Alexander

257 6 0
                                    

Episode ini dibuat disela hari tryout pertama. Mumpung lagi mood:v

❤❤

Aku terkejut setelah melihat-lihat kontak bbm tertera nama Alexander Graham Sell. Aku segera mengklik kemudian membuka detail profil bbmnya. Sudah kuduga. Display picture yang ia gunakan adalah anime agak porn* . Aku meringis ngeri melihatnya. Statusnya tertulis "fu*k" dan PM nya tertulis "Anj*ng banget lo!" . Memang benar mungkin dia anak yang tempramental. Aku mengklik tombol kembali untuk melihat umpan. Ternyata Alex sedang mendengarkan musik Bruno Mars - Lazy Song. Entah mengapa aku ingin chat bersama Alex.

Tiada kentut tiada sendawa, dia meng-PING!!!. Dengan segera aku membalas "Ya?". "Kok dengan segera? Emang dia siapa?", batinku. "Besok kita melatih kelas 7 untuk persiapan jumbara di kabupaten. Kita kebagian kelas 7h", balasnya. "Hah kita?", jawabku. "Iya lah. Aku sama kamu. Gue sama lo. I and you. Koe kambi nyong", balasnya.

Sempat sekali dia membalas seperti itu. Nggak penting. "Berdua kah?", tanyaku ragu. "Berlima! Ya berdua lah. Kan tadi aku bilang 'kita'", jawab Alex. "Kenapa harus aku sama kamu? Kenapa nggak kamu sama yang lain?", jawabku. "Orang aku penginnya sama kamu. Gimana?", jawabnya.

Whut nde! Apa maksudnya coba? Ah nggak usah baper Von. Kan dia baik kesemua cewe. Nggak cuma ke lu doang. "Ooh gitu.OK." jawabku. "Sip. Besok sepulang sekolah aku tunggu kamu di depan kelas", jawabnya. "Oke", jawabku. Kemudian Alex tidak membalas chatku.

Sungguh, besok aku ditunggu orang tamvan. Njir aku melamun sambil tersenyum sendiri. Lamunanku buyar ketika melihat ponselku tak ada pesan masuk dari Agung. Sudah mulai membosankan! Aku memutuskan untuk tidur karena sudah memasuki pukul 22:00 WIB.

❤❤

"Dicari cowo kece tuh", kata Bianca sambil menatap laptopnya. "Siapa? Agung?", tanyaku bingung. "Weks yakali dia berani nyamperin lu kesini", Bianca terkekeh. "Ya siapa tahu. Emang siapa sih?", aku melipat tanganku didepan dada. "Eum. Kalo ngga salah anak kelas 9A deh. Dari tampangnya dia keliatan Chinese gitu", jawab Bianca masih terus menatap laptop. "Hm lu ngomong ama laptop atau ama gue hah?", aku meletakkan tas kemudian duduk disamping Bianca yang sedang S I B U K. "ehehe maap deh Von. Abisnya filmnya lagi bagus sih", dia meringis. Bianca suka banget sama hal yang berbau korea. Sampai sampai dia merelakan uang tabungannya selama tiga tahun untuk menonton konser Super Junior di Jakarta, sendirian tanpa keluarga. Wow!

"Iya deh terserah apa kata lu", kataku. "BTW dia ngapain nyariin gue?", tanyaku heran. "Dia sih nggak bilang mau ngapain. Tadi setelah gue bilang kalo lu belum berangkat, dia langsung pergi", jawab Bianca sambil mengingat. "Elah elu kenapa nggak nanya?", jawabku agak menyalahkan. "Mana gue tau orang dia langsung pergi gitu aja. Oh ya! Elu ada urusan apa sama dia?", tanya Bianca keponya kambuh. "Dia cuma temen PMR. Mungkin mau mbahas jumbara sama gue", jawabku. "Temen apa temen?, goda Bianca. "Temen lah. Apaan sih lu", pipiku memerah. "Halah lebih dari temen aja napa. Dia guanteng loh", godanya. "Gile lu. Udah ada Agung keleuz." kataku. "Ups!", Bianca menutup mulutnya kemudian tertawa. Aku pun ikut tertawa bersama walaupun tidak ada yang lucu sama sekali :v

Next bakal publish dua episode tetapi setelah try out. Mohon doa restu para reader🙏. Salam,🙏

My Junior High School StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang