Tubuhku mencekang

335 51 17
                                    

Aku menelungkup wajahku di atas meja. Seusai olahraga tadi seluruh tubuhku menjadi lemas. Di sini hanya ada aku seorang, semua temanku sudah pulang sepuluh menit yang lalu.

Tap

Tap

Tap

Suara derap langkah terdengar di pendengaranku.

"Vann,"

Mendengar itu, aku mendongak "Y-yaa."

"Kita belajar sekarang aja, ya." Vanno duduk di hadapanku.

Aku mengangguk patuh. "Kita belajar Kimia ya, Vann." aku memutar bola mata. "Gak bisa yang lain aja, Vann?"

"Nilai Kimia lo udah makin jelek aja, Vann. Lo harus bisa ningkatin, setidaknya mencapai KKM."

"Plis, Vann? kita belajar IPS aja ya, ya."

"Vanny, lo bebal banget, sih. Kata gue Kimia, ya Kimia." Aku mengerucut bibirku.

"Ayo mulai aja," kataku sebal membuka buku.

Vanno menghelakan napas, ia bangkit dari kursi lalu memelukku dari belakang. Seraya berkata, "Kita belajar Kimia ya."

Tubuhku mencekang, dipeluk Vanno?? Demi apa gue dipeluk Vanno?? Aaaaaaaa seneng banget!

Byurrr

"Aaaaaaaaa  ..." Aku membuka mata, sebagian wajahku basah, dan ini di-----kamar? Jadi itu hanya mimpi?

Aku melihat Mama yang sudah berkacak pinggang, "Kamu tuh ya, udah Mama bangunin masih aja tidur, mimpi apa kamu emang?"

"Anu Ma, aku--"

"Ck, udah-udah sana mandi, untung hari ini weekend. Kapan Vanno jemput?"

Mendengar nama Vanno, pipiku bersemu merah. Duh, jadi ingat mimpi yang tadi. "Jam Sepuluh, Ma."

"Sana mandi. Anak gadis kok jam sembilan baru bangun."

"Hah?? Se-sembilan? Mama kok baru bangunin aku, sih."

#31DaysWritingChallenge

02 Desember 2016

Terimakasih untuk qaqa andieeeeer yang sudah mengoreksi judul chapnya 😊

31 Days Writing Challenge #1 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang