Sepuluh : Di Balik Mr. X

3.7K 126 0
                                    

“Kak aku boleh tanya ga ?” kata ku
“Ya boleh lah, tanya apa emang” kata gio
“Gedung yang di pakek kak gio wisuda itu dekatnya ada taman ga kak ?” kataku
“Ada kenapa emang, kamu janjian sama seseorang ya?” kata gio
“Enggak lah,  ya buat braground foto aja” kata ku sambil tertawa kecil. Aku tidak berani untuk bicara jujur untuk menemui seseorang
“Kamu itu ada-ada saja nda” kata gio sambil mencubit pipiku.

Setelah selesai makan semua akhirnya kita istirahat untuk persiapan besok pagi. Aku masih bertanya-tanya dan kepo. Aku juga sempat berfikir apakah itu masa laluku yang kuliah di sini, dia memang baik dan perhatian tapi mungkin bukan orang yang tepat untukku. Setelah hayalanku sudah tinggi akupun mengantuk dan tidur.
Jam delapan aku bersama keluargaku pergi ke gedung dan menyaksikan kakak ku di wisuda. Aku menghiraukan peserta wisuda lainya karena aku hanya fokus bersama kakak ku.
Setelah semua wisudawan selesai akhirnya aku keluar dan memakai topi toga nya kakak ku, walaupun dalam hati aku ingin sekali memakai Toga dari hasil ku sendiri. Tapi aku selalu ingat sms dari Mr. X itu. setelah selesai foto-foto sama kakak ku hp ku pun bergetar.

“Aku tunggu sekarang di taman sebelah kiri gedung wisuda” kata sms itu
“Kamu itu sebenarnya siapa” balasan ku
“Kalau kamu ingin tau, aku ingin kamu kesini” balasannya
Akhirnya dengan rasa penasaran akupun pergi ke tempat itu. kakiku melangkah dengan penuh semangat dan penasaran.
“Bu, kak aku ke sana dulu ya” kata ku
“Mau aku temenin ntar nyasar lho” kata gio
“Enggak usah, kakak tunggu di sini aja” kata ku sambil meninggalkan mereka.
Yang aku lihat di taman itu adalah satu orang yang menghadap depan memakai baju dan topi toga. Dia laki-laki, tapi baju yang ia kenakan bukan se jurusan dengan kakak ku. Aku pun punya perasaan takut tapi juga penasaran. Akhirnya akupun memberanikan diri.
“Permisi kak, mau tanya ?” kata ku
Akhirnya dia pun menoleh ke arah ku,dan aku pun kaget dan tidak kusangka yang di hadapanku adalah orang yang aku kenal. Dan aku tidak menyangka seorang yang ada di hadapan ku bukan orang asing.
“Iya mau tanya apa” sambil tertawa kecil
“Dokter lebay !!!!!!!” kata ku
“Selamat datang, dan makasih udah sempetin waktu di sini” kata rendi
Aku linglung seperti orang bodoh dan tidak berkutik. Mulutku seperti tidak bisa di gerakkan karena ke heranannku melihat sosok yang tidak ada sama sekali di fikiranku, aku terpaku melihat mukanya yang cengar-cengir.
“Ga usah bingung gitu, ayo duduk dulu” kata rendi
Aku pun seperti manekin dan seperti orang yang di hipnotis, menuruti untuk duduk di sebelahnya dengan keadaan yang masih heran. Akupun dengan nada yang lirih dan gemetar akupun di dorong ke kepoan akhirnya aku bisa berbicara.
“Jadi selama ini yang sms itu kamu, dan semua curhatan ku itu yang balas kamu semua?” kata ku dengan nada tinggi
“Iya ini surprise buat kamu” kata rendi
“Kebohongan selama ini kamu bilang surprise, kamu tega ya ren” kata ku sambil meneteskan air mata, dalam hati pun rasanya campur aduk antara malu dan sakit hati.

Rendi pun menarik tangan ku dan meminta maaf tulus di hadapanku. Dan menggenggam tanganku. Dia menatap mataku dengan tajam, dia mengusap air mata ku yang sempat netes di pipiku.

“Aku minta maaf, sebenarnya aku ingin hari ini semua orang tersenyum di hadapanku, bukan seperti ini, aku minta maaf karena sudah bohong selama ini” kata rendi sambil mengusap air mata ku.

Entah apa yang aku rasakan saat ini, aku merasa sakit hati karena kebohongan yang selama ini.

“Lepasin !!!” kata ku sambil teriak
“Aku tidak akan nglepasin kamu sebelum kamu memaafkan ku, dan hari ini adalah hari yang bahagia bagi ku aku hanya ingin minta satu hal darimu” kata rendi

Dengan keadaan memaksa seperti ini dan dilihat oleh banyak orang akhirnya aku berkata padanya dengan lirih.

“Oke udah aku maafin semua kesalahan mu, tapi kamu harus janji semua rahasia yang perna aku critain ke kamu jangan sampai ada yang tau. Aku akan benci selamanya jika kamu mengingkariya, sekarang lepasin aku” kata ku
“Tapi ada syaratnya” kata rendi
“Apa lagi, kamu belum puas dengan kebohongan mu itu, dan kini kamu minta syarat ??” kata ku heran
“Aku ingin kamu tersenyum kepadaku dengan tulus dan memaafkan ku dengan tulus iklas”

Kata rendi yang masih memegang tangan ku dengan erat. Hatiku sudah mulai luluh karena kata manis rendi yang setiap hari memotivasiku dan menjadi Nda yang rajin dan kuat.

“Oke aku memafkan mu dengan tulus, bagaimanapun kamu selalu memberi solusi setiap masalahku walaupun selama ini aku tidak tau. Dan aku akan tersenyum di hadapan mu” kata ku tegas dan pasrah.

Aku pun tersenyum padanya dan dia pun tersenyum pada ku. Entah apa yang aku rasakan dalam hati, ada perasaan lega, senang dan marah.

“Gitu dong, kalo gitu kan imut” kata rendi mulai bercanda lagi.
“mulai saat ini kamu jangan berbohong lagi, aku benci kebohongan.” Kata ku
“Iya aku janji. Kamu ga ngucapin selamat aku lulus kedoteran nih” sambil memperlihatkan toganya.
“Enggak mau, I Hate Doctor” aku pun sambil pergi dan tersenyum kecil di balik arah

Rendi pun menarik salah satu tangan ku agar aku tidak pergi. Aku pun terhenti.
Akupun berbalik arah dan mengucapkan “Selamat ya, semoga ilmu mu bermanfaat di kehidupan nyata”
“Makasih ya Nda? Nih buat kamu di simpen ya, aku ingin kamu mengembalikan Toga ini dengan Toga milik mu kelak. Kamu janji ya?” kata rendi yang bijak dengan mengacungkan tangan klingking di hadapanku.
Aku pun mengikat jari kelingkingnya dengan klingkingku, dan itu artinya aku janji. Aku tersenyum kepadanya dan pergi sambil membawa topi toga miliknya. Itu adalah suatu motivasi baru yang aku dapat hari ini. Rendi dengan senyum yang lebar melihat ku pergi dri hadapanya.

&&&&
Makasih udah baca. Semoga sedikit  motivasi ini bisa bermanfaat. Tunggu cerita selanjutnya ya😊  -iin-

Me Vs DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang