Seorang laki-laki terlihat sedang berlari di koridor rumah sakit, wajahnya sangat pucat namun sesekali senyum merekah
" Sus, ruangan IGD di sebelah mana ya? "
" Bapak tinggal lurus lalu belok ke sebelah kanan "
Setelah berterima kasih laki-laki itupun langsung berlari menuju arah yang di sebutkan oleh sang suster.
***
IGD 24 Jam
Ia melihat papan nama di atas sebuah pintu, lalu tanpa ragu iapun masuk ke dalam ruangan, ia seperti mencari-cari sesuatu, pandangannya tertuju pada seorang wanita yang sedang tertidur diatas ranjang dan disebelahnya ia melihat ada box ranjang kecil untuk bayi..
" Sayang, ini aku bangun sayang " ucapnya sambil menghampiri sang wanita tersebut
Mata wanita yang dipanggilnya itu perlahan terbuka dan tersenyum ketika melihat laki-laki yang ia cintai datang menemuinya.
" Aku tunggu kamu dari tadi sayang, kamu kemana saja "
" Maafkan aku, tadi di kantor sedang banyak masalah aku langsung menuju kesini sewaktu ibu telfon kamu mau melahirkan dan keadaannya sedang gawat..sekali lagi maafkan aku "
" Iya gapapa kok, yang jelas kamu sudah kesini sekarang.. Mas coba lihat anak kita sangat cantik "Ucap wanita itu seraya melirik ke box kecil di sebelahnya
" Alhamdulillah sayang, anak kita perempuan sangat cantik seperti ibunya Aku adzankan dulu ya "
Sementara sang suami sedang mengadzankan putrinya, tak terasa ada air yang mengalir di sudut mata sang wanita sambil ia berfikir...
Aku sudah sempurna sebagai seorang wanita sekarang
" Mas, ini sudah waktunya kita memberikan ia nama.. menurutmu nama apa yang paling cocok utnuk putri cantik ini? "
" Aku sudah mempersiapkan nama untuk anak kita yang jelas harus ada nama belakang keluarga kita di namanya dan nama depannya yaitu Aluna bagaimana menurutmu? Apakah mau menambahkan lagi? "
" Aluna ya hmmm. Bagaimana kalau Aluna Permata Mahardika mas? "
" Itu nama yang indah, baiklah setelah ibu datang kesini kita bicarakan kembali ya sayang sekarang kamu istirahat dulu. Pasti kamu lelah sekali "
*Beberapa hari kemudian*
" Anak ayah cantik sekali gemes deh liatnya.. "Adri menggendong putri kecilnya dengan penuh kasih sayang
" Mas, pekerjaan di kantor bagaimana ? "Tanya Nina sambil mengupas buah apel untuk dimakannya
" Ya seperti begitulah sayang, ada sedikit masalah tapi masih bisa di kendalikan "
" Mas tidak apa-apa setiap hari pulang kerumah sakit? Kamu tidak cukup tidur loh "
" Tidak apa-apa sayang selama aku bisa melihat putri cantik ini energiku seperti bertambah dan membuatku lebih semangat lagi "sergah Ardi yang masih menimang putri mereka
" Baiklah kalau begitu, tapi kamu jangan sampai telat makan ya mas badanmu terlihat kurus sekarang "
" Iya sayang, ini kayaknya Luna pengen mimi sama bundanya sini apelnya biar mas yang kupaskan "
***
Ardi dan Nina adalah sahabat sejak mereka kecil, awalnya mereka bertetangga namun Nina pindah ke Jakarta sewaktu ia awal SMP dan Ardi kala itu sudah menginjak bangku SMA, walau usia mereka terpaut 4 tahun namun Ardi sudah menganggap Nina seperti adiknya dikarenakan ia adalah anak tunggal sedangkan Nina adalah anak bungsu di keluarganya. Ia memiliki seorang kakak laki-laki namun tinggal jauh di Semarang karena mendapat tugas disana bersama keluarga kecilnya, sesekali Kak Noel pulang ke rumah untuk bertemu dengan Ibunya dan Nina
Mereka dipertemukan kembali sewaktu Nina pertama masuk kuliah, entah ada angin apa Nina waktu itu ingin melanjutkan kuliah di Bandung dan seperti takdir yang memepertemukan mereka berdua, bermula dari perkenalan di waktu MABA Ardi tahu bahwa Nina masuk di perguruan tinggi yang sama dengannya, ya wanita yang ia cintai selama ini ada di dekatnya.
Ardi memberanikan diri mendekati Nina dan menyatakan cintanya dan Nina pun menerimanya, mereka menjalin hubungan selama masa kuliah sampai akhirnya Ardi lulus dan bekerja di perusahaan swasta di Bandung.
Mereka memutuskan menikah di kala Nina baru setahun lulus Kuliah, orang tua mereka masing-masing sangat senang mendengar kabar tersebut dan mereka melangsungkan pernikahan di Bandung, karena sebagian besar keluarga Nina berada disana.
Kini sudah 3 tahun lamanya usia pernikahan mereka dan Ardi sekarang membuka usaha sendiri di bidang kerajinan tangan dan mendulang sukses karena sekarang ia bisa menembus pasar internasional dengan kerajinan tangannya itu ia memiliki workshop di daerah Bandung sekaligus kantor bagi perusahaannya dan ia memiliki beberapa staff pekerja untuk membantunya.
Nina bekerja sebagai guru musik di sebuah sekolah musik, keahliannya di bidang Vocal dan Gitar, namun kini ia memberanikan diri membuka tempat Les musik di rumahnya sendiri dan sejauh ini berjalan dengan lancar meski sudah memasuki tahun ke 2.
Anak adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu bagi pasangan ini karena Nina ternyata mengidap penyempitan saluran Rahim dan baginya untuk memiliki seorang anak kemungkinannya 50:50, karena itu Nina sempat mengalami keguguran hingga 2 kali namun ketika hamil Luna ia memilih untuk berhenti dari perkerjaannya dan membuka Les Musik sendri menghindari kelelahan akibat perjalanan ke tempat kerja yang cukup jauh hingga akhirnya Luna lahir, si kecil cantik yang mereka tunggu-tunggu.
Hai hai semua perkenalkan aku Lanie, ini pertama kalinya aku mempublikasikan cerita yang aku tulis. Semoga kalian semua suka dengan jalan ceritanya, tetap dukung dan mohon untuk memberikan kritik dan saran ya kedepannya.
Arigatou ^^
*LanieLonely
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluna
RomanceLuna mengerjapkan mata ketika suster sudah melepas semua perban di kepalanya, masih terasa pusing namun perlahan senyuman tersungging di bibir tipisnya.. ia kembali hidup...