Part 3

727 76 14
                                    

Chanyeol P.O.V

Pagi ini bisa dibilang sebagai pagi yang cukup menyenangkan bagi banyak orang. Tapi tidak dengan ku.
Sejak kembalinya Galaxy , selama seminggu ini aku tidak bisa tidur dengan tenang. Pikiran ku dipenuhi olehnya.

Tapi syukurlah selama seminggu ini dia benar benar tidak menunjukan wajahnya sama sekali. Berita bagus untuk ku, karna aku benar benar sudah muak melihat mukanya.

Aku mengenakan apron ku dan mengecek penampilan ku di depan kaca sambil menyisir rambut ku dengan jari.

Aku keluar dari ruang ganti dan mulai membersihkan meja meja di cafe. Ya, aku seorang pelayan di cafe ini. Sebenarnya flexible. Aku bisa menjadi pelayan atau pun kasir. Karna memang pegawai di cafe ini hanya tiga orang. Yaitu aku, sahabatku, Baekkie dan Lay-ge (dia baristanya, jadi tidak mungkin di gantikan.)

15 menit sebelum cafe buka dan Baekkie belum juga datang. Bukan hal yang baik, karna bisa dibilang cafe kami cukup ramai karna berada di tengah kota yang berdekatan dengan banyak gedung gedung perkantoran. Jadi pagi pagi begini biasanya cafe kami akan rame pengunjung.

10 menit lagi.... dan dia belum juga datang!

Aku mulai gigit jari kalau kalau Baekkie benar benar tidak datang. Aku tidak bisa melayani semua pelanggan dengan baik kalau hanya sendirian! Pasti akan banyak yang mengomel!

5 menit...

3 menit...

"Maaf terlambat!" Seru Baekkie sambil menabrak pintu dengan buru buru dan langsung ngacer ke ruang ganti.

"YAA! PALLI!" Teriak ku kesal. Sebenarnya ini bukan pertama atau kedua kalinya ia terlambat.
Mungkin sebenarnya kalau dia tidak terlambat itu sebuah keajaiban 😂
Dan artinya tiap pagi aku harus spot jantung kalau kalau Baekhyun terlambat.

08.00

Aku berjalan ke pintu dan membalik papan "close" menjadi "open" menandakan cafe kami sudah buka.

Baru 10 menit buka, cafe kami sudah ramai pengunjung. Tapi Baekkie dan aku tidak pernah sekalipun mengeluh, kami malah melakukannya dengan semangat.

No one P.O.V
Ting!

Seorang pelanggan kembali datang. Chanyeol yang masih sibuk dengan pelanggan lainnya tidak sempat melihat wajah pengunjung yang baru saja datang.

"Selamat pagi, anda ingin pesan apa?" Ucap Chanyeol ceria sambil tetap menatap layar komputernya. Karna tak kunjung mendapatkan jawaban, ia menonggakkan kepalanya sambil tersenyum. Namun senyumnya hilang begitu ia mengenali siapa pelanggan yang sedang dilayaninya tersebut.

"Tuan? Anda ingin pesan apa?" Ulang Chanyeol kini dengan nada datar.

"A- Aku ingin caramel frappe." Jawab pelanggan itu sambil terus menatap wajah Chanyeol.

"Atas nama?"

"Wu Yi Fan."

Dan tanpa babibu lagi, Chanyeol langsung menyampaikan pesanan Wu Yi Fan a.k.a Kris kepada Lay. Lay pun dengan sigap membuatkannya.

Sambil menunggu pesanannya jadi, Kris terus menatap Chanyeol yang sulit diartikan. Ada perasaan rindu di tatapannya, tapi ada juga rasa sedih, tersakiti, dan penyesalan. Sebenarnya Chanyeol menyadari Kris yang sedari tadi memperhatikannya, tapi ia tidak menghiraukan nya dan tetap melayani pelanggan yang terus berdatangan dengan senyum manisnya. Senyum yang selalu Kris rindukan dan dambakan. Senyum yang Kris harap terbentuk karna dirinya.

"Wu Yi Fan-ssi!" mendengar namanya di panggil, Kris segera mengalihkan pandangannya dari Chanyeol dan mengambil minumannya yang disodorkan sang barista kepadanya.

I Miss You (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang