LAST CAKE

930 116 7
                                    

[ ❥ ]

"Sudah semuanya?"

(Name) melihat lagi kertas yang berisi bahan-bahan yang dia butuhkan, jarinya menunjuk setiap bahan yang sudah ada di ranjang dengan yang ada dalam daftar.

Akashi ikut melihat daftar belanjaan itu dari samping. Mereka berdua memutuskan untuk membuat cupcakes bersama-sama di mansion milik Akashi. Tidak bisa menolak permintaan kekasihnya yang super keras kepala itu, Akashi mengiyakan permintaannya untuk membuat cupcake yang diinginkan (Name).

"Oh! Tinggal beli cherry nya dan mungkin blueberry?" ucap (Name) yang terdengar seperti nada bertanya.

Akashi mendorong troli itu dan keduanya berjalan menuju bagian buah-buahan. Manik merah Akashi sekilas melihat ke arah (Name). "Ini kan cupcake mu, kenapa seperti bingung?"

"Sei juga akan mencicipi cupcakenya 'kan? Jadi aku ragu untuk memilih buahnya," jujur (Name).

Akashi menghela nafasnya sambil tersenyum tipis. "Aku akan memakan cupcakemu apapun buahnya. Buatanmu selalu lebih enak," puji Akashi.

Kedua pipi (Name) tersipu malu mendapatkan pujian dari kekasih emperornya yang dimana (Name) belum terbiasa dengan itu. (Name) membersihkan tenggorokannya dan mencoba untuk menutupi wajahnya yang memerah itu dengan ekspresi netralnya.

"Pipimu memerah, (Name)," jari Akashi mengetuk pelan pipi (Name) dengan seringai kecil terpatri di wajahnya.

"A-ah, Sei! Berhenti menggodaku!" (Name) berjalan duluan dan Akashi terkekeh pelan melihat sikap (Name).

Hubungan keduanya selama menjadi kekasih sudah berjalan hampir tiga tahun. Dimana Akashi yang menyatakan perasaannya sebelum kelulusan sekolah menengah mereka. Saling bertemu dan kencanpun mereka hanya bisa seminggu sekali atau sebulan sekali karena kesibukan yang mereka miliki tetapi rasa percaya satu sama lain menjadi kekuatan hubungan mereka tetap berjalan lancar.

Musim panas kali ini, (Name) punya banyak waktu luang dan memutuskan untuk menghabiskan waktunya bersama Akashi dan sisa satu minggunya dia akan pergi untuk mengunjungi orangtuanya.

Akhirnya, (Name) dan Akashi selesai membayar belanjaan mereka dan sebagai lelaki yang peduli dan sayang pada kekasihnya. Akashi membawa dua kantong belanjaan itu.

Sampai di kediaman keluarga Akashi. Mereka segera pergi ke dapur dan Akashi menaruh kantong belanjaan itu di atas meja.

"Sei! Pakai ini!" (Name) menberikan Akashi sebuah apron berwarna merah cerah padanya.

"Tidak, (Name)," tolak Akashi langsung karena dia tahu, (Name) suka menjahilinya.

"Ayolah! Pasti terlihat bagus padamu! Pakai, pakai, onegai," masih memohon pada Akashi dengan kedua tangannya yang saling bertaut di depan dadanya.

Akashi menghela nafasnya pasrah melihat wajah (Name) yang benar-benar sulit sekali menolak permintaan (Name) dengan ekspresi itu.

"Baiklah." Akashi menyerah lalu mengambil apron itu dari tangan (Name).

(Name) tentunya berteriak senang dalam hati, berjalan sedikit mundur untuk melihat kekasihnya memakai apron itu terlihat lucu dan juga ketampanannya tidak hilang sama sekali.

𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐂𝐚𝐤𝐞 | A. SEIJUUROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang