Part 14 IMAGINARY

477 45 13
                                    

Eva's POV

Birmingham, Januari 2017.

Dear, Arthur...

Tak ada lagi perburuan dalam kaum traveler, tak ada lagi pengucilan generasi ke 7. Mereka semua hidup dengan damai setelah putri Wicked mati di tanganmu. Mereka tidur dengan memeluk putra dan putrinya dengan tenang.

Aku dan Luke membuka cafe di rumah kakek. Hariku disibukkan dengan para pelanggan yang ramah hingga menyebalkan. Luke membuka bisnis periklanan dan memakai cafe sebagai basecamp, Danny ikut bergabung bersamanya.

Semua orang kini bisa tertawa dengan lega, berkat dirimu. Semua orang melupakan luka  pada pertempuran itu, tapi tidak denganku.

Apa yang kau lakukan sekarang?

Andai saja aku memiliki bakat sepertimu, mungkin aku masih bisa melihatmu setiap hari.

Aku senang saat kau mengatakan tak membenciku lagi. Tiap kali aku membuka mataku, aku ingin melupakanmu tapi ingin melihatmu.

Apa yang harus ku lakukan?

Bukankah aku terlihat sangat menyedihkan? Apa? Kau memintaku untuk melihat ke depan? Baiklah. Akan ku lakukan. Hari ini aku belum bisa melakukannya, akan ku lakukan besok saja.

Ahh.. Aku terus mengatakan itu setiap hari.

Danny selalu memaksaku untuk melakukan blind date dengan temannya. Bagaimana? Apa kau akan baik-baik saja? Ya aku yakin kau baik-baik saja, tapi aku tak bisa. Aku tau ini aneh dan mustahil, tapi setiap aku memikirkanmu.. Arthur, aku ingin kau kembali.

“Eva... Ada pelanggan.” Luke memanggilku.

Aku berjalan ke meja pantri untuk menemui pelanggan pertamaku hari ini.

“Luke, kau bilang ada pelanggan? Mana?” Kataku, tak menemukan siapapun.

“Benarkah? Tadi aku mendengar loncengnya berbunyi. Apa ini?” Luke mengamati sebuah kertas memo yang diletakkan di meja.

“Nomor telefon? Apa dia minta menu untuk diantar? Tapi tak ada pesanan apapun di baliknya.”

“Nomor telefon?”

...jaga-jaga saja jika kau membutuhkan teman berkeliling. Telfon aku!...

Sungguh itu sangat mengingatkanku pada Arthur.

Sampai sekarang aku tak pernah percaya jika Arthur benar-benar telah pergi. Kami tak pernah menemukan jasadnya, saat kembali dari pertempuran satu tahun yang lalu.

Meskipun kedengaran jahat, tapi aku berharap ada keajaiban yang bisa membawa Arthur kembali hidup. Karena hal apapun, bisa terjadi dalam dunia traveler.

***
Aku hampir mati kedinginan mengitari sekitaran kafe. Jika benar Arthur yang meninggalkan kertas memo itu, dia pasti masih ada di sekitaran sini.

Pandanganku masih cukup jelas mengawasi satu persatu orang yang sibuk berlalu lalang, tapi tak ada wajah itu. Tak ada wajah yang benar-benar ku harapkan.

Benar itu nomor Arthur. Tapi, hatiku kembali ngilu saat yang mengangkat teleponku adalah operator. Nomor itu tak lagi aktif. Mungkin hanya pelanggan gila yang mencoba menggangguku. Walau sebenarnya aku sangat ingin candaan ini adalah kenyataan.

***
“Kau lihat wajahnya tadi? Sangat menghayati.”

“Tak seharusnya kau melakukan itu Dann.”

“Hey, ayolah Luke. Aku yakin Arthur juga tak ingin kita terus menerus bersedih. Ayo kita nikmati hidup, mengenang Arthur dengan cara yang lain.”

THE TRAVELER - 7th Generations [COMPLETED - EDITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang