Eren, pemuda manis nan imut itu terlihat begitu kesal saat ini, bibir kissablenya tak kunjung berhenti mengerucut imut. Siapa saja yang melihatnya pasti akan mimisan ditempat. Namun berbeda dengan seorang gadis bersurai raven sebahu yang kini sedang menatapnya tajam dengan tangan dan kaki yang disilangkan.
Berbeda dengan mereka berdua, lima orang pemuda dan satu orang gadis yang duduk tak jauh dari dua orang tersebut tengah sibuk berbisik-bisik.
"Hey, bagaimana ini?!" tanya Connie kepada yang lainnya.
"Bajaimhanya aphanya Conyie?!"
(Bagaiman apanya Connie)
tanya Sasha yang sibuk memakan kripik kentangnya."Kau diam saja Sasha, tidak usah ikut campur" marah pemuda plontos itu. Membuat gadis kentang itu cemberut dan kembali sibuk dengan kripik kentangnya.
"Mungkin sebaiknya kita cerita saja" usul Reiner sambil menghela nafas.
"Reiner benar, tidak ada gunanya kita menyembunyikannya" setuju Berth dengan usul sahabat kecilnya itu.
"Kalian sudah bosan hidup ya, kita bisa dibunuh olehnya" ucap Jean yang tidak setuju dengan kedua sahabatnya itu.
"Tapi Reiner dan Berth ada betulnya Jean. Pada akhirnya Mikasa akan tahu juga bukan" ucap Armin ikut setuju.
"Memang apa yang terjadi pada Eren?!" tanya Sasha lagi yang kini penasaran.
"Kalau kami ceritakan padamu, kau pasti akan membocorkannya ke Mikasa gadis kentang"
"Jean, aku tidak sebocor itu" cemberut Sasha sambil melempar Jean dengan sendok.
"Aw,, sakit.. Oyy Connie sebaiknya kau urus pacarmu itu" sungut Jean yang masih mengusap-ngusap kepalanya.
"Dia bukan pacarku muka kuda" sungut Connie yang kembali melempari Jean kali ini dengan garpu.
Sebelum terjadi keributan di antara mereka terdengar bunyi meja yang dipukul cukup keras, membuat mereka terkejut dan langsung menoleh ke arah sang pelaku.
"Cukup Eren, jangan membantahku. Ini demi kebaikanmu" emosi Mikasa setelah memukul meja yang ada di depannya.
"Tapi aku sudah dewasa, aku bukan anak kecil lagi Mikasa" sungut Eren yang tak kalah emosi.
"Diam, dan ikuti saja perintahku"
"Aku tidak mau, biarkan aku memilih jalanku""Eren, aku hanya tidak ingin kau salah pilih" ucap Mikasa yang mulai melembut.
"Aku tahu, tapi aku yakin jika pilihanku benar" pemuda itu masih bersikukuh dengan pendiriannya.
Gadis itu menghela nafas lelah dan menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa.
Kembali lagi kepada enam orang yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan antar saudara angkat itu.
"Apa yang terjadi?!" tanya Jean bingung. Yang lain hanya menggeleng tidak tahu hanya Armin dan Sasha yang menghela nafas berat.
"Ada apa dengan kalian?!" tanya Berth yang bingung melihat keduanya.
"Eren cerita dia menyukai seseorang" ucap Sasha.
"Eren bilang dia menyukai laki-laki" tambah Armin
Yang lain membelalak terkejut.
"Apa Mikasa tahu siapa pria yang disukai Eren?!" tanya Reiner was-was.
Sasha hanya menggeleng tidak tahu. Kelima pemuda itu saling melirik satu sama lain, lalu menghela nafas lega.
'Syukurlah' batin mereka berlima.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET NEKO - EREN ✔
Fanfic[ complete /warning 18+] Shingeki No Kyoujin miliknya Isyama Hajime saya cuman minjam tokohnya aja :) Rate : M Warning: Modern AU, boyxboy,EYD berantakan, Typo berserakan, Alur kecepatan, lemon gagal, dll Levi Ackerman seorang pengusaha muda dan te...