AUTHOR P.O.V
Retta meninggalkan harry sebentar di karnaval karena dia harus pergi ke toilet. tak disadari, retta melihat perrie dan taylor yang berbincang di kursi taman , tak jauh dari tempat karnaval. retta sengaja tidak menyapa mereka berdua, karena setelah retta sadar mereka berdua berbincang serius dan menyebut namanya sebagai topik pembicaraan mereka. sebenarnya apa yang terjadi? retta cepat cepat ke toilet dan menguping sedikit pembicaraan mereka berdua. walau tidak terlalu jelas karena jaraknya tak cukup dekat untuk menjangkau pembicaraan mereka. setidaknya rettta sudah mendapatkan sedikit informasi. harrry yang bosan karena menunggu retta yang terlalu lama di toilet mulai beranjak dan menyusul retta, karena khawatir perempuan seperti retta sendirian dimalam hari ditengah keramaian seperti ini.
***
JARETTA P.O.V
Benar benar tidak bisa dipercaya! mereka membicarakan ku seperti itu? ah... ternyata. mereka berdua seperti iblis. dan mengapa mereka membawa bawa namaku seperti itu? oke, aku tak mau lebih dekat dengan mereka. cukup saja. tapi apakah taylor seperti itu juga? hmm perrie ...... kau ...... seperti ..... ARGH! ASDFGHJKLPEEEPXXXZZZZABCABC dan apakah taylor juga membicarakanku? ah suaranya sangat halus jadi tidak terjangkau dari sini. jika aku lebih dekat dengan mereka, aku bisa ketahuan! *setelah beberapa detik kemudian* hey! taylor mulai menyebut namaku! apa yang dia bicarakan?
***
setelah beberapa saat harry melihat retta yang berlaku aneh seperti itu, harry menepuk pundak retta.
"hey . sedang apa kau?"
"ah kau harry. hampir saja aku mau menjambakmu. aku pikit kau orang jahat"
"kau mau apa?" tanya harry kebingungan sambil menoleh kanan dan kiri mencari sebenarnya apa yang retta lihat.
"tidak tidak! lupakan! ayo kita pulang harr."
"uh? okey"
mereka berdua pun pulang dan tidak berbicara sama sekali. masing masing sibuk dengan pikirannya sendiri. harry mulai mengacak acak rambutnya, retta hanya memandang jalanan itu dengan pandangan kosong.
"ngomong ngomong, apa sih yang sebanrnya kau lihat tadi?"tanya harry memecah keheningan sepanjang jalan
"bukan apa apa harr" jawab retta tidak seperti biasanya
"kau yakin?"
"ya." jawab retta sederhana
"okey. sana masuk kerumah. selamat malam!"
"selamat malam!"
retta masuk kerumah dan mulaisibuk dengan pikirannya lagi. demikian juga harry.
>> SKIP <<
*sementara di karnaval*
"perrie, apa kau mendengar suara retta?"
"bicara apa kau? hanya ada kita berdua disini" respon perrie seketika langsung menoleh kebelakang untuk memastikan apakah ada orang atau tidak.
"tadi aku mendengar suara rettta, sepertinya." jawab taylor cukup ragu ragu
"ah, sudah lah lanjutkan saja pembicaraan kita yang tadi."
"oke, jadi retta itu m-------" taylor kembali menceritakan ceritanya kembali.
>> SKIP <<
*Dirumah retta*
"sebenarnya harry kenapa?" tanya retta didalam hatinya
"dan ada apa dengan zayn? perrie/ taylor? aaahhh pusing" oceh retta dari tadi .
"ah! kalau harry tidak datang menyusulku mungkin aku sudah tahu apa yang taylor bicarakan. aahh why harry? why? -_-" retta masih mengoceh walaupun sudah disuruh untuk tidur oleh ibunya
"sudahlah. ku harap taylor bisa membelaku. aku harap taylor mengerti. karena aku percaya padamu, taylor"
*click* retta mematikan lampu dan pergi tidur sekarang, karena pikirannnya sudah mulai tenang sekarang .
----
*dirumah harry*
"aahh kenapa aku ini?" harry mulai mengacak acak rambutnya lagi
*harry mematikan lampu dan membanting tubuhnya ke tempat tidur. tidak peduli dengan pakaiannya yang belum digantinya. bahkan harry tak peduli apa yang sedang ditidurinya. buku kah? atau benda lain? yang penting harry tidur sekarang.*
>> SKIP <<
NB : part selanjutnya akan di share nanti malam