Hari ini, Mikha benar-benar penuh perhatian! Aku seneng banget, deh!
Dari mulai makan, minum obat, semua Mikha yang urusin. Kemarin, baru saja aku merasa kecewa atas apa yang Mikha lakukan. Tapi, gatau kenapa hatiku rasanya gabisa lama-lama marah sama Mikha.
" aku pulang dulu, ya? " dia menatapku sambil memakai hoodie nya.
" iya, " aku menatapnya sambil tersenyum.
Ia balas tersenyum. " nanti, maleman aku kesini lagi. Kamu udah baikan kan? " Mikha menghampiri ku, tangannya terulur menyentuh keningku, " udah ga panas "
" iya, udah sembuh! Di rawat sama mikha, " aku tertawa kecil.
" hahaha! Yaudah, besok kesekolah bareng ya? Aku nginep disini lagi "
***
Mikha pulang. Suasana kamarku kembali sunyi. Aku rindu Mikha!
Apakah ini terlalu berlebihan? Padahal baru saja Mikha pergi. Tidak apa! Aku tidak peduli kalian anggap aku lebay atau apapun itu.
Drrrrt drrrrrt drrrt!
[ unknown Is Calling.. ]
" hallo? " suara seorang perempuan terdengar.
" ya? Ini siapa, ya? " alisku bertaut.
" Risha, gue risha. " aku mencoba mengingat siapa Risha.
" risha yang.. oh! Yang waktu kenalan Pas hujan itu ya?? " hmm.. ternyata temennya Mikha. Hm, hm.
" iyaaa, gue.. mau nanya "
" iyaa? Nanya apa? "
" lo liat Mikha ga? "
Hah? Ngapain nanyain Mikha? Aku diam.
" eh.. maksud gue, gue nanyain Mikha soalnya ada tugas kelompok lPS. Gue kebagian sekelompok sama Mikha. Tugasnya Rabu harus udah selesai "
Oh.. hmm.. " gue ga sekolah tadi, jadinya gatau. Tapi, " Kasih tau ga ya?
" tapi apaaaaa? " Risha terdengar excited.
" tadi Mikha jenguk gue, nanti gue bilangin ke mikha deh! Tentang tugas IPS nya, hehe udah dulu ya? "
" iya iya, bye! "
***
tuk tuk tuk!
" sayang, aku masuk ya? "
Suara itu. Aku langsung tersenyum mendengar suaranya. Aku melompat menuruni kasur, dan langsung membuka pintu kamar. Aku mendongak, untuk melihat wajah Mikha. Ya, dia sangat tinggi jika dibandingkan dengan ku. Atau lebih tepatnya, mungkin dibandingkan semua orang juga tetap, Mikha paling tinggi. Hahaha!
Aku tersenyum, lalu pergi kedapur.
" laper? Makan dulu ya? " Tanyaku, sambil menatap Mikha yang sedang duduk di meja makan.
" gausah, dir. Aku nanti masak sendiri kalo mau makan! Ah indomie juga jadi, aku mah! Udah sini duduk " Mikha menepuk pahanya.
Aku berbalik, menghangatkan lasagna yang tadi sore aku pesan. Saat menutup microwave, aku merasa ada tangan yang melingkar di pinggangku. Hangat sekali.
" ck. Mikha! Geli... " aku memanyunkan bibir sambil menepis tangan Mikha.
Mikha mengelus lembut rambutku. " kamu baik. Gacocok sama aku yang nakal " matanya, menatap lurus padaku.

YOU ARE READING
BitterSweet
Roman pour Adolescents2 Cinta. Mikha Rafaniza, cowok yang terkenal badboy ditambah playboy tingkat dewa itu tak menyangka akan berada di zona yang sangat menyiksanya. Hatinya terus memaksa agar ia memilih salah satu diantara 2 gadis, yang ia cintai. " gue butuh lo, mikh...