one

24 3 2
                                    

"Hai semuanyaa, kenalin nama aku Lyla, Lyla maharani. Aku pindahan dari bogor dan senang ketemu kalian" ucapku dengan senyuman manis, kulihat teman-teman baruku menatapku dengan tatapan anehnya, semuanya hening tak ada yang berbicara satupun semua mata dalam kelas ini tertuju padakuu

Tuh kannn aku bilang apa, latihan kemaren kurang fokus, buktinya aku salah ngomong, yang bener itu 'semoga kita bisa jadi temen baik' kenapa aku jadi ngomong senang bertemu kalian Ahhhh Lyla plis ini hari pertama kamu sekolah dan kamu udah malu-maluin!!!

"ekhem," pak widoyo berdehem "nahhh Lyla kamu bisa duduk sama shinta, Mari anak-anak kita lanjutkan materi kita minggu kemarin" ucap pak widoyo dan aku berjalan ke arah bangku yang ditunjuk oleh pak widoyo

"hai nama aku shinta," ucapnya lembut

"Lyla" dan kami berjabat tangan, selepas itu aku pun mulai terlarut dengan pelajaran bahasa Indonesia yang di ajarkan oleh pak widoyo.

Kenapa sih pada liatin aku? Batin ku dalam hati saat aku dan shinta berjalan menuju kantin

"udah kamu gausah nunduk laa, mereka liatin kamu karena kamu cantik ko" ujarnya membuat pipiku blushing

Aku hanya tersenyum untuk menanggapi pernyataan shinta tersebut

Aku? Cantik? Ga salah itu?

"eh bim, liat ada anak baru loh" aku yang terfokus pada bakso ku tak menanggapi ucapan elang

"ahhh si bimo so so an sibuk lo bray" ujarnya lagi sambil menoel kepalaku dan itu membuat ku kesal lalu mendongak kepadanya dan bimo pun menunjuk kedua siswi yang sedang berdiri di tukang es mang dawo,

"itu bukannya si shinta ya? Anak kelas 11?"

"yehhhh bukan yang itu dodol, yang itu tuh yang mukanye kek kebingungan gitu, duh masya allah ciptaanmu sungguh indahhh. Warbyazah!!" ucap elang sambil melebarkan matanya

Aku yang kepo dengan sosok yang elang tujupun mengikuti arah pandangan elang, dan melihat seorang gadis yang sedang melirik sekeliling kantin dengan tatapan bingungnya, bener kata elang,ciptaan tuhan sungguh indah kali ini. Warbyazahh!!!

"nah lo, lo ga kedip HAHAHAHA, kedip oiii kedip!!" teriak elang membuat semua mata tertuju pada kami, aku pun menjitak kepala elang agar dia berhenti tertawa namun dia tak kunjung berhenti.

"duh cantiknyaaa tu anak baru, ngiler bray gue liatnya" ucap elang memuji gadis itu kembali "ah ah ah ah, dia duduk depan lo bimmmmmm" elang kembali bersuara membuat ku kembali mendongak padanya.

"haiii shinta, tumben jajan kekantin" sapa elang sambil mengedip sebelah mata ke arah shinta.

"apaan lo lang? Tumben lo nyapa gue? Ada maksudnya pasti!!!" sanggah shinta membuat elang cemberut.

"ahhh kamu peka banget sayang, jadi makin sayangggg akuh"

"idih najisss bat dah lo, Laaaa. Kita pindah yuuu jangan makan disini males gue ada si elang!!!" ucap shinta kepada Lyla

"ehh taa, tapi gaada lagi tau bangku yang kosong Cuma ini satu-satunya" balas Lyla

Kenapa gue jadi berdebar gini ya? Padahal itu suaranya doang, dan gue juga bahkan belom liat wajah dia dari deket. Tapi hati gue berdebar banget. Batin bimo dalam hati

"udah sih lu makan disitu aja, gausah ngajak Lyla pindah segala, udah tau gaada meja yang kosong lagi" ujar elang sarkatis pada shinta, shinta mendengus dengan keras

"gausah gangguin kita lo lang, awas aja lo!" balas shinta dengan tatapan membunuh

Aku berjalan sendirian ke arah perpustakaan, aku tidak tau perpustakaan ini dimana jadi aku hanya berjalan-jalan tak tentu arah untuk menemukan perpustakaan itu, sebenernya aku ingin bertanya tapi ahhh, aku tidak berani dengan mereka yang sesekali melihatku dengan tatapan- errrr memujanya dan juga tak sedikit aku menerima senyuman-senyuman mereka, tapi entah kenapa itu semua membuat ku menjadi takut. Setelah berkeliling selama hampir 17 menit aku sama sekali tidak menemukan perpustakaan. Alhasil aku memilih duduk di bawah pohon rindang taman sekolahku, disini sepi. Memang karena ini disaat jam KBM, dan guruku tak masuk dan juga shinta meninggalkan ku karena dia ada keperluan osis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lyla's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang