia hanya seorang remaja, ia tidak akan mungkin berfikir panjang. Asal masih bisa bersama dengan gadis itu segalanya cukup. Apapun yang akan terjadi mereka akan tetap bertahan, bukan?


Awal musim dingin, Woohyun tak pernah sekalipun membayangkan jika malapetaka itu datang. Segalanya terasa terbalik. Tak ada hal yang dapat Woohyun lalukan untuk Chorong saat itu. Ia tak mampu untuk bertanggung jawab atas perbuatannya. Sehingga berpisahlah menjadi keputusan terakhirnya.


Ada kegetiran dalam diri Woohyun. Dan kini, Woohyun berusaha mengumpulkan segala kepercayaan dirinya. Akankah ia berhasil. Setelah hampir 11 tahun pergi, kini ia harus kembali ke dalam kehidupan Chorong- lagi. Masih adakah kesempatan itu? kesempatan untuk kembali bersama, masih adakah?


Woohyun menatap nanar pelataran Dojo Bela Diri Keluarga Park. Ada kenangan pahit.


Saat itu ia yang masih 17 tahun, memberanikan diri untuk bertemu dengan Tuan Park. Ia meminta maaf terhadap kesalahannya namun permintaan maafnya tidak diterima oleh Tuan Park. Beliau sangat marah padanya. Tak ada yang sanggup menahan amarah Tuan Park saat itu, beliau tidak segan-segan untuk melayangkan bogem mentah kepadanya. Woohyun masih mengingat ekpresi marah Tuan Park, "kau menghancurkan masa depan putriku!" Tuan Park pun menarik lengan Chorong paksa, karena saat itu Chorong sedang berusaha untuk melindunginya.


"Ayah, aku mohon." Pinta Chorong ditengah isak tangisnya. Tuan Park menyeret Chorong untuk menjahuinya. "Namu..."


Melihat hal itu, Woohyun ingin sekali menahan Tuan Park untuk tidak membawa putrinya. Ia berusaha bangkit namun gagal. Sekujur tubuhnya terasa sakit sekali. Woohyun hanya bisa mengulurkan tangannya berharap ia sanggup meraih tangan Chorong. Ia tidak ingin berpisah dengannya. "Paman, maafkan saya. Saya berjanji akan bertanggung jawab atas perbuatan saya. Saya mohon Paman. "


"Tidak akan!"


Woohyun memejamkan matanya sejenak. Dada Woohyun terasa sesak. Masih terasa sakit sekali ketika mengingat hal itu. Resiko selanjutnya adalah ia harus bertemu dengan Tuan Park kembali. Woohyun mengepalkan jemarinya- membulatkan tekad. Ia ingin berbicara dengan Tuan Park untuk memperbaiki kesalahannya. Ia tahu dosa terbesarnya. Ia telah menyakiti putrinya. Berikan aku kesempatan kedua. Woohyun pun membuka matanya. Ditatapnya bangunan megah Dojo Bela Diri Keluarga Park. Tekadnya sudah bulat- ia bukan lagi bocah 17 tahun. Kini, ia harus menghadapinya.


Woohyun pun melangkahkan kakinya menuju bangunan utama Dojo Bela Diri Keluarga Park.


-

An : Hai /lambaikan tangan cantik/ mulai dari chapter 5 hingga akhir author akan menjelaskan lebih banyak dari sisi Woohyun ya ^^ ntr deh satu-satu pertanyaannya akan terjawab? apakah Woohyun datang ketika Chorong mengalami kecelakaan itu? apa cuma ayahnya saja yang ada di sana? jawabannya akan ada di chapter selanjutnya ^^

Dan bab ini terinspirasi dari lagunya B2ST - Ribbon ^^

Okay, sampai jumpa di chapter selanjutnya. Keep staying di sini ya dan ah, bagi kalian yang suka nulis, kami ada project baru judulnya "A December To Remember" pengen ikut? langsung cek aja di stories kami ya ^^


See you ~

[Project Man In Love] Officially Missing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang