Ini sudah seminggu dimana jinki mengantarkan kibum pulang. Dan disini lah kibum berada, diruang serba putih dan bau obat-obatan yang mengguar di indra penciuman.
"Kibum, saat nya makan siang dan minum obat."
"Eumm." Kibum mengangguk malas.
"Kapan aku boleh pulang, eomma?" Lanjutnya."Nanti sore kau boleh pulang, eum." Eomma kibum menjawab sambil mengusap rambut halus kibum.
"Kenapa tidak sekarang saja sih."
" Bukan kah kemarin kekasihmu itu yang mau menjemputmu, eum."
Yah hubungan antara jinki dan kibum memang sudah diketahui oleh kedua orang tua kibum, itupun saat kibum masuk rumah sakit dan bagaimana raut jinki saat mengkhawatirkan keadaan kibum. Sudah terlihat jelas bukan?.
"Jangan sakit lagi, eum. Kau tau bagaimana eomma sanggat mencemaskanmu, saat pertama eomma ditelpon minho, bahwa kau masuk rumah sakit?"
Kibum perlahan bangun dari tidurannya, duduk dipinggiran ranjang rumah sakit itu dengan kedua kaki kurus.nya yang menggantung indah.
"Mianhae eomma, aku selalu membuatmu khawatir."
Perlahan tapi pasti, kibum melingkarkan kedua lengannya ke pinggang eomma.nya, menenggelamkan wajahnya ke perut hanggat milik eommanya.
"Maka dari itu, jangan lupa makan, istirahat jika sudah merasa lelah, eum." Eomma kibum mencium lembut kepala kibum lalu menggelus kembali.
Kibum sakit lantaran sehabis jinki menggantarkan pulang, kibum langsung menuju kamar, lalu melanjutkan hukuman dari kim ssaem.
Maka dari itu kibum lupa makan malam, lalu pagi.nya kibum bangun kesiangan, jadi tidak sempat sarapan. Lalu sampai disekolah kibum telat, tepat saat itu pelajaran pertama olahraga alhasil kibum jatuh pingsan.
Untung saat itu minho tepat berada dihadapannya, otomatis kibum pingsan dipelukan minho. Karena minho berlari mundur dihadapan kibum.
Dan disinah kibum, di Rumah Sakit.
"Jja, makan siang dulu, minum obat lalu tidur oke?"
"Ne~"
_
_
_
Disekolah murid-murid sudah berhamburan keluar kelas, tentu saja untuk pulang. Dan tersisa jinki di dalam kelas.
Jinki mengecek jam tanggannya, menunjukan pukul 05.30 KST.
"Aku harus cepat kerumah sakit."
Jinkipun bergegas ke luar kelas. Sesampainya diparkiran ponselnya berbunyi.
KIBUM~
Calling~
"Eumm, yeobeoseyo."
"Hyung jadi menjemputkan?"
"Tentu saja, wae sayang."
"Anio, hanya memastikan saja, siapa tau hyung lupa ㅋㅋㅋ~"
"Aku tidak akan lupa untuk menjemput kekasih manisku."
"Ck, sejak kapan hyung menjadi manis seperti ini, eoh?. Kemana perginya jinki si makhluk dingin itu?"
"Tentu saja saat aku memiliki kekasih manis, manja, keras kepala yang saat ini sedang menelponku. Wae kau tidak senang aku berkata seperti itu?, baiklah aku akan berkata dingin saja kalau begitu." Jawab jinki sambil berepura-pura kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare?
FanfictionPermainan yang menbuat mereka menjadi satu. "Truth" awal cerita cinta yang mereka jalani, bagaimana dengan kelanjutannya?.