Lagi enak-enaknya berteduh dibawah pohon rindang habis olaraga, eh sebuah baju bekas keringat, banyak pula nyasar ke wajah Yume yang tengah memejamkan mata. Kontan saja saat hidungnya mengendus bau asem dan lembab, ia membuka matanya dan menemukan baju olaraga cowok bertengger manis menutupi wajahnya.
Yume membuang baju itu ke tanah lalu mengibas-ngibaskan udara ke hidungnya yang terkontaminasi.
Seandainya membunuh itu diperbolehkan, sudah gue bunuh orang yang narok tuh baju di muka gue tanpa perikemanusiaan. Ini namanya pelanggaran HAM. Mana asem banget...ugh..nggak mau hilang pula baunya...ah ini pasti kerjaan si--
"Yume, kok baju gue di buang. Gue cuma nitip bentar doang. Lo mah jahat" Hitori menghampirinya dengan kaos oblong yang melekat dibadannya.
tuh kan bener dia orangnya. Siapa lagi kalau bukan Hitori si kutu kupret. Dan gue dibilang jahat? wah anak ini minta dicincang!
"Lo nitip baju atau mau bunuh gue?" tanya Yume berapi-api
"Nitip bajulah, masak gue yang ganteng sejagat ini bunuh orang" Hitori menyisir rambutnya ke belakang sambil memasang senyum sok keren.
"Eh dodol! Baju lo tuh baunya ngalahin bangkai tikus yang dibiarin sampai uletan"
"Kok gitu sih, bau gue harum kali. Kayak wanginya surga. Belum pernah nyiumkan? makanya gue yang baik hati ini ngasih ke lo" Hitori memungut bajunya yang dibuang oleh Yume. "Ih, jadi kotorkan" ia membersihkan tanah yang menempel di bajunya.
"Salah sendiri nitipnya sama gue"
Dengan merengut Hitori mengangsurkan baju itu ke depan Yume," tanggung jawab"
Yume berjengit, "enak ajah. Lo yang punya masalah kok gue yang disuruh tanggung jawab. Ogah"
"Tuh nodanya nggak mau hilang. Ini namanya pelecehan terhadap baju dan bisa dikenakan pasal berlapis."
Yume memutar bola matanya malas" pelecehan palak lo peyang". Lalu meninggalkan Hitori yang mencak-mencak gaje.
"Yume, lo harus tanggung jawab!" teriak Hitori yang membuat orang-orang disekitar mereka menoleh ke arah Yume dengan kernyitan alis.
ah, pasti mereka mikir yang nggak-nggak. Awas lo Hitori
"Hitori, SINTING!" Yume menunduk sambil berlari meninggalkan lapangan. Sedang disana terdengar tawa samar Hitori.
----
"Setelah ini kalian akan lari sejauh 300 meter. Tak ada yang boleh curang baik itu memotong jalan ataupun menggunakan jalan pintas, jika ada yang kedapatan curang maka akan menerima hukuman dari saya. Paham?"
"Ha'i sensei" jawab kami serempak
"Baiklah, kalau begitu ganbatte"
Para siswa kelas 11 berbondong-bondong mengikuti intruksi yang diucapkan Akiyama Sensei. Yume yang telah berbaikan dengan Hana tampak jalan berbarengan.
"Yume, lo mau liburan kemana musim panas nanti?" tanya Hana. Rambutnya yang panjang sepinggang ia ikat kucir kuda. Begitupun dengan Yume, rambutnya yang hanya sebahu dan bergelombang dibawah ia ikat menjadi satu.
"Entah, di rumah mungkin sambil baca anime" Yume mengendikkan bahunya.
"Lo, nggak punya rencana apa? Misalnya mau kemana gitu"
"Hana, lo kan tau gue gimana. Gue lebih seneng tempat yang sunyi, yang membuat gue nyaman dan tentunya nggak ada gangguan"
Ketika Yume mengucapkan kalimat terakhir, bayang Hitori melintas dan membuatnya bergidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Utakata Hanabi [End]
RandomEntah ini sial atau apa? Yume si gadis pendiam ini, semenjak kejadian tabrakan ciumannya dengan Hitori yang tak disengaja. Hari-harinya menjadi kacau. Penuh kekonyolan dan pertengkaran. Dimana ada dia pasti ada Hitori. Padahal mereka beda kelas. Seb...