Izinkan

3.6K 299 1
                                    

Hari ini adalah hari bahagia untuk mu. Hari dimana kau akan melihat senyum terbaik dari seorang namja yang kau cintai selama ini.

Flashback

Sudah hampir satu jam kau duduk di sekitar makam sambil menangis. Ya, orang tua mu baru saja meninggal akibat kecelakaan mobil. Saat itu kau juga berada disana, tapi hanya kau yang selamat dari kecelakaan maut tersebut.

"Eomma... Eomma... Eomma..." Teriak mu sambil memanggil eomma mu yang kau juga tahu bahwa ia tidak akan pernah kembali.

"Eomma.. Appa.. maafkan aku.." Teriak mu lagi.

Kau terus saja menangis di depan makam kedua orang tua mu. Kau tidak sadar bahwa ada seorang namja yang memperhatikan mu dari jauh.

"Eomma, kasihan sekali yeoja itu." Kata anak laki-laki kepada ibunya.

"Kau ingin menghiburnya, Jeonghan-ah?" Tanya ibunya lembut.

"Ah, apakah boleh?"

"Tentu saja. Kalau kau mau, dia juga bisa tinggal bersama kita dan dia akan menjadi adik mu."

"Jinjja? Eomma tidak sedang bercanda kan?"

Lalu eomma Jeonghan mengelus puncak kepala anaknya.

"Jeonghan-ah, eomma pernah mengalami apa yang gadis itu alami saat ini. Saat itu, appa mu juga datang menghampiri eomma. Dan selanjutnya kau tahu apa yang terjadi?" Tanya ibunya. Dan Jeonghan hanya menggeleng pelan.

"Eomma diajak tinggal bersama oleh nenek dan kakek sampai akhirnya eomma dan appa menikah dan melahirkan jagoan kecil eomma ini." Lanjut ibunya.

"Semoga nenek dan kakek tenang di alam sana." Kata Jeonghan sambil memeluk eommanya.

"Baiklah eomma. Lagi pula seperti nya dia benar-benar sendirian sekarang." Lanjut nya lalu langsung menghampiri mu.

"Hai." Sapa Jeonghan.

Dan kau langsung berpaling melihatnya yang juga mengenakan pakaian bewarna senada denganmu.

"Ini." Katanya lagi sambil memberi kan sapu tangan bewarna hitamnya.

"Jangan menangis lagi oke?" Katanya lagi.

"Siapa kau?" Tanya mu.

"Ah, aku belum memperkenalkan diri. Nama ku Yoon Jeonghan, usia ku baru 8 tahun sekarang, kau pasti lebih muda dari ku kan?" Katanya.

"Aku Park (Y/n). Iya umurku baru 6 tahun." Jawab mu.

"Mengapa kau belum pulang? Aku lihat orang-orang yang menemani mu tadi sudah kembali." Tanya Jeonghan.

"Apa kau tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang kau sayang?"

"Ya. Karena aku juga sedang merasakannya. Aku kehilangan kakek dan nenek ku hari ini. Mereka lah yang lebih sering bersama ku dari pada eomma dan appa ku."

"Orang tua ku meninggal karena kecelakaan. Tapi mengapa hanya aku yang selamat?" Katamu lirih sambil menatap kearah makam orang tua mu.

Lalu tiba-tiba Jeonghan memeluk mu.

"Jangan menangis. Apa kau ingin membuat mereka bersedih disana?" Tanya Jeonghan dan kau hanya membalasnya dengan gelengan kepala.

"Eomma ku mengajari ku untuk tidak selalu terpuruk karna suatu hal yang tidak akan kembali lagi di kehidupan ku. Karena hal itu malah akan membuat ku semakin lemah. Dan aku tidak mau kau juga seperti itu (Y/n)-ah." Katanya lagi.

"Gomawoyo." Katamu ketika sudah melepaskan pelukan nya.

"Maukah kau tinggal bersama ku? Kau boleh menganggap eomma dan appa ku seperti eomma dan appa mu sendiri. Dan kau bisa memanggilku oppa." Kata Jeonghan dengan mata bebinar.

IMAGINE SEVENTEEN aka SEBONG (CLOSE REQUEST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang