Mata bulat itu menatap lurus kedepan. Angin berhembus perlahan seiring langit yang terlihat akan turun hujan. Kyungsoo memejamkan matanya, mengingat semua yang telah terjadi sampai akhirnya ia berada disini. Dirumah mewah milik Suaminya.
Mungkin, jika semua berjalan Normal tanpa ada sebuah kecelakaan yang mengawali mereka, Kyungsoo pasti akan merasa senang memiliki suami seperti Kim Jongin.
Pria muda, Tampan, Cerdas, dan jangan lupakan satu fakta buah Kim Jongin adalah seorang CEO Muda diperusahaan Ayahnya sendiri.Dia lelaki yang sangat digilai para kaum wanita. Ketampanan serta kharisma yang ia miliki mampu membuat wanita manapun rela menjatuhkan harga dirinya hanya untuk bisa dekat dengan Jongin.
Jongin seorang Playboy yang sering bermain bersama para wanita yang hanya ia kencani untuk satu malam. Setelahnya, ia akan pergi dan para wanita itu akan mendapat bayarannya sendiri.Namun Kyungsoo berbeda. Seharusnya Kyungsoo patut berbangga diri, karena hanya pada Kyungsoo lelaki itu bertukuk lutut. Sialnya Kyungsoo tidak seperti itu.
Pertemuannya dengan Jongin menurutnya sangat buruk.
Kyungsoo adalah seorang Trainee disalah satu agency. Suaranya yang merdu menjadi satu pegangan mengapa ia berada di agency besar itu. Menjadi seorang Penyanyi terkenal adalah impiannya sejak kecil. Namun, Kyungsoo harus mengubur impiannya itu dalam-dalam setelah Takdir mempertemukannya dengan Jongin.Kyungsoo selalu berkunjung ke Bar tempat Baekhyun bekerja. Baekhyun adalah sahabat Kyungsoo semasa sekolah menengah dan hingga saat ini wanita bermata sipit itu masih menjadi teman abadi bagi Kyungsoo.
Baekhyun bekerja sebagai pelayan disana. Baekhyun dan Kyungsoo berasal dari keluarga yang tidak tergolong kaya. Kyungsoo berasal dari sebuah desa kecil di Gyeonggi. Ia pergi ke Seoul untuk meraih impiannya. Kedua orangtuanya menyuruhnya untuk bersekolah dikota hingga harapan Kyungsoo mendapat setengah kemungkinan untuk menjadi penyanyi.Bar tempat Baekhyun bekerja bisa dikatakan cukup elit karena hanya orang berkantong tebal yang bisa masuk kesini. Kyungsoo kadang akan membantu sahabatnya jika Bar tengah ramai. Dan hari itu, Baekhyun meminta bantuan pada Kyungsoo untuk pergi keruangan VVIP yang berada dilantai atas untuk mengirimkan beberapa botol lagi. Kyungsoon pun hanya mengangguk.
Namun, semua tidak dapat terpikirkan oleh Kyungsoo. Ia salah memasuki Ruangan. Ia memasuki Ruangan yang diisi oleh seorang lelaki yang tengah dalam keadaan mabuk berat. Dan itu,adalah Jongin.
Dibawah pengaruh Alkohol, Jongin tersenyum mematikan. Jongin menarik Kyungsoo paksa untuk duduk diatas pangkuannya. Kyungsoo tentu berontak. Ia tidak mengenali Jongin saat itu. Lelaki itu mengunci pergerakan Kyungsoo dengan tenaganya. Memainkan setiap inci tubuh Kyungsoo yang menguarkan wangi yang begitu memabukkan.Sial! Kyungsoo berteriak sekencang apapun tidak akan pernah ada yang mendengarnya karena ruangan ini kedap suara. Kyungsoo terus berusaha melepaskan diri namun tetap tidak bisa karena Jongin benar-benar kuat.
Setelahnya, Kyungsoo tidak mau mengingat apa yang sudah terjadi pada dirinya. Kyungsoo menangis atas apa yang telah terjadi pada dirinya. Ia terbangun dan mendapati seorang lelaki yang menakutkan itu menatapnya datar.
"Kenapa kau melakukan ini padaku Tuan?" Kyungsoo menangis sejadinya. Lelaki itu sudah berpakaian lengkap. Jam masih menunjukkan pukul 4 pagi. Kemungkinan bar sudah tutup dan Kyungsoo yakin Baekhyun mencarinya.
"Maafkan aku. Tapi aku sungguh tidak sadar atas apa yang telah aku lakukan padamu." Kyungsoo terisak lebih kencang. Apa yang ia lakukan setelah ini? Impiannya hancur. Kyungsoo memikirkan hal buruk tentang kehidupannya. Bagaimana jika ia Hamil? Kyungsoo berada dalam masa suburnya saat ini.
"Kau menghancurkan hidupku. Hiks.. Impianku.. Kepercayaan orangtuaku. Anda merusak semuanya." Jongin bingung apa yang harus ia ucapkan sekarang ini. Bertanggung jawab? Heol. Jongin masih sangat muda untuk memiliki keluarga sendiri. Namun, dilubuk hatinya yang terdalam entah kenapa Ia ingin bertanggung jawab atas Kyungsoo. Sebelumnya? Jongin bahkan sering tidur dengan para pelacur yang ia pesan dari luar untuk berbagi kegiatan panas dan tentu itu menjadi hal biasa saja.