"Hai, gue Aldo." Ucapnya memperkenalkan
diri. "Gue pindahan dari Jerman." Lanjutnya lagi."Anjrit! Bule! Lo kenapa gak pernah cerita sama gue Shill?" Cerocos Anggi, membuat seluruh murid menoleh ke arahnya termasuk Diana dan Aldo.
Shilla yang melihat tingkah bodoh sahabatnya, merasa malu memiliki sahabat seperti Anggi. Ia menatap Anggi datar.
"silahkan duduk Aldo. Pilih kursi kosong yang kamu mau." Diana mempersilahkan Aldo untuk duduk di kursi kosong yang akan ia pilih.
Aldo berjalan menuju kursi kosong yang berada di belakang Shilla. Ia duduk bersama Ferdi yang awalnya duduk sendiri.
"Hai, gue Aldo." Aldo memperkenalkan dirinya seraya mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan teman baru yang sekarang duduk sebangku dengannya.
"Udah tau, gue Ferdi." Ferdi menerima jabatan tangan Aldo. Aldo pun terkekeh mendengar respon saat ia memperkenalkan dirinya tadi.
Dan setelah itu, kini suasana kelas kembali hening. Mereka diam dan fokus mendengarkan materi yang di bawakan oleh Diana pagi ini.
***
Bel istirahat sudah berbunyi, mayoritas dari murid alexandria berbondong-bondong menuju kantin.
Kedua gadis itu duduk sambil menikmati makanannya masing-masing. Tiba-tiba saja suara berat seorang laki-laki membuat aktivitas mereka terhenti. Dan lelaki itu pun berusaha menghampirinya.
"Gue gabung sama kalian ya?" Tanyanya seraya tersenyum manis kepada Shilla dan Anggi. "Duduk aja" Anggi yang merespon pertanyaannya, ia menunjuk kursi kosong yang berada di depannya. Karena Anggi tahu Shilla, sahabatnya itu tidak akan menjawabnya.
Di belakang mereka, ada beberapa orang yang sedang memperhatikannya. Bukan memperhatikan Shilla dan Anggi, namun seorang laki-laki yang sedang duduk bersama mereka.
"Dia siapa?" Tanya Reza datar, dan masih memperhatikan laki-laki tersebut.
"Gak tau." Jawab Iqbal.
"Gue juga gak tau." Sahut Galang mengikuti.
"Samperin aja yuk." Ajak Raka.
Dan Reza pun langsung melangkahkan kakinya tanpa menjawab ucapan teman-temannya tadi.
"Hai Shilla, hai Anggi." sapa Reza saat sudah berada di dekat kedua gadis itu. Reza menyapanya Seraya melirik ke arah laki-laki yang sedang makan bersama mereka.
"Dia Aldo, anak baru. Dia sekelas sama kita." Jelas Anggi seperti mengetahui apa yang Reza pikirkan, sebuah pertanyaan besar, siapa laki-laki yang sedang bersama mereka itu.
Reza membulatkan bibirnya membentuk huruf o seraya menganggukan kepalanya.
Reza pun duduk di kursi kosong yang berada di sebelah Aldo, dan teman-temannya pun mengikuti.
"Shilla?"
"Hm."
"Nanti pulang bareng gue."
"Hm."
"Shilla?"
"Hm,"
"Lo bisu ya?"
"Hm."
"Oh, pantes." Reza menganggukan kepalanya, dalam hati ia tertawa dengan Shilla yang sangat cuek seperti itu. Memang menyebalkan, tapi menurutnya dia lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHILLA
Teen FictionAshilla Leoni Bramantyo seorang gadis yang sangat dingin dan cuek. Hingga membuat beberapa lelaki bertaruh akan memberikan barang berharganya kepada seorang lelaki jika ia dapat menaklukan gadis tersebut. Beberapa bagian cerita ini ada yang di priva...