Sara pov
Sudah tiga hari aku gak keluar kamar tapi aku tetep makan. Kayla yang selalu membawakan makanan ke kamar ku, dia juga yang selalu menasehati ku supaya aku tidak ngambek lagi dan mengurung diri di kamar, karna aksi ku ini percuma dan mama tetap akan menjodoh kan aku dengan mas Wisnu. Kalau dipikir pikir yang di katakan Kayla memang benar mungkin aku harus cari cara lain supaya mama mau berhenti menjodoh kan ku.
Setelah lama berpikir, sekarang aku tau caranya menghentikan aksi mama, aku harus bicara dengan pelan pelan supaya mama mau mengerti, dan berhenti menjodoh kan ku sebelum mas Wisnu datang bersama orang tua nya untuk melamar ku, karna yang ku dengar dari Kayla kalau mas Wisnu belum kesini bersama orang tua nya karna yang dia tau aku sakit. Aku pun keluar dari kamar, bosan juga dikamar terus batin ku. Saat aku keluar aku mendengar suara seperti orang marah marah di teras, aku pun berjalan menuju teras dan kulihat ada kak Ida sedang marah kepada mama sambil mengacung kan jari telunjuk nya kepada mama.
" bu Erna kapan mau bayar hutang nya,,saya gak mau lama lama ya bu,, ibu sudah nunggak lima bulan, kalau gak bisa bayar bilang dong bu, biar saya kontrak kan kembali ruko nya masih banyak yang ingin mengontrak ruko saya,,!" ucap kak Ida dengan menaik kan nada suaranya
" maaf Da, ibu belum bisa bayar, tapi akan ibu bayar kok. Pak Anton sakit jadi uang nya ibu pakai untuk berobat pak Anton..."
" alasan aja ibu nih,," kata kak Ida. Tangan nya ia julur kan ingin mendorong sedikit badan mama, aku pun berlari dari dalam, sesampai nya di luar ku tarik tangan kak Ida dan kupelintir tangan nya kebelakang dia menjerit kesakitan
" aku tau kami memang salah kak, tapi tidak seperti ini berbicara dengan orang tua, apa kakak tidak di ajari untuk sopan dengan orang tua kakak.. Haah?" ucap ku marah, emosi ku sudah naik ke ubun ubun, sudah cukup kak Ida berbuat seperti ini semena mena dengan keluarga ku hanya karna kami belum membayar sewa ruko kami.
" Sara apa yang kamu lakukan,,? Lepas kan dia Sara,.." teriak mama, aku pun melepas kan tangan kak Ida
" bu Erna, ibu saya kasi waktu tiga hari untuk melunaskan sewa ruko ini kalau tidak ibu dan sekeluarga harus pindah.." ucap kak Ida dengan sombong nya dan pergi meninggal kan kami. Aku berjanji dalam hati, aku tidak akan melupakan apa yang sudah kak Ida perbuat.
°~~~°
Mama sudah masuk kedalam meninggal kan aku yang masih mematung di teras, saat aku hendak melangkah masuk kedalam, aku mendengar suara deru mobil yang masuk ke pekarangan rumah ku, aku berbalik dan melihat siapa yang datang, aku melihat mbak Puri dan ibu ibu yang waktu itu aku tolong dari preman kampung.
Mbak Puri keluar dari mobil dan berjalan menuju tempat ku berdiri bersama bu Ningsih
" assalamualaikum.."
" wa'alaikum sallam,," jawab ku
" hay,, Sara kamu apa kabar...?" ucap mbak Puri menjabat tangan ku
" baik mbak.. Mari masuk mbak,, bu.." aku membuka pintu dan mempersilahkan kan mbak Puri dan bu Ningsih masuk, mereka pun duduk di sofa ruang tamu.
" sebentar ya mbak, aku kedalam dulu,," ujar ku meminta ijin untuk ke dapur membuat kan mereka minuman
" eeh,, gak usah repot repot nak Sara.." kali ini bu Ningsih yang berkata
" gak apa pa kok bu, gak repot kok.." ucap ku tersenyum lalu aku melenggang pergi ke dapur.
" nih bu,, mbak,, mari di minum.."
" iya nak.. Sebenar nya ibu datang kesini untuk pamitan ke kamu, ibu mau pulang ke Bandung, dan mungkin ibu juga akan melanjutkan sekolah fashion ke Paris sayang.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Frozen And Hot Devil
ChickLitDia gadis yang pintar dan ceria, namun semua itu hilang dan dia berubah menjadi wanita yang dingin dan kejam, dan selalu menghancurkan setiap lelaki yang kelakuan nya sama dengan orang di masa lalu yang sangat dia benci, namun hati nya menghangat sa...