OVA 1

217 26 0
                                    

Let's Restart
When you see it.....







"BOKU NO MAKERU WA ARIENAI !!!!!"

Hentakan tangan Akashi yang melepas penutup matanya itu memberikan bumbu penyedap pada keajaiban setelahnya. Mata Heterochromenya, tanda kekaisaranya telah kembali. Seorang kaisar yang selama ini berambisi untuk menemukan yang tersayang, melindungi yang tersayang dan memberikan segalanya demi yang tersayang telah membuahkan hasil.

Luka dimatanya terisi sebuah kata-kata penyesalan sekaligus kepercayaan yang sangat dalam. Perasaan merelakan dan mencintai. Ada bagusnya Kuroko menebas mata Akashi waktu itu.

Yuiku yang menyadari akan hal itu sedikit tersentak, tapi dia tetap optimis. Dia buronan bintang 5, tidak ada yang tidak bisa baginya. Dia mengeluarkan pisau yang telah membunuh banyak orang, termasuk anggota Chrome Savior dan Kiseki no Sedai. Akashi hanya mengeluarkan sebilah gunting yang waktu itu menancap di lengannya. Tapi dia segera tersadar, dia melepas dasinya dan memberikannya padaku.

" (Kamu)-chan, tutup juga telingamu. Menjauhlah, jangan melihat sampai kusuruh." kata Akashi selembut mungkin padaku

Aku menurut. Melangkahkan kakiku dan berjalan mundur beberapa langkah.

Akashi mempersiapkan guntingnya, begitupun dengan Yuiku dengan pisaunya. Mereka memasang ancang-ancang, dan Yuiku menyerang duluan. Akashi sama sekali tidak kesulitan dengan hal itu, dengan emperor eye nya yang sudah aktif, dia bisa melihat pergerakan terbaik yang bisa Yuiku lakukan. Akashi menangkis ayunan pisau Yuiku dengan baik.

Gadis dengan rambut cepol itu tidak menyerah, dia menyerang Akashi bertubi-tubi. Akashi sedikit terkejut, karena seluruh gerakan Yuiku yang acak terasa terorganisir seperti Aomine. Karena gerakannya itu, Akashi sampai melangkah mundur, tetapi tetap saja bukan Akashi namanya jika tidak bisa menyelesaikan masalah mudah seperti ini. Langkah Yuiku sangat berantakan meskipun penggunaan pisaunya dilevel yang tinggi.

Serong kanan, kanan, mundur satu langkah, serong kekiri....

Fyusshh

Akashi berhasil membacanya. Rasanya seperti bermain basket dulu. Ankle break telah dimantapkan, diterapkan dan berjalan mulus. Untuk pertama kalinya, seorang Hitozuki Yuiku tunduk pada seseorang yang sekarang sangat ia benci.

"Kau sangat mudah dibaca, Johansen...." kata Akashi puas

"Ini belum berakhir!!!!"

Secepat kilat, Yuiku ingin menusuk perut Akashi sama seperti Kise. Memang sih, Akashi berhasil menghindar. Sayangnya, pisau itu keburu menyayat tipis pinggangnya.

"AKH!!!" Akashi kesakitan

Jangan harap Yuiku akan diam saja ketika harga dirinya yang setinggi langit tiba-tiba jatuh gegara emperor abal-abal. Dia kembali berdiri dan hendak menendang perut Akashi, gagal lagi. Akashi bosan dengan tingkah Yuiku yang sangat jelas sedang panik, dengan begitu gerakan Yuiku malah semakin jelas terbaca.

Lebih baik Akashi melakukan sedikir ralat.

Saat Yuiku mengarahkan pisaunya padanya, Akashi langsung menggenggam tangan Yuiku dan mematahkannya. Cukup dengan menekan sikunya dengan arah yang berlawanan, itu sudah membuat lengan bawah Yuiku lepas dari posisi normal. Teriakan Yuiku menggelegar, dia meraung-raung kesakitan. Ini untuk pertama kali bagi Yuiku mengalami rasa sakit seperti ini.

"B-BRENGSEK!!!!"

Akashi menyadari jika aku berniat membuka penutup mataku, sebelum aku mendapatkan trauma, Akashi harus mencegahnya.

"Jangan mengintip!!!"

Pada akhirnya aku tidak jadi mengintip.

Jangan harap Akashi masih memiliki toleransi ketika menghadapi manusia seperti Yuiku. Dengan wajah kosong dan gunting ditangannya, Akashi siap untuk menghabisi Yuiku.

My Darling [1] Akashi No Namida (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang