Bab 3

2.6K 332 13
                                    

WARNING!! banyak typo, cerita gak jelas. selamat membaca






"Joongieeeeeeeeeeeeee" teriak beberapa yeoja dengan manja. Sekarang adalah jam olahraga dan kelasnya kali ini mendapat jadwal sepak bola, sesuatu yang tidak dikuasai Jaejoong. Dia lebih memilih duduk di tepi lapangan dengan angin yang berhembus sedikit kencang mungkin karena musim gugur akan segera berakhir. Mendengar panggilan manja Jaejoong mengernyit kemudian berbalik dan tersenyum cerah menyapa penggemarnya.

"apa oppa ada waktu sepulang sekolah nanti?" tanya salah satu dari mereka

"hmmm" bergumam dan seolah berpikir .'Ah sekarang bagaimana cara menolak mereka jika Taekwon tidak ada disini' batinnya melirik sekilas ke arah penggemarnya yang sepertinya sangat mengharapkan dia berkata 'ya'

"ayolah Jongieeeee oppa, Ksatria mu tidak ada disini dan kegiatan klubmu juga bukan hari ini" yeoja itu menggenggam tangan kiri Jaejoong. Jaejoong meringis membalas ucapan yeoja berambut panjang itu yang entah siapa namanya.

"emmm begini...a aku..." Jaejoong melepas pelan tangan yang mecengkeram jari dan lengannya bersiap untuk kabur, sedikit mendapat celah diantara kerumunan yeoja dia segera melesat kabur, belum sempat kabur sangat jauh dirinya menubruk benda keras sampai terjatuh menimpa sesuatu











Hiaaaaaaaaaaaa bukan sesuatu tapi seseorang. Dan astaga dimana saat ini tangannya berada!! Jaejoong bodoh. Kau benar-benar bodoh! Setidaknya kendalikan tanganmu saat menubruk seseorang sekalipun. Jaejoong mencoba bangkit tapi dengan bodohnya, dia malah terjatuh lagi dan kepalanya membentur dahi orang dibawahnya

"sungguh aku minta maaf, aku tidak sengaja.. dan tanganku ...

Ucapannya terhenti saat namja yang baru saja dia tubruk mendadak berdiri dan membersihkan pakaian olahraganya yang sedikit kotor karena insiden barusan. Jaejoong bisa melihat ada sedikit lebam di dahi namja itu. Jika di perhatikan dari dekat seperti sekarang, namja ini benar-benar tampan. Bahu lebar, rahang yang keras, mata hazelnya, bulu mata yang lentik, bibir hati yang sepertinya sangat lembut.

"berlarian seperti perempuan"



JDER

Ucapan itu membuat Jaejoong tersadar dari khayalannya, menatap tajam namja berambut cokelat itu yang dibalas dengan tatapan datar. Ingin sekali dirinya menghajar namja itu tapi

dia terlalu tampan.

"Jaejoong­-ah­ kau baik-baik saja" kerumunan yeoja kembali mengerubunginya sesaat setelah namja itu berbalik meninggalkannya. Ini pertama kalinya dia melihat namja itu di Moorim dan apa dia satu kelas dengannya? Bagaimana bisa orang setampan –menarik- itu luput dari pandangannya. Terlebih saat menatap matanya tadi membuat tubuhnya terasa aneh.

Arggggh Jaejoong kenapa kau langsung membuat dirimu berada dalam mode tertarik. Jika penghuni sekolah tau bagaimana. Dia harus menjaga jarak dari orang itu.

Ekspetasi : berusaha cuek, tidak tertarik dan menjauh

Realita : selalu melirik ke samping kanan karena sudah mengetahui bahwa orang itu satu kelas dengannya dan duduk di bangku sebelah kanan, mendadak mengikutinya kemana saja

'apasih yang sedang aku lakukan sekarang' batinnya. Sekarang Jaejoong berdiri di belakang pohon dan mengamati namja yang diketahui bernama Yunho dari jauh seperti penguntit. Dirinya bahkan mengabaikan panggilan telfon dari Taekwon dan malah melakukan hal ini. Mengamati Yunho yang berkumpul dengan dua orang namja, sepertinya temannya. Namja pertama bertubuh tinggi hampir seperti Yunho dengan rambut cokelat dan namja kedua yang berambut pirang memiliki tinggi yang sedikit lebih pendek dari lainnya.

Jaejoong tidak pernah melihat mereka semua sebelumnya, apa murid transferan? Atau murid baru? Tapi tahun ini bukan tahun penerimaan siswa baru jadi pasti transferan.

PLUK

Jaejoong berbalik dan mendapati wajah Hyunwo mencoba untuk mengejutkannya dengan berkata 'booo' dengan matanya yang mendelik dan jari-jarinya yang membuka. Bukannya terkejut Jaejoong justru ingin menendang saudaranya. Hyunwo menyingkirkan Jaejoong dengan mendorong kepala saudaranya ke kanan menyebabkan tubuh Jaejoong juga ikut tertarik ke kanan lalu melihat ke arah yang tadi Jaejoong liat. Menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari objek apa yang diliat Jaejoong saat dirinya tadi mengendap-endap untuk mengejutkannya

"kau melihat apa sih?" tanya Hyunwo, kembali menatap Jaejoong dengan pandangan heran

"tidak ada" berusaha sedatar mungkin agar dirinya tidak dicurigai.

"aah yang benar? Kau mengintip perempuan seksi ya?" ucap Hyunwo yang mendapat geplakan dari Jaejoong di kepalanya

"kenapa kau ada disini?" tanya Jaejoong

"Taekwon menyuruhku mencarimu dan menyeretmu ke lapangan bola"

Sial. Sudah berapa lama dirinya menjadi penguntit, tidak! Bukan penguntit tapi orang yang penasaran. Kenapa hari ini berlalu sangat cepat dan kenapa juga klubnya bukan hari ini saja. Hyunwo merangkul Jaejoong dan menariknya berjalan bersama menuju lapangan bola dimana Taekwon sedang berlatih.

Jaejoong mendudukkan dirinya di salah satu kursi penonton selepas Hyunwo mengantarnya dan kembali pergi untuk urusan klub. Biasanya mereka berempat akan menunggu Taekwon selesai berlatih lalu pulang bersama, tapi hari ini Hyunwo dan Jeonghan akan pulang sendiri karena ada latihan klub. Jadi tinggal dirinya, Taeyong dan Taekwon.

Melihat Taekwon berlari kesana kemari mengejar bola di lapangan selalu bisa membuat Jaejoong kagum, akan berbeda jika Taekwon berada dirumah karena bukannya terlihat keren justru berbalik seratus delapan puluh derajat berbeda dari imagenya di lapangan seperti sekarang. Ah tapi semua saudaranya memang berbeda jika sudah berada di rumah.

Taekwon berlari ke tempat Jaejoong duduk lalu merebahkan dirinya di pangkuan adiknya. "dimana tas mu?" tanya Taekwon dengan mata terpejam. Kaus yang digunakannya lumayan basah karena keringat termasuk rambutnya yang sekarang ada di pangkuan Jaejoong membuat seragamnya berakhir dengan keadaan yang sama.

"kau menyuruh hyunwo menyeretku kesini jadi bagaimana aku bisa membawa tas ku" gerutunya. Tangan Jaejoong menyisir lembut kepala Taekwon, hal yang sering mereka lakukan sejak kecil setiap kali Taekwon merebahkan kepalanya di pangkuan Jaejoong. Jika dilihat mungkin orang akan berpikir mereka sepasang kekasih bukannya saudara.



"Yo Taekwon"



TBC

makasih buat yang sudah baca vote komen dan hanya mampir. maaf kalo jalan ceritanya lambat dan tidak menarik dari segi bahasa, jalan cerita etc

 maaf kalo jalan ceritanya lambat dan tidak menarik dari segi bahasa, jalan cerita etc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Prince(?)ss and 7 KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang