Chapter 10

2.2K 179 24
                                    

Hermione Granger

Sampai jumpa pada kota New York yang basah dan dingin, selamat datang pada musim panas kota ini dimana matahari senang sekali menampakan wujudnya hingga terkadang lupa untuk kembali ke peraduannya. Aku sedang duduk di sebuah cafe yang tak jauh dari The Regency sambil menikmati secangkir kopi dengan pemandangan para New Yorker yang tengah berjalan ke tujuannya atau beristirahat setelah seharian jengah dengan pekerjaan di kantor sepertiku.

Fleming masih mengikutiku. Dan sekarang aku memiliki dua orang tambahan lagi. Mark dan Peter. Aku tak tahu apa yang ada di kepala Draco hingga membuatku seakan menjadi anak dari seorang bandar narkoba yang keselamatannya benar-benar harus terjaga. Setelah kejadian itu, Draco menjadi lebih protektiv dari biasanya. Ia menganti kode penthouse. Memperkerjakan lebih banyak orang untuk menjagaku dan apapun yang aku lakukan harus berdasarkan persetujuannya. Dan mengganti mobilku yang setelah kutelaah merupakan mobil anti peluru yang biasa digunakan oleh para pejabat di Arab sana. Aku lebih mirip berpacaran dengan sipir penjara ketimbang dengan pria normal. Ketakutannya menjadi di atas rata- rata, mungkin aku akan mengajaknya untuk bertemu dengan Harry agar ia lebih rileks menghadapi realitas bersamaku. Sudah berbulan-bulan ketiga orang itu menjadi bagian dari aktivitasku. Dengan setelan jas serta dasi hitam dan kemeja putihnya mereka tampak seperti pemeran-pemeran bodygurad di serial televisi atau film- film puteri kerajaan.

Aku baru saja pulang dari sales call bersama para sales manager tadi dan berakhir di cafe ini untuk sedikit memberikan sedikit asupan kafein ke dalam tubuhku. Apakah aku pernah mengatakan bahwa aku begitu menyukai coffee shop di kota ini? Kehangatan yang ditawarkan oleh kopi dan para pelayannya serta harum biji kopi yang terpanggang atau saat mereka mengolahnya menjadi suatu minuman benar-benar menjadi semacam terapi kewarasan bagiku.

Sudut mataku menangkap beberapa karyawan dari The Regency. Dari Front Office Department sepertinya. Mereka tak menyadari keberadaan diriku dan aku mensyukuri hal itu. Beberapa gadis yang kutaksir berusia awal dua puluhan itu tampak riang dengan cerita sore mereka. Aku
mendengar mereka asik bercerita tentang pacar dan pekerjaan mereka sampai namaku tetiba saja tersebut. Kupanjangkan pendengaranku untuk mengetahui topik apa yang diangkat oleh mereka. "Justru pria menyukai wanita misterius semacam Hermione Granger itu," ujar Pirang 1.

Pirang 2 tertawa. "Misterius dan siap untuk menerkam mangsanya. Kau tahu beberapa hari yang lalu ia hampir membuat karyawan baru dari Housekeeping Department hampir mati muda karena ketahuan salah meletakkan susunan toiletries."

Mereka tertawa. Aku ingat kejadian itu. Aku juga tak habis pikir bagaimana HRD bisa menerima karyawan yang tak bisa membedakan mana sabun dan shampo itu. "Mungkin itu yang menjadi daya tarik dirinya bagi Draco Malfoy."

"Aku kira mereka hanya sebatas fuck and forget buddy yang kebetulan saja tertangkap kamera, tapi dari yang aku dengar Draco Malfoy selalu berada di kantornya setelah office hours ," jelas Pirang 2.

"Bahkan mereka sudah tinggal bersama," ujar Pirang 1 lagi Damn it! Apakah kehidupan pribadiku sudah benar-benar menjadi konsumsi publik sekarang?

Si rambut merah kini membuka suara mengenai kehidupan pribadiku. "Kau ingat kala dinner tahunan Malfoy Group beberapa bulan yang lalu? Aku mendengar kabar bahwa alasan utama Draco Malfoy membeli The Regency adalah karena ia ingin dekat dengan Medusa."

Aku hampir tersedak mendengar nama panggilan itu.

Medusa . Holy shit.

Pirang 1 tampak semakin antusias membicarakan seluruh kehidupanku. "Semua orang tahu bahwa Draco adalah playboy dan begitupula dengan Medusa. Hermione Granger tak pernah berpacaran katanya. Ia hanya tidur dengan laki- laki dan meninggalkannya begitu saja."

SkyscraperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang