Namaku Vivin, aku terbilang sangat beruntung karena aku mendapat beasiswa untuk sekolah di SMA yang sangat elit, mayoritas anak-anak yang bersekolah di sini adalah anak orang kaya. Sebenarnya aku merasa kurang pantas sekolah di sini, aku ini hanya anak seorang pedagang nasi goreng. Hari ini adalah hari pertamaku masuk di sekolah ini, ini memang sekolah yang sangat bagus dan mewah, batinku.
"eh,lo siapa?" tanya seorang cewek yang terlihat judes.
"aku Vivin, anak baru di sini"
"oh, jadi lo anak yang dapat beasiswa itu?ternyata lo itu emang kampungan ya, lo tuh nggak pantes berada di sekolah ini, ini sekolah untuk anak-anak orang kaya seperti kita-kita. Bener nggak guys?"
"bener banget tu" kata teman-temannya.Tiba-tiba seorang anak cowok menghampiri kami.
"Tiara, ada apa nih?" tanya cowok itu
"ini lho say, ada anak kampung di sekolah kita"
"Saya Vivin, anak baru disini"
"oh, ya uda sini aku kasih tau kelas kamu"
"Lhoh, say kok lo bantuin dia nyari kelasnya sih"
"gue bukan lo yang suka ngejailin orang"
Lalu cowok itu mengantarkanku ke kelas XB, dia memang baik dan juga tampan.
"Ini kelas kamu"
"makasih ya"
"iya, kenalin nama aku Rafa"cowok itu mengulurkan tangannya.
"Vivin"
"yang tadi itu namanya Tiara, dia sama teman-temannya emang jail, kamu tadi nggak diapa-apain kan?"
"ggak kok"
"ya sudah aku pergi dulu ya"
"iya"
Lalu aku segera masuk ke kelas dan ada seseorang yang mengajakku duduk bersama dia dan kita berbincang-bincang.
"hai, namaku Via"
"aku Vivin"
"tadi kok kamu sama kak Rafa sih?"
"iya tadi dia nganterin aku kesini"
"kamu beruntung banget ya"
"beruntung kenapa?"
"kak Rafa itu keren, ganteng, baik, kaya, tapi sayangnya.."
"kenapa?"
"dia dideketin terus sama Tiara, cewek paling jahat di sekolah ini"
"oh, Tiara"
"kamu uda tau?"
"iya, tadi aku ketemu sama dia"
"Trus kamu kok bisa selamat vin?
"Hustt..udah deh,gausah ngomongi dia. Mendingan kita belajar. Pasti bentar lagi guru kita bakalan masuk kelas!"
Benar saja dugaanku karena tak lama kemudian guru pun masuk ke kelas dan memulai pelajaran pertama bagiku hari ini.
Tiga puluh menit berlalu dan kini sudah tiba saatnya. Bel pun berbunyi sebagi tanda jam istirahat dimulai. Aku dan Via pun memutuskan untuk tidak keluar dari kelas. Kami ingin berbincang kembali agar kami berdua lebih mengenal satu sama lain.
"Vin, kamu kok bisa masuk sekolah ini?" tanya Via dengan memulai pembicaraan diantara kami.
"Aku mendapatkan beasiswa masuk sekolah ini. Sebenarnya pun aku berasal dari keluarga kalangan ke bawah."
"Eh..eh.. aku cuma nanyak gimana cara kamu masuk sekolah ini lah Vin, bukan tentang status kamu"
"Iya..aku tau kok cuman kan gak salah kalau aku cerita tentang status ku. Karena aku tidak ingin memulai suatu hubungan dengan adanya kebohongan."
"Hahaha..hubungan!?"
"Ya"
"Hubungan sahabat maksud nya kan?"
"Ya iyalah, gak mungkin hubungan pacaran kan!!"
"Hahahaha...iya iya my bestie.."ucapnya dengan senyum manisnya.Krrriiinggggggg....kringggggggg.....
Bel tanda usainya istirahat pun berbunyi. Siswa dan siswi yang lain pun segera masuk ke kelas. Setelah semuanya masuk ke dalam kelas kami pun segera melanjutin pelajaran kami kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Cinta dalam Perbedaan Status
Teen Fictioneruntung kenapa?" "kak Rafa itu keren, ganteng, baik, kaya, tapi sayangnya.." "kenapa?" "dia dideketin terus sama Tiara, cewek paling jahat di sekolah ini" "oh, Tiara" "kamu uda tau?" "iya, tadi aku ketemu sama dia" "Trus kamu kok bisa selamat vin? ...