Lambaian angin membuat jilbab putih milik gadis 15 tahun ini berayun keatas dan kembali jatuh. Ya hari ini adalah hari yang spesial bagi gadis bernama Asa karena hari ini ada kegiatan menuruni tebing di bawah jembatan yang cukup curam. Oh ya sampai lupa kenalin dulu nama gadis ini Anastasya valensia atau lebih sering di sebut asa, dia sekarang duduk di bangku SMP kelas 9 yang bentar lagi bakalan lulus. Dia bersekolah SMP terfavorite di kotanya.
Hari itu tanpa sengaja ia satu kelompok dengan orang yang di sukainya sejak kelas 7, tepatnya 2 tahun lalu. Namun anak yang di sukainya tidak tau ,atau mungkin memang sengaja tidak mau tau. Anak itu bernama Muhammad Argautama yang sering di panggil Arga. Mereka berada di kelas yang berbeda. Asa begitu menyukai Arga namun, dia tidak berani mencoba lebih dekat. Jangankan mendekat saat berada di dekat Arga saja dia langsung membisu diam seribu kata.
Saat akan berangkat Asa merasa ragu karena berada dalam kelompok yang sama dengan Arga. Ketika itu, entah mengapatiba-tiba Arga menyapanya, padahal sebelumnya Arga belum pernah bicara padanya dan Arga merupakan remaja dingan nan cuek.
"Sa, ngapain masih disitu?"
"Ha?"(dalam hati Asa kaget,dan bahagia, takut dan bertanya tanya apa benar tadi Arga bicara dengannya. Rasanya seperti mimpi saja)
"Hei wake up, di tanya malah mlongo"
"I i i iyaa"
Dan mereka berangkat ke pos jaga sebelum akhirnya pergi ke tebing.
Di tebing mereka berbaris menunggu giliran untuk turun tebing, dan kini tiba giliran Asa untuk turun tebi dan ia gemetaran.
"Takut? Turun aja sana" sebuah kata-kata dingin yang keluar dari mulut Arga.
"Tidak, tidak, "
Dan akhirnya Asa mulai mencoba menuruni tebing dan.....
Srrraakkkk!!! Suara yang timbul akibat kaki Asa yang terpeleset dan dia semakin deg degan.
Dia mencoba untuk mengembalikan kepercayaan dirinya dan dia melanjutkan kegiatannya.
"Aku bisa!!pasti!!" Dia memberi semangat pasa dirinya dan diikuti teriakan dari teman-temannya yang mencoba menyemangati nya dan beberapa menit kemudian dia sampai di bawah.
"Yeeeyyyyy,, aku bisa hahahah, aku bisa" dia senang sekali dengan hal itu.Tak di sadari dari tadi ada Arga di belakangnya yang melihatinya sedari tadi. Arga berjalan mendekat ke tempat dimana Asa berada dan dia mengucapkan selamat untuk Asa.
"Sa, selamet ya" Arga
" i i ya makasih ya ga" Asa
Sudah cuma itu percakapan uang mereka lakukan namun, percakapan yang singkat nan dingin itu membuat Asa sangat bahagia karena dia bisa ngobrol dengan orang yang di sukainya.Setelah itu, mereka pulang ke rumah masing masing. Sampai di rumah Asa tak bisa menyingkirkan Arga yang dari tadi berkunjung ke fikirannya, dia jadi senyum senyum tak karuan dan bertingkah seperti anak ayam yang di tinggal induknya. Melihat hal itu mamanya pun menanyainya.
"Sa ,kamu kenapa nak?" Mamanya bertanya dengan nada yang sangat lembut.
"Emm nggak ma, nilai UH ku bagus ,makanya aku senang sekali.
Meski terlihat periang ,sebenarnya Asa adalah anak yang sangat tertutup bahkan terhadap mamanya maupun sahabatnya. Tidak ada yang tau bahwa dia menyukainya Arga sejak kelas 7.Keesokan harinya Asa berangkat sekolah dengan hati yang sangat senang dan berharap hari ini akan jadi hari yang menyenangkan pula. Betemu dengan para sahabatnya yang luar biasa kocaknya yaitu Albert, Iwan, Arryn, Tika, Mey, dan Lypi. Suatu persahabatan yang sangat amazing. Tidak membedakan antar agama karena pada pasalnya Iwan dan Albert bergama Kristen sedangkan Asa, Lypi,Tika,Arryn,dan Meyra beragama Islam. Dan bukan hanya untuk bertemu denga para sahabat ,namun juga untuk melihat orang yang di sukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T Move On
Romance"Hei sini cepat, kau tak mau telat masuk kelas kan? Jadi bergegaslah! Sebentar lagi guru terkiller bakalan masuk ke kelas" seru para sahabatku yang dari tadi mengguruiku. SMP ? Ya masa peralihan dari anak anak menuju ke remaja, ya masa paling seru y...