Selamat membaca~
-------------
'Bruk'
Seseorang menarik lengan (Namakamu) dan menghempaskan tubuh mungil (Namakamu) kedinding dekat toilet ini.
(Namakamu) terkesiap saat ada yang menarik tangannya dan punggungnya begitu terasa sakit saat beradu dengan dinding yang begitu keras itu.
Dua buah lengan telah mengurungnya, (Namakamu) membuka mata pelan, melihat siapa yang telah bertindak kasar terhadapnya.
"B-brandon?" (Namakamu) melotot tak percaya melihat pria yang ada dihadapannya ini, pria yang begitu ia kagumi tengah tersenyum menatapnya.
"Maaf kalo aku menyakitimu, aku cuman mau bilang sesuatu sama kamu." Brandon menatap kedua bola mata (Namakamu) lembut, berusaha masuk kedalam bola mata coklat yang indah itu.
(Namakamu) tidak mengeluarkan sepatah katapun dan tidak membalas ucapan Brandon, ia masih belum percaya dengan apa yang ada dihadapannya saat ini. Gadis ini berusaha menetralkan detak jantungnya karena jarak wajahnya dengan wajah Brandon yang cukup dekat.
"Aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu. Kamu mau jadi pacar aku?"
(Namakamu) membungkam mulutnya tak percaya mendengar apa yang baru saja Brandon katanya, apa ia sedang bermimpi? Sepertinya tidak mungkin karena tadi ia merasakan sakit yang teramat saat punggungnya bersentuhan dengan dinding.
"(Namakamu), apa kamu mau jadi pacar aku?" Brandon menaikan sebelah alis matanya, menunggu jawaban dari (Namakamu).
Bibir (Namakamu) tertarik membentuk senyuman manis, ia tidak membungkam mulutnya lagi sehingga Brandon bisa melihat senyuman manis itu. (Namakamu) menganggukkan kepalanya mantap, dalam hitungan detik saja (Namakamu) kembali melotot tak percaya dengan perlakuan Brandon.
Pria itu mengecup bibirnya, mendiamkannya beberapa saat hingga kemudian melumatnya lembut. (Namakamu) masih tak sadarkan diri, ia masih shock dengan apa yang ia alami saat ini. First kiss nya telah diambil oleh Brandon, pria yang ia cintai. (Namakamu) tak membalas lumatan Brandon hingga akhirnya Brandon melepaskan ciuman itu.
"Makasih sayang, I love you." Brandon mengacak pelan rambut (Namakamu) sedangkan gadis itu hanya bisa tersenyum menatap pria dihadapannya yang baru saja menjadi kekasihnya.
-------oOo-------
Pria dengan postur tubuh yang begitu mantap ini melangkah gusar menyusuri koridor sekolahnya, ia tengah mencari seseorang yang tak kunjung muncul dihadapannya.
"Lo dimana sih Baal? Giliran gue ada perlu aja lo gak nongol, kalo lo yang perlu mah langsung nyamperin." Umpat pria ini sambil celingak-celinguk mencari sahabatnya yang bernama Iqbaal itu.
"Syd,"
Pria ini langsung menghentikan langkahnya saat ada yang memanggil namanya, ia mengenali suara itu. Sydney langsung memutar balik tubuhnya, menatap pria yang sejak tadi ia cari.
"Lo mau kemana sih? Buru-buru banget kayaknya, dari tadi gue ngejar lo tau." Ucap Iqbaal sambil berjalan santai menghampiri Sydney.
"Sialan lo, gue lagi nyari lo nyet." Ucap Sydney tak kalah menantang, Sydney sibuk mencari Iqbaal sedangkan Iqbaal capek mengikuti Sydney dari belakang_-
"Lo nyari gue? Ngapain?" Tanya Iqbaal.
"Lo beneran suka sama (Namakamu) gak sih?" Tanya Sydney balik.
"Ya beneran lo, masak becanda sih." Jawab Iqbaal rada tak suka.
"Terus kok lo belum juga deketin dia?" Tanya Sydney lagi.