BAB I

16 3 1
                                    

Aku berlari.
Berlari dengan tergesa mencoba mengalahkan waktu. Mendobrak setiap manusia yang menghalangi jalanku sambil sesekali mataku melirik arloji yang berdentang seakan sedang mengejekku. Merutuki diriku sendiri karena bangun terlalu siang dengan tangan yang sibuk membenarkan baju seragam berwarna hitamku yang memang belum terpakai dengan benar.

Aku tidak peduli lagi dengan tatapan aneh dari orang-orang di sekitarku. Satu tujuanku, yaitu melewati gerbang sekolah sebelum ditutup.

"Ah! Shit!"

Namaku Selica Willow. Dan ya, seperti yang kukatakan, aku terlambat. Semalam aku pergi ke pesta ulang tahun sahabatku. Awalnya aku berencana untuk pulang sebelum tengah malam, mengingat hari ini Mr. Johnson, yang mana adalah guru paling mengerikan di sekolah kami akan mengadakan ujian. Tapi sialnya, aku mabuk. Aku bahkan lupa apa saja yang sudah terjadi semalam. Ketika aku terbangun, aku sudah berada di kamarku, tidur terlentang dengan keadaan yang sangat kacau. Aku hanya berharap keberuntungan dari dewi fortuna, semoga saja aku tidak merapalkan mantra aneh ketika sedang mabuk.

Oh ya! Aku melupakan sesuatu yang paling penting tentang diriku. Bodohnya aku. Oke, bagaimana menjelaskannya, ya? Ah! Aku memiliki kekuatan sihir yang mengalir dalam darahku. Manusia biasa menyebut orang-orang seperti kami dengan sebutan 'Penyihir'. Yeah... meskipun menurutku itu cukup rasis, tapi beginilah kami, kami hidup dengan sihir, bernafas dengan sihir, dan melakukan segala sesuatu dengan bantuan sihir.

Tapi, keluargaku berbeda. Tentu saja semua anggota keluargaku juga Penyihir. Tidak mungkin buah apel datang dari pohon jeruk. Kami juga menggunakan sihir sebagai keseharian kami. Tapi itu dulu, sebelum aku lahir.

Ketika aku lahir, ayah tiba-tiba saja melarang semua orang dalam keluargaku menggunakan sihir. Katanya, kita harus berubah menjadi manusia biasa. Entah atas dasar apa, tidak ada yang pernah tahu. Kami hanya menurutinya karena ayah yang memerintahkannya, sesudah dia memberi perintah itu, dia menghilang.

Dia tidak dibunuh, karena jika seorang Penyihir terluka, pasangannya akan merasakan kesakitan yang sama. Itu adalah ikatan dalam perkawinan penyihir. Tapi ibu tidak merasakan apa-apa. Karena itulah kami tahu kalau ayah sedang berada di suatu tempat entah dimana. Nenek dan ibu sedang berusaha menemukannya.

Aku masih berlari. Sumpah serapah memenuhi pikiranku kepada pendiri sekolah yang membangun sekolahku sedikit jauh dari jalan raya, jadi ketika aku turun dari bus, aku harus menempuh perjalan belasan kilometer lagi. Seandainya aku bisa menggunakan sihir saat ini. Bukannya aku menjadi gadis baik yang memegang kata-kata terakhir ayahku, tapi aku tidak dapat mengendalikan kekuatanku, sekali saja aku mengeluarkan sihir, akan berakhir dengan kekacauan. Jika aku bisa, aku pasti sudah muncul di sekolah sejak setengah jam lalu sebelum penjaga sekolah datang. Mungkin karena sejak lahir aku tidak dilatih untuk menjadi penyihir, aku bahkan baru mengetahui kalau aku seorang Penyihir ketika aku mulai memasuki masa sekolah di tahun pertamaku. Nenek waktu itu memperingatiku tentang kekuatanku.

Mataku kembali melirik arloji dan membuatku semakin khawatir karena waktuku hampir habis. Oh ayolah, aku tidak boleh melewatkan ujian penting ini, aku belajar berjam-jam sehari untuk saat ini.

Disaat aku masih bergelut dengan kecepatan berlariku yang benar-benar payah, suara mesin kendaraan motor terdengar, semakin kama semakin mendekat. Aku berpaling untuk melihat asal suara itu, dan ternyata suara itu berasal dari motor yang sedang berlaju dengan kencang menuju ke arahku di jalan yang cukup sempit itu dengan seseorang yang mengendarainya.

Dia semakin dekat dan entah kepalaku sedang tidak waras atau apa, aku memberanikan diriku untuk berhenti dan menghalangi jalan yang seharusnya dilewati motor itu. Lantas motor itu berhenti dengan suara decitan ban depan yang tinggal beberapa inci saja mengenaiku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Witches [HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang