Hell's Kitchen Version

88 7 2
                                    


Hell's Kitchen adalah suatu ajang pencarian bakat memasak. Juri sekaligus Chef disini adalah Jun Hasimoto (Indo-Jepang). Keahlian memasaknya sudah diakui dunia, banyak restoran terkenal yang menawarinya untuk menjadi Head Chef di restoran tersebut, tapi sayangnya Jun hanya mau menjadi Head Chef di beberapa restoran saja.

Dan sepertinya Jun ingin mencoba kemampuan chef di Indonesia sehingga acara Hell's kitchen ini diadakan. Dengan dibantu oleh beberapa stasiun TV local di Indonesia dan beberapa sponsor dari luar yang dengan suka rela membantu Jun dalam membuat acara ini. Maka sekarang di bukalah Hell's Kitchen yang mencari Bakat Chef.

Setelah mencari kontestan melalui Audisi, acara Hell's Kitchen pun dimulai. Ada beberapa profesi selain Chef atau pemilik Resto yang ikut dalam acara ini, mereka lolos karena kemampuannya memenuhi setidaknya satu kriteria Hell's Kitchen, memang bukan sang Chef langsung yang memilih melainkan beberapa orang yang dirasanya cukup pantas untuk menyeleksi para calon kontestan.

Akhirnya para kontestan pun terpilih dan mulai menuju Dapur HK, mereka di bawa menggunakan Bus bertuliskan Hell's Kitchen. Selama perjalanan para kontestan mengejek Chef Jun karena memang Chef Jun dikenal sebagai Chef bermulut pedas dan ketus, serta tidak suka jika melihat ada yang membuat kesalahan saat memasak didapur.

"Ah Chef Jun mah Cuma menang tampang doank yang ganteng , gue donk nih...serem...Hahahaha" kata seorang kontestan dengan tato ditangannya, hal itu membuat para kontestan lainnya ikut tertawa.

Tapi jika diperhatikan ada satu kontestan yang tidak tertawa, dia hanya membaca buku ditangannya dan sesekali menulis sesuatu di buku yang ada di pangkuannya. Para Kontestan yang lain sedikit bingung dengan kontestan yang duduknya dekat dengan juru kamera yang memakai topi dan memiliki jenggot yang lumayan tebal.

"Kau lagi apa sih?" Tanya kontestan laki-laki yang duduknya tepat di depannya.

"Baca Buku" jawabnya simple tanpa melepas pandangan dari buku yang dipeggangnya.

"Kau ini harus hati-hati nanti kau akan pulang duluan...atau kau akan dipulangkan langsung oleh Chef Jun, karena membaca buku bukannya memasak....hahaha." Ucap kontestan laki-laki yang memiliki perawakan yang lumayan berisi dan berkepala botak, hal itu hanya di tertawakan dan menjadi lelucon bagi perserta lainnya, tapi peserta tersebut hanya melihat tanpa berkomentar tentang hal tersebut dan langsung melanjutkan menulis di buku yang ada dipangkuannya. Tanpa menyadari mereka sedang diperhatikan oleh seseorang.

"Menurut kalian lawan terkuat kalian siapa?" tanya kontestan yang membaca buku pada para kontestan lainnya, mereka terdiam memikirkan jawabannya. Laki-laki yang tubuhnya berisi menjawab " tentu saja chef Jun, kalau bisa aku ingin menantangnya memasak" dengan nada yang sombong.

"Hooo....jadi Chef Jun ya, kalau menurutku lawan tersulit adalah diriku sendiri" jawab kontestan yang memegang buku tersebut tanpa melepaskan pandangan dari catatannya, setelah itu keheningan tercipta sampai di tempat tujuan. Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, para kontestan akhirnya sampai di dapur Hell's Kitchen. Satu persatu mereka turun dari bis yang membawa mereka, berbaris sesuai arahan dari para kru Tv yang sudah berada disana. Ini adalah awal mereka memulai pertandingan yang sebenarnya.

Memasuki pintu Restoran Hell's Kitchen, mereka langsung melihat dapur yang akan mereka gunakan untuk membuat makanan dan bertarung satu sama lain. Dan tempat ini pula yang akan menjadi rumah mereka untuk beberapa bulan kedepan.

Hell's Kitchen VersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang