Aku meletakkan tasku dengan malas di kursi. Satu lagi hari membosankan yang akan kulewati.
Seperti sudah kebiasaan, kujulurkan tangan kananku ke laci meja, kemudian tanganku menabrak sebuah kotak kecil. Ku ambil dan keperhatikan kotak itu, seperti biasa, Cokelat.
'Maaf'
Tulisan yang sama dengan kotak lainnya."Lagi?" Suara seorang perempuan yang muncul tiba- tiba mengejutkanku.
"Ya.." jawabku. Dia Tiffany, sahabatku.
"Aku makin penasaran siapa orang yang selalu menaruh cokelat dilaci mejamu setiap pagi.., apa kau sudah tau siapa dia?" Tiffany berputar dari belakangku dan duduk diatas meja.
"Belum, kau mau?" Ku sodorkan kotak itu pada Tiffany.
"Apa aku pernah menolaknya?" Tiffany tersenyum lebar, menampilkan barisan giginya dan mengambil kotak cokelat itu.
"Aku merasa tidak nyaman. Dia hanya menuliskan maaf dan tanpa nama pengirim. Bagaimana aku bisa memaafkannya jika aku tidak tahu siapa pengirimnya dan apa kesalahannya?" Aku menarik kursi ku kebelakang dan duduk.
"Hmm.. ini enak seperti biasanya.., apa mungkin dia salah menaruhnya? Tapi ini sudah lebih dari 2 minggu.. ini enak.. hmm" Tiffany memakan cokelatnya lalu membolak- balik bungkusnya. Berharap menemukan petunjuk pengirim disana.
"Mungkin kita harus mengecheck cctv? Kita bisa meminta bantuan Nichkhun" Tiffany berkata dengan santainya. Nichkhun adalah kekasihnya dan kebetulan ia juga ketua OSIS di SMA ini.
"Tidak.. aku ingin mengetahui orang yang mengirimiku cokelat ini secara langsung. Tidak nyaman melihatnya dengan cctv.., apa menurutmu dia orang jahat? Mungkinkah dia mau meracuniku?"
'TTRRRIIIINNGG'
"Sudah bel saja" ucap Tiffany.
"Fany! Turun dari meja!" Oops itu Nichkhun, dia paling benci jika Tiffany duduk diatas meja.
Tiffany melompat turun dari meja.
"Maaf Nichkhun..!" Teriaknya pada kekasihnya.
"Terserah kau saja, tapi jika yang mengirim ini orang jahat dan ingin meracuni mu. Kenapa kita tidak mati- mati?" Ucap Tiffany sambil berjalan ke tempat duduknya dan Nichkhun.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOCOLATE BOX
FanfictionIrene mendapatkan sekotak cokelat di laci mejanya setiap hari, sejak beberapa minggu yang lalu. Selalu bertuliskan permintaan maaf dan tanpa nama pengirim. Siapa sebenarnya pengirim cokelat itu? dan apa yang diinginkannya dari Irene? -Irene (Red Vel...