Pertemuan Pertama

706 78 9
                                    

Junpov

Ya ampun ini hari paling menyedihkan dalam hidupku karena apa? saat perjalanan mama selalu mengoceh dan selalu membuat diriku bersalah.. Memang apa salahnya? Jika saya meminta itu? Lagi pula saya anak nya bukan? Walau terlalu berlebihan tetapi saya membalas dengan prestasi bukan kah itu setimpal?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku ter bangun dari tidur saat di perjalanan ya, aku sengaja melakukan itu untuk menghindari omelan dari mama yang selalu menyangkut pautkan masa lalu.. Aku melihat semua sekelilingku "sudah sampai?" Gumam ku "euhh.." Aku menguap dan memperbaiki pakaian ku yang sempat berantakan.. Dino yang di sebelahku ternyata sudah menghilang tak tahu ke mana, ku rasa dia sudah masuk duluan.. Aku membuka pintu mobil dan turun dari sana sambil memperlihat sekeliling lingkungan baru "lumayan juga" gumam ku.. Rumah yang lumayan besar dan modern itu yang akan aku tempati dan di sampingnya ada sebuah taman bermain di sertai banyak berbagai perpohonan dan juga bunga bunga di musim ini, oh iya jangan lupa udara yang sangat sejuk bisa ku rasakan, sepintas seperti di pedesaan tetapi ini masih termasuk kota. Aku mengeluarkan koper di bangku paling belakang dan membawa nya masuk ke dalam "tunggu dulu kau mau kemana?" Tanya seseorang yang bisa ku tebak dialah mamaku "mau masuk dan merapihkan semuanya.. Ada apa?" Tanyaku bingung "kau tidak akan tinggal di sini tetapi kau akan tinggal di sebuah asrama sekolah" terang mama membuat aku begitu kaget "APA! Pasti ini bercanda" protesku yang di jawab santai oleh mama "kau akan tinggal di sana karena mama dan papa akan sibuk si kantor jadi kita tak bisa tinggal di rumah ini" tanyanya membuat aku heran "lalu kenapa kita datang ke sini?" "Ini rumah kita yang baru sementara aku dan baba mu bekerja akan tinggal di kantor sedangkan dino juga akan masuk asrama" aku hanya bengong mendengarnya.. Apa mama takut jika kita mereka tidak datang aku dan dino akan menjadi anak nakal dan buat ulah? Ayolah ini bercanda bukan? "Simpan lagi kopermu di dalam mobil, baba mu akan mengatarkan mu sesudah itu dia akan mengatar dino" titahnya dan tanpa pikir panjang aku kembali ke dalam mobil dan memasukkan koper ku ke dalam mobil dengan malas
"Ini liburan yang paling sial yang pernah aku hadapi" gumamku kesal
.
.
.
.
"Baiklah jun kau sudah sampai, kau hanya tinggal datang ke ruang kepala sekolah saja dan kau akan berlibur di sini lalu kau hanya membawa pakaian dan buku saja yang lain tetap tinggalkan" titah baba.. Dengan terpaksa aku hanya mengikuti perintah baba, aku turun dan menurunkan 2 koper saja tak lama kemudian baba melambaikan tanganya dan pergi begitu saja dari hadapanku "bagus aku seperti di terlantarkan bukan lebih tepat di buang" gumam ku sedikit kerasa dengan nada sebal.
"Woooahh itu bukan kah jun?"
"Junn!! Astaga ini bukan mimpi?"
"Woooahh wooah!!"
Aku memperhatikan di sekililingku yang membicarakan ku saat pertama kali aku berjumpa dengan mereka, ada apa ini? Aku berjalan dengan risih.. Bagaimana tidak? Aku terbiasa jika itu wanita dan ini? Para pria semua bahkan ada yang memfoto diriku "ini seperti di neraka" gumamku di dalam hati.

Authorpov

Jun berjalan tak tentu arah di asrama barunya itu, dia ke bingungan mencari ruang kepala sekolah. Seharusnya dia menanyakan ke orang orang sekitar bukan tetapi jun tidak ingin melakukanya. Bayangkan saja kau memasuki asrama yang asing dan kalian di buntuti oleh banyak orang dan itu adalah pria bukan seorang wanita pasti kalian akan memilih tidak ingin bertanya
"YAK!! KALIAN SEMUA SEDANG APA DI SANA? CEPAT PERGI" terdengar suara teriakan dari arah timur.. Seorang pria dewasa dengan berbadan kurus.. Seketika para murid yang tadi melihatku langsung berhamburan pergi, aku melihat mereka dengan penuh kebingungan, pria tadi datang mendekati diriku "kau orang baru itu kan" nada nya ramah "perkenalkan aku jo kwon saya adalah humas ke amanan tapi aku masih berjabat guru hukum hehe" ucap nya sambil memberiku salam dengan paksa dan dia menggoyangkan tangan kita dengan cepat.. Aku hanya memandang dia dengan tatapan blank
"Mari aku antar ke ruang kepala sekolah" ajak nya dan aku hanya menurutinya

Minghaopov

"Tookk..tookk..tookk" terdengar suara pintu dari luar, dengan cepat aku menghapus air mata ku dan berjalan menuju pintu dan membuka pintu tersebut..
"Sungjong gege?" Kagetku
"Hai minghao!!!" Sapa nya dengan antusias
"Ada apa kemari?" Tanyaku
"Tadi guru jo kwon menyuruh diriku untuk memanggilmu ke ruangan kepala sekolah tapi aku tak yakin ada apa" jelasnya dengan nada imut.. Aku sangat yakin L gege pasti sangat tergila gila ke pada sungjong gege karena tingkah nya yang memang imut.. Aku iri
"Hm baiklah aku akan ke sana" sapa ku sopan karena dia satu satu nya senior yang aku hormati tetapi entah kenapa oranga lain bergossip kalau aku tak punya teman satu pun. Aku juga merasa penasaran apa seungkwan dan sungjong gege hatinya terluka karena ini apa tidak?
"Sudah kalau begitu aku pergi dulu dah!!!" Ucapnya sambil mencubit kedua pipiku dan berjalan meninggalkan diriku sambil melambaikan tangan kanan nya dengan cepat aku hanya membalas dengan senyuman "kenapa melihatku seperti itu? Pergilah!!" Marahku ke pada ke 2 orang yang sedang berbisik.. Aku tak masalah dengan bisikannya tetapi aku masalah dengan espresi mereka yang menatapku tak suka bahkan dia sangat meremehkan diriku dari tatapan mereka, tak lama mereka meninggalkan diriku "siapa mereka?" Gumamku dan tanpa fikir panjang aku pun langsung pergi ke ruangan kepala sekolah
.
.
.
.
.
Junpov

"Silahkan masuk" ucap sang guru yang bernamakan jo kwon itu dengan tatapan senyum senyum tak jelas dan bisa di bilang senyuman centil /? Tanpa babibu lagi aku langsung masuk ke dalam.. Seketika aku tercengang lihat ruangan kepala sekolah ini gimana tidak? Di sini sangat rapih dan di penuhi oleh piala dan juga sartifikat perlombaan "luar biasa" gumamku "apa? Tadi kau bilang apa ya?" Tanya jo kwon bingung dengan senyum centilnya "tidak ada" ternyata orang ini memiliki pendengaran yang kuat pantas saja banyak murid yang takut olehnya "silahkan duduk" "oh iya tunggu beberapa saat dulu ya sepertinya kepala sekolah sedang ada di luar" aku hanya menganggukkan kepala saja "jo kwon seongsangnim!!!" Teriak seorang murid dengan reflek kita berdua menoleh ke belekang "ada apa!" "Itu itu!!! Mingyu dan Seungcheol berkelahi lagi!!" Nadanya penuh histeris "aigu aigu aigu.... Hmm jun bapa tinggal dulu ya sebentar" ucap nya tersenyum paksa dan dia pun meninggalkan diriku di ruangan ini "cepat juga jalan nya" itu lah yang aku pikirkan saat melihatnya dari belakang.

Minghaopov

Aku menyusuri koridor sekolah "apa lo!" "Jadi lo berani sama gue?" Terdengar suara 2 orang yang bisa di bilang sedang marah aku menoleh sebentar "tak berguna" ucapku yang bisa di bilang jutek saat melihat kerumunan orang
"ayo taruhan siapa yang menang seungcheol apa mingyu?"
"Aku pilih mingyu"
"seungcheol lebih kuat"
"Ayo 50.000 kita taruhan"
"Astaga bahkan mereka berdua jadi bahan taruhan" gelengku, aku pun tak hiraukan dan langsung pergi ke ruangan kepala sekolah
Ketika sampai aku membuka pintu itu "permisi" aku melihat tak ada orang yang ku cari dan hanya melihat pria yang duduk menoleh ke arahku

Junpov

"Permisi" aku melihat ke arah sumber suara dan

Deg!

Jantungku begitu berdebar cepat melihat orang bertubuh tinggi dan kurus dan wajahnya sangat sangat imut bahkan suaranyapun imut sekali astaga jun kau kenapa ingat dia seorang pria jun dia menoleh ke arahku membuat diriku sakah tingkah "silahkan duduk" kataku dengan tanpa sadar ku kekuarkan dia hanya melihatku bingung, dia berjalan dan menutup pintu lalu duduk di sebelahku.
Astaga!! Aroma tubuh nya membuat diriku tergoda /? Entah merek apa parfume yang dia pakai yang jelas ini benar benar wangi dan menyegarkan jika orang lain mencium baunya astaga jun sadarlah tanpa sadar aku meminum ludahku sendiri ini apa? Kenapa aku bisa seperti ini, aku curi curi pandang ke arahnya yang hanya melihat ke arah depan dan di sisinya yang terpantul cahaya matahari sore yang indah di penuhi angin sore yang menenangkan oh iya jangan lupa rambutnya berterbangan pelan dan juga aroma tubuhnya makin jelas karena angin aku memasang dengan wajah kagum jangan lupa mulut ku sedikit terbuka dan pipiku merasa panas membuat pipiku menjadi merah merona, aku bertanya pada diriku sendiri apa ini namanya cinta pandangan pertama?

I want to keep protecting you, my first love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang